Mohon tunggu...
Gina Nuraini
Gina Nuraini Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

menyukai film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bermunculannya Gangguan Mental pada Mahasiswa Gen Z

29 Oktober 2023   22:13 Diperbarui: 29 Oktober 2023   22:16 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pemberitaan mengenai tewasnya mahasiswa bunuh diri semakin marak. Hal tersebut menjadi sorotan masyarakat luas pada beberapa waktu terakhir. Maraknya kejadian tersebut di kalangan mahasiswa disebabkan oleh berbagai faktor salah satunya ialah kesehatan mental. Terganggunya kesehatan mental pada mahasiswa bisa terjadi karena adanya faktor internal dan eksternal seperti faktor insecurity, keluarga, pertemanan, percintaan, perkuliahan dan berbagai faktor lainnya.

Widjaya dalam artikel kesehatan mental : kini dan nanti menyatakan bahwa “kesehatan mental berasal dari kesehatan jiwa yang merupakan disiplin ilmu yang mempelajari tentang kesehatan jiwa yang menjadikan manusia sebagai objek materi dan segala permasalahan yang dihadapi oleh manusia sebagai objek formalnya”. Berdasarkan riset, Orang yang memiliki mental sehat akan merasa puas atas hidupnya sehingga memiliki kualitas hidup yang baik berbanding terbalik dengan orang yang memiliki gangguan mental ia akan memiliki  pola pikir negatif dalam menghadapi segala persoalan yang dimiliki.

Saat ini, Kesehatan mental menjadi salah satu topik yang tengah hangat diperbincangkan oleh masyarakat, khususnya bagi gen z. Hidup berdampingan dengan teknologi, membuat gen z memiliki rasa keingintahuan besar yang menyebabkan sebuah fenomena baru yaitu bermunculannya konten-konten yang berkaitan dengan kesehatan mental yang menjadikan gen z sebagai target konten. Munculnya fenomena tersebut sangat berdampak pada pemahaman gen z mengenai kesehatan mental hingga memunculkan kesalahpahaman mengenai informasi terkait kesehatan mental hingga banyak gen z yang mencoba untuk melakukan diagnosis mandiri yang menyatakan dirinya mengidap gangguan mental yang dapat membahayakan jiwa.

Fenomena maraknya diagnosis mandiri yang dilakukan oleh para mahasiswa memperlihatkan kurangnya edukasi terkait masalah kesehatan mental sekaligus memperlihatkan banyaknya mahasiswa yang merasakan kelelahan secara mental namun baru menyadarinya setelah melihat konten terkait dengan kesehatan mental. Karena kurangnya edukasi banyak yang asal menduga tentang permasalahan mental mereka hanya dengan sebatas melihat konten yang disuguhkan di media sosial. Sedangkan penganalisaan penyakit mental tidak se-simple itu.

Kesehatan mental memiliki peranan yang sangat penting bagi mahasiswa karena dengan memiliki mental yang sehat mahasiswa dapat bersosialisasi dengan baik dan melakukan segala aktivitasnya di lingkungan kampus secara positif dan maksimal. Banyaknya fokus kegiatan yang dilakukan mahasiswa seperti kuliah, mengerjakan tugas kuliah, melakukan kegiatan organisasi hingga berbagai tuntutan dari orang sekitar yang membuat mahasiswa lupa untuk menjaga kesehatan mental. sedangkan menjaga kesehatan mental bagi mahasiswa merupakan suatu keharusan.

Melakukan life balance antara kuliah dan kehidupan pribadi dapat dijadikan sebagai bentuk menjaga kesehatan mental yang dapat dilakukan oleh para mahasiswa, jadi selain berkutat dengan tugas, mahasiswa juga perlu meluangkan waktu untuk menghibur diri. Selain melakukan life balance mahasiswa juga perlu melakukan Regulasi diri atau mengendalikan emosi dan perilaku secara mandiri. Regulasi diri dapat membantu mahasiswa ketika menghadapi suatu masalah. Ketidakmampuan mahasiswa melakukan regulasi diri dapat membuat mental menjadi tidak stabil karena tidak dapat mengontrol emosi ataupun perilaku diri.

Sebagai seorang mahasiswa saya memiliki banyak permasalahan seputar kuliah dan kehidupan pribadi. Permasalahan – permasalahan tersebut dapat menjadi suatu masalah baru berupa gangguan kesehatan mental apabila tidak dihadapi dengan baik. Maka dari itu saya sebagai mahasiswa mencoba untuk menjaga kesehatan mental dengan melakukan life balance antara kuliah dan kehidupan pribadi. 

Pada awal penerapan life balance, saya merasa kesulitan untuk melakukan penerapannya karena kegiatan yang berkaitan dengan kuliah cukup padat begitupun dengan kehidupan pribadi saya, sehingga dalam beberapa kondisi saya cukup kebingungan tentang mana yang perlu di prioritaskan. Tapi seiring berjalannya waktu saya mulai menemukan metode life balance yang sesuai dengan kegiatan saya.  

Metode life balance yang efektif bagi saya yaitu dengan mulai mengatur jadwal kehidupan kuliah dan kehidupan pribadi. Demi menjalankan life balance saya memulai dengan mengatur jadwal kehidupan kuliah, hal tersebut di awali dengan mengatur kegiatan yang perlu saya ikuti dan tidak perlu saya ikuti. Lalu mulai mengatur jadwal pengerjaan tugas karena belajar dari semester sebelumnya saya terlalu menunda tugas hingga mengerjakan tugas dengan beban berat dalam waktu singkat hingga membuat burn out. Selama burn out terjadi saya akan mencoba untuk melakukan regulasi diri. Hal tersebut dimaksudkan agar saya terhindar dari sikap emosi tak terkontrol.

Apabila dalam mengejakan tugas saya mulai stuck atau bosan, saya akan mencoba untuk meningkatkan mood dengan mendengarkan musik yang saya suka. Sekaligus memikirkan jalan keluar dari permasalahan yang timbul saat saya mengerjakan tugas. Tingkat keberhasilan metode tersebut sekitar 60 %. Adapun kalau saya masih stuck, saya akan mencoba mengistirahatkan otak saya dengan menonton MV Idol favorit ataupun dengan menonton Film Triller dan komedi.

Selama mengatur jadwal kehidupan kuliah, saya akan mencoba untuk membuat celah di antara kegiatan kuliah untuk memiliki waktu senggang yang bisanya di pergunakan untuk bersantai, melakukan hobi ataupun bersosialisasi dengan teman juga keluarga. Dalam waktu yang singkat saya akan memaksimalkan waktu yang ada agar life balance terwujud. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun