Mohon tunggu...
Gimnastyar GandaWIjaya
Gimnastyar GandaWIjaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Gimnastyar

Halo assalamualikum

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Minoritas dan Toleransi

2 April 2021   06:47 Diperbarui: 2 April 2021   06:49 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamualikum Wr Wb

Halo teman-teman semuaa, apakabar kalian hari ini, semoga semuanya diberi kesehatan dan lindungan oleh Allah Swt. Tapi jangan lupa juga kita juga harus menjaga kesehatan kita apalagi semenjak adanya pandemic covid 19 begini, jangan lup memakai masker dan sering cuci tangan

Udah kenal aku belom, kenalin nih aku Gimnastyar Ganda Wijaya, saya mahasiswa UIN Malang, ditulisan saya ini dipergunakan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewargangaraan saya. Pada kesempatan kali ini saya akan bercerita tentang warga minoritas agama

Dikota Mojokerto Jaw timur, mayoratisa agama yang dipeluk adalah Islam, islam memang sebuah agama yang popular di Indonesia dan di mojokerto ini, terus bagaimana agama lain menerima islam atau tidak dikarenakan islam kan setiap hari ada adzan, bagaimana menurut mereka dan perasaan mereka jika ada adzan, kita akan bahas dan berbincang dengan orang yang minoritas

Minoritas adalah sebuah kelompok atau individu dimana mereka itu adalah orang yang cakupanya itu lebih sedikit dari cakupan orang lain, bisa dibilang kelompok kecil dalam sebuah organisasi, dan yang kta bahas tentang agama, karena minoritas itu biasanya dikaitkan dengan agama, agama adalah sebuah keyakkinan setiap individu, jadi bukan melihat banyak sedikit jumlah orang yang memeluk agama, nah yang kita bahas sekarang tentang minoritas agama

Saya akan membahas tentang mayoritas dan minoritas agama di desa saya, jadi mayoritas agama di desa saya itu agama Islam, rata rata 98 persen warga beragama islam, saya pernah berbincang dengan tetangga saya kenapa sih mereka memilih islam yang mereka gunakan sebagai panutan dalam kehidupan dan mereka menjawab karena mereka memeluk agama islam keyakinan dari hati bukan pengikut banyak atau pengikut sedikit yang jelas keyakinan mereka menjawab tetap islam

Saya telah berbincang santuy nih dengan tetangga saya yang beragama Kristen, bisa disebut beliau adalah seorang minoritas didesa saya, beliau bernama mas Doni, saya telah bertanya kepada mas Doni mas bagaiman sih perasaan mas Doni sebagai warga minoritas di desa ini, dan beliau menjawab saya sebagai seorang minoritas disini sangatlah berterimakasih, Karena warga disini itu tidak mengucilkan apa yang bukan mayoritas mereka, dan saya bertanya lagi pkah mas Doni oernah minder menjadi orang minoritas di desa ini, mas Doni menjawab saya tidak pernah minder karena memang ini keyakinan saya yaitu beragama Kristen

Beliau juga sangat menghargai dan mempunyai toleransi, walaupun mayoritas tetangga beragama Islam, tetapi jika ada kegiatan seperti bancaan beliau selalu ikut dan ikut serta hadir, bancaan kalo di Jawa itu dapat diartika sebagai rasa syukur atas apa yang diberikan oleh Allah Swt dengan cara makan bersama dalam satu wadah disertai dengan Doa dalam agama Islam. Dalam acara tersebut mas Doni tetap mengikuti jika beliau diundang, menerut beliau perlakuan masyarakat sangatlah menerima dan mas Doni juga sangat toleransi tinggi terhadap masyarakat mayoritas Islam.

Jadi sebagai kaum mayoritas jangan suka mengucilkan atau pun membeda bedakan dari kaum minoritas juga, kaum minoritas juga jangan merasa dikucilkan dan beda bukan berarti penghambat untuk bersosialiasi, menganggap beda keyakinna merupakan pendirian dan oikiranmu sendiri

Oke teman teman, begitulah perbincangan tentang warga minortias Kristen tinggal didalam desa yang bermayoritas Islam, kesimpulanya beda iya tapi bukan berarti tidak mau bersosialisasi dan harus saling toleransi, semoga kalian baca tulisan ini bisa mengambil makna dan positifnya, mari saling menghargai keberagaman yang ada disekitar kita, karena Indonesia merupakan Negara yang beragam.

Wassalamualikum Wr. Wb

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun