Mohon tunggu...
Gimnastyar GandaWIjaya
Gimnastyar GandaWIjaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Gimnastyar

Halo assalamualikum

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Terorisme dan Agama

9 April 2021   06:23 Diperbarui: 9 April 2021   06:28 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hallo guys, ketemu lagi nih dengan saya Gimnastyar Ganda WIjaya mahasiswa UIN Malang angkatan Corona, oke kali ini kita tidak akan berwawancara dengan tokoh penting, tapi kali ini kita akan membahas tentang terorisme, kalian pada tau gak sih ramenya terorisme yang terjadi akhir -- akhir ini di Indonesia lebih tepatnya di Gereja Katredal Makassar dan ada juga seorang wanita yang tidak dikenal melakukan penyerangan ke markas Mabes POLRI , nah sekarang mari kita bahas tentang tersebut yang sedang terjadi.

Terorisme adalah sebuah tindakan ancaman yang mengakibatkan orang merasa tidak nyaman dan menimbulkan rasa khawatir bagi semua orang, dapat menimbulkan korban secara massal, yang mengakibatkan kerusakan, kericuhan, kehancuran dilingkungan setempat. Sekarang kita membahas terorisme yang terjadi belakangan ini.

Tindakan tersebut tidak ada hubungannya dengan agama.  Karena dari penyelidikan sudah terbukti bahwa pelaku memiliki keterkaitan dengan orang-orang yg melakukan serangan di Jolo, filiphina. Hal ini bukan merupakan bagian dari perjuangan agama dan tidak mewakili agama apa pun. Ini adalah betul-betul teror, ini adalah musuh kemanusiaan. Kalau pelakunya mengatasnamakan perjuangan agama tertentu, berarti dia telah bergama secara salah. Semua agama itu pro kemanusiaan dan anti terorisme. Mungkin terorisme yg dilakukan untuk mengadu domba masyarakat yg dapat menciptakan asumsi bahwa agama satu dengan yg lainnya tidak bertoleransi. Tetapi tindakan terorisme selalu dianggap agama islam.

Tindakan tersebut tidak diajarkan oleh agama islam dan tindakan tersebut lebih dikategorikan teroris jika orang tersebut beralasan untuk berjihad itu sangat salah karena teroris dengan jihad itu sangat berbeda .Jihad lebih bersifat memeperbaiki(ishlah) sekalipun caranya dengan peperangan dan memiliki tujuan untuk menegakkan agama Allah dan membela hak hak pihak terzalimi

Pelaku bom tersebut melakukan terorisme juga dapat karena pemahaman dan pengalaman keagamaannya yang berlebihan sehingga menjadi ekstrim atau bahkan banyak orang mengatakan bahwa pelaku bom bunuh diri tersebut dapat juga karena pelaku teroris berasal dari agama atau ideologi yang  berbeda beda ,padahal aksi teroris tidak ada kaitannya dengan agama jadi hanya kurang tepat saja banyak teroris yang berangkat dari tafsir ajaran agamanya.

Jadi, terorisme yang terjadi tersebut tidak ada kaitannya dengan islam oknum seperti itu hanya ingin memperpecah belah agama islam dan di dalam islam sendiri tidak diajarkan untuk membuat teror hingga membunuh sesama manusia. Mereka hanya mengatasnamakan atau menggunakan agama islam sebagai topeng, sehingga agama islam dipandang buruk oleh publik.

Pada dasarnya juga larangan bunuh diri itu sudah pernah dijelaskan dalam Islam, mungkin kita sd pun sudah dijelaskan bahwa bunuh diri tidak akan di terima di surga dan akan kekal di neraka, sebagaimana yang yang terdapat di hadist yaitu "Siapa yang membunuh dirinya dengan senjata tajam maka senjata itu akan diberikan di tangannya kemudian dia tusuk perutnya di neraka jahanam, kekal selamanya." [HR. Bukhari 5778 dan Muslim 109]"

Namun akhirnya, tindakan bunuh diri atau terorisme akhirnya berdampak pada agama islam , islam dikira agama teroris, dan selalu mengganggap orang yang bercadar itu adalah orang yang radikalisme, radikalisme adaalah sekelompok orang rasis yang menginginkan perubahan sosial dengan cara rusuh atau kekerasan, padahal tidak semua orang yang bercadar itu ornag radikal, tetapi orang menganggap orang yang bercadar itu adalah orang yang radikal, ada orang yang berpendapat bahwa Wanita bercadar adalah wajib, karena dengan memakai cadar, seorang wanita itu bisa melindungi dirinya sendiri dan juga sekaligus bisa membantu para ikhwan untuk menjaga pandangannya. Jadi tergantung orang bercadar memandang pakaian bercadar itu digunakan untuk niat apa.

Pencegahan terorisme ini seharusnya juga tidak hanya dari aparat penegak hukum saja tetapi masyarakat sendiri juga perlu melakukan sebuah tindakan yang dapat mencegah hal tersebut, dan juga pencegahan bisa dilakukan dengan cara tokoh masyarakat yang mengerti agama mengisi kegiatan ceramah agama, pelaku tindakan teroris yang terjadi di Makassar dan Markas Mabes POLRI merupakan pelaku teror yang tidak profesional dan tidak bisa melakukan strategi yang tepat maka identitas pelaku tersebut dengan cepat mudah ditemukan. Jadi jangan coba coba kalian bertindak radikal

Teror ini terjadi kebanyakan pelakunya adalah anak muda ,dapat dikatakan pelaku anak muda karena banyak anak muda sekarang ingin menjadi lebih baik dengan cara berhijrah tetapi tidak memiliki seseorang yang menuntunnya, kita boleh bercadar tapi dengan nniatan untuk berhijrah dijalan Allah bukan ikut kelompok radikal, berhijrah juga butuh guru, kita bisa mengikuti ngaji atau pengajian di majlis taklim untuk niatan kita berhijrah. Intinya agama Islam bukanlah agama yang radikal.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun