Di dunia digital saat ini, TikTok telah menjadi lebih dari sekadar aplikasi hiburan. Dengan lebih dari 1 miliar pengguna aktif di seluruh dunia, TikTok tidak hanya mengubah cara kita mengonsumsi media, namun juga menjadi platform baru bagi berbagai gerakan sosial, termasuk gerakan perempuan. Melalui video pendek, challenge viral, dan tagar, TikTok telah membuka cara baru bagi perempuan untuk menjangkau khalayak yang lebih masif.
Adapun aksi feminisme dalam penggunaan Tiktok
1. Video pendek untuk menyebarkan pesan feminisme
TikTok dikenal dengan video pendek yang membatasi durasi video hingga 60 detik. Durasi ini mendorong kreativitas dan keterampilan komunikasi yang efektif, memungkinkan pengguna menyampaikan pesan-pesan feminis dengan cepat dan efektif. Para feminis menggunakan format ini untuk membuat video informatif dan inspiratif tentang topik-topik seperti hak reproduksi, kesetaraan, dan kekerasan yang dibingkai dalam produk yang menarik.
Video ini sering kali menggunakan cerita sederhana dan visual yang kuat untuk menarik perhatian netizen. Misalnya, video yang menjelaskan konsep "citra" dan "patriarki" sering kali menggunakan metafora yang mudah dipahami untuk membantu penonton memahami permasalahan yang kompleks. Karena ini, TikTok telah mengubah cara cerita perempuan disebarluaskan dan diakses.
2. Hashtag sebagai alat aktivisme
Hashtag di TikTok telah menjadi alat yang sangat efektif untuk menyebarkan pesan feminisme. Tagar seperti #feminisme, #pemberdayaan perempuan, dan #BodyPositivity memungkinkan pengguna mengklasifikasikan topik terkait dan memfasilitasi diskusi publik mengenai isu gender. Hashtag ini sering digunakan untuk menghubungkan video yang berkaitan dengan topik tertentu, sehingga memudahkan pengguna menemukan konten yang relevan dan memperkuat pesan-pesan feminis.
Misalnya, tagar #MeToo, yang populer di Twitter, kini mendapat kehidupan baru di TikTok. Banyak pengguna menggunakan hashtag untuk berbagi cerita tentang pengalaman kekerasan seksual mereka dan mendiskusikan cara untuk mendukung korban dan mencegah kekerasan di masa depan. Tagar ini membantu menciptakan persatuan di antara pengguna dan menciptakan komunitas yang mendukung.
3. Menantang stereotip gender dan mendorong inklusi
 TikTok menawarkan program khusus untuk menantang stereotip gender dan mendorong inklusi. Kaum feminis menggunakan TikTok untuk mengekspresikan stereotip gender dan mengkritik peran gender. Konten yang menyoroti berbagai aspek identitas gender, seperti non-biner atau transgender, dapat membantu mengedukasi penonton dan meningkatkan kesadaran gender.
Video yang mencerminkan pengalaman dan perspektif kelompok marginal sering mendapat perhatian di TikTok. Hal ini mencakup konten yang membahas isu-isu seperti upah berdasarkan gender, diskriminasi di tempat kerja, dan pengucilan sosial. Dengan cara ini, TikTok membantu mendobrak batasan tradisional dan memperluas pesan kesetaraan.