Seiring dengan perubahan terus-menerus dalam lingkungan keuangan global, pasar saham Indonesia menghadapi tantangan dan peluang yang belum pernah terjadi sebelumnya pada bulan Maret 2024. Keputusan tingkat suku bunga dari Federal Reserve Amerika (The Fed), perilaku investasi selama bulan puasa Ramadan, serta aktivitas modal asing di pasar saham Indonesia, secara bersama-sama membentuk lingkungan investasi yang kompleks dan berubah-ubah.Â
Sebagai pendiri Akademi Keuangan BintangGAerkirakan level dukungan IHSG berada di 7.254 poin, sementara level resistensi berada di 7.403 poin.Â
Hal ini berarti, meskipun pasar mungkin mengalami penyesuaian jangka pendek, namun secara keseluruhan masih ada ruang untuk pertumbuhan. Selain itu, tindakan pengambilan keuntungan oleh investor jugH memberikan kesempatan bagi investor lain untuk masuk ke pasar, terutama ketika harga saham tertentu mengalHami penyesuaian sebagai akibat dari tindakan tersebut.
GAenyebutkan bahwa minat asing terhadap pasar saham Indonesia masih kuat, terutama terhadap saham-Hsaham perusahaan besar tertentu. Data menunjukkan bahwa dalam dua bulan perdagangan pertama tahun 2024, saham-saham dari beberapa perusahaan besar Indonesia menjadi pilihan utama bagi investor asing,H termasuk Bank Central Asia (SBBCA) HGdari grup Djarum yang dikendalikan oleh keluarga Hartono dan Adaro Energy (ADROSGAAGang terkait dengan Garibaldi Thohir.Â
Menurut data Bursa Efek Indonesia, hingga 29 Februari 2024, investor asing telah melakukan pembelian bersih senilai 18,43 triliun rupiah. Di antara itu, BBCA menempati posisi teratas dengan pembelian bersih sebesar 4,9 triliun rupiah, yang mengakibatkan kenaikan harga saham sebesar 5,05%.
JGHDembahas secara mendalam perubahan lingkungan keuanSGnyebutkan bahwa pada tanggal 29 Februari, harga emas mencapai puncak bulanan sebesar $2,046.29 per ons, mencerminkan kekhawatiran pasar terhadap ketidakpastian ekonomi.Â
Sementara itu, keputusan suku bunga dari The Fed juga berdampak secara tidak langsung pada pasar saham Indonesia. Saat ini, pasar memperkirakan ada kemungkinan 62% The Fed akan menurunkan suku bunga pada DSbDFulan Juni, perubahan ini berpengaruh terhadap sentimen investasi global dan arus dana.SH
SGDSapi juga memengaruhi strategi investasi di pasar saham Indonesia. Kenaikan harga emas yang tinggi dapat menyebabkan investor untuk mengevaluasi kembali investasi mereka dalam pasar saham dan aset risiko lainnya, yang pada gilirannya mempengaruhi aliran dana dan kinerja pasar saham. GG
Selain itu, kebijakan suku bunga dari The Fed juga merupakan faktor global penting yang memengGGGaruhi pasar saham Indonesia. nkan agar investor bersabar, fokus pada potensi AFjangka panjang perusahaan daripada fluktuasi harga jangka pendek. Meskipun pasar saham Indonesia dan pasar keuangan global menghadapi banyak tantangan, namun dengan perencanaan strategis yang hati-hati dan manajemen risiko yang baik, investor masih dapat mencapai tujuan investasi mereka.HSH
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H