Assalamuailukum Wr. Wb
Hallo guys, apa kabar nih kalian hari ini, semoga dalam keadan sehat aamiin dah, pertama saya ucapkan puji syukur kepada Tuhan yang maha esa yaitu Allah swt.Â
Lalu saya ucapka terima kasih nih pada kalian yang telah menyempatkan untuk membaca artikel dari saya yaitu tentang guru, perkenalkan dulu namakuuu Gimnastyar Ganda Wijaya mahasiswa UIN MALIKI Malang, disini saya akan berbagi cerita tentang guru, tanpa berbelit -- belit langsung saja saya bercerita yaa.Â
Oke disini saya akan meulis tentang perbincangan saya dan  dan guru saya, guru saya ini sekaligus tante saya, beliau namanya Bu Sani, beliau adalah guru saya waktu MI dulu, di MI Darul Ulum dekat rumah saya di daerah Mojokerto dengan mengajar pelajaran agama, guru agama waktu MI dulu itu bisa menjadi guru Aqidah Akhlak bisa mengajar Alquran Hadist bisa mengajar B. Arab juga, jadi guru MI itu sangat efektif bisa mengajar pelaajran apapun, beliau iitu sangat sabar dalam mengajar walaupun kalian tahu kalau murid masih umuran segitu lagi bandel-bandelnya anak tapi Bu Sani ini sangat sabar.
By the Way Bu Sani ini seorang guru honorer, kalian tahu lah gaji seorang guru honorer memang tidak seberapa, tapi membagi ilmu yang dia miliki itu adalah pahala yang akan di bawa di akhirat nanti.Â
Awal perbincangan saya dengan Bu Sani saya langsung bertanya " Bu bagaimana cerita panjenengan sekolah?" bu sani menjawab " dulu saya sekolah di MI AL-Ibrahim, lumayan jauh rumah saya menuju MI itu, saya berjalan kaki dari rumah hingga madrasah sekitar 20 menitan.
Saya berangkat dari rumah jam 6 dan sampai di madrasah jam 6 lebih 20 menit, walaupun jauh saya tetap semangat melaksanakanya, walaupun kadang tidak diberi saku oleh orang tua saya, guru di madrasah saya itu rata -- rata honorer, pastii kamu tau nak honorer itu gajinya tidak seberapa." saya bertanya lagi pada bu sani " dengan melihat realita begitu.
Kenapa bu sani itu lebih memilih menjadi seorang guru?" bu sani menjawab dengan yakin "saya memang bercita cita menjadi seorang guru, dari kecil saya lebih suka menjadi seorang guru, tetapi orang tua saya melarang saya menjadi seorang guru, saya kuliah dulu jurusan hukum, tetapi setelah lulus, saya berkuliah lagi satu tahun, kuliah yang ada hubunganya sama pendidikan.
Soalnya supaya dapet gelar menjadi spd, dan bisa mengajar menjadi seorang guru". Orang tua pun mendukung cita cita bu sani, karena bu sani tetap gigihh ingin menjadi guru, dan motivasi bu sani menjadi guru dengan teguhnya omongan beliau begini " saya pengen mengamalkan ilmu saya, saya ingin berbagi pada semua, karena saya ingin menjadi orang yang berguna"
Bu sani ada sosok yang sangat saabar santai dan semngat, teman -- teman sangat suka pelajaran saat diajar oleh beliau, walaupun tiap  hari dikasih tugas, tetapi teman -- teman saya itu senang, karena kesabaran beliau.Â
Sekarang bu Sani sudah pindah mengajar di MI AL -- Ibrahim didaerah Tarik Sidoarjo, sama halnya di MI Darul Ulum beliauu adalah guru yang masih honorer, walaupun guru honorer bu Sani ini sangat semangat dalam mengajar karena motivasinya tadi beliau ingin menjadi orang yang berguna  bagi semua, dan ingin mengamalkan ilmunya kepada semua, tidak memandang berapa gaji yang diterima dan tidak selalu bersyukur berapapun rezeki yang dikasih ole Allah, bu Sani tidak pernah keliatan mengeluh dan sedih, beliau sangat ceria dan semangat.
Begitulah cerita dan perjuangan Bu sani menjadi seorang guru, kita ambil kesimuplan bahwa beliau itu orang yang sabar, tidak pernah mengeluh, selalu semangat.Â
Marilah kita meniru sifat dan semangatnya bu sani, semangat menjadi orang yang beruna bagi semua, tidak mengeluh dan selalu bersyukur apa yang telah diberikan oleh Allah Swt.Â
Saya sangat berterima kasih atas ilmu yang telah bu sani berikan kepada saya, saya senang dan bangga mempunyai guru seperti beliau, semoga saya bisa meniru semangatnya dalam menggapai cita cita saya
Oke teman -- teman, segini saja yaa  cerita dari perbincangan saya dan bu sani, semoga kalian termotivasi oleh bu sani ini, terutama semangatnya bu sani, insyaAllah kita bisa menggapai cita cita kita dengan cara bersemangat yakin dan percaya diri, sekian dari saya kurang atau lebihnya saya moohon maaf, saya Gimnastyar sebagai penulis artikel mohon pamit undur diri hehe, sampai ketemu di artikel selanjutnya yaa.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H