Mohon tunggu...
Gildas Daniswara
Gildas Daniswara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Mahasiswa yang suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Implementasi Prinsip-prinsip Jurnalisme di Era Digital

8 Desember 2024   00:57 Diperbarui: 8 Desember 2024   00:59 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Jurnalisme memiliki sepuluh prinsip dasar yang perlu dijunjung tinggi, atau bisa disebut sebagai idealisme jurnalisme. Sepuluh prinsip dasar jurnalisme ini merupakan pendoman profesi jurnalis sehingga mereka tetap objektif dalam membuat liputan berita. Tanpa idealisme jurnalisme, para wartawan akan mudah terjebak dalam pragmatisme, sehingga mereka hanya menjadi alat bagi para elite politik atau pebisnis. Prinsip-prinsip jurnalisme dijelaskan oleh dua jurnalis asal Amerika Serikat, yaitu Kovach dan Tom Rosenstiel. Untuk mengemukakan idealisme jurnalisme ini, mereka melakukan wawancara terhadap ribuan jurnalis dan menyimpulkan bahwa idependensi, akurasi, dan kepentingan publik yang harus diprioritaskan.

Salah satu media yang selalu memprioritaskan prinsip-prinsip ini adalah Tempo. Tempo tetap menjaga konsistensi meliput berita secara objektif dan akurat walaupun mendapatkan tekanan dari para elite politik. Di era digital ini, terdapat banyak sekali penyesatan berita yang dilakukan oleh banyak media, namun Tempo tetap konsisten memprioritaskan prinsip-prinsip jurnalisme. Meskipun tantangan jurnalisme menjadi semakin kompleks, Tempo tetap konsisten memegang teguh idealisme jurnalisme.

Tempo memiliki sejarah mengenai komitmen yang tidak akan terlupakan. Tempo pertama kali terbit pada tahun 1971, dikenal sebagai media yang tidak takut tekanan pemerintah Orde Baru. Pada tahun 1982, Tempo dicekal oleh pemerintah karena terlalu berani mengkritisi pemerintah Orde Baru setelah mengeluarkan artikel mengenai kecurangan pemilu pada saat itu. Tempo kembali terbit pada tahun 1982 setelah melakukan permintaan maaf, namun kembali dicekal pada tahun 1994 setelah membuat berita mengenai pembelian kapal perang bekas oleh BJ Habibie. Tempo akhirnya bisa bersuara secara bebas ketika Soeharto lengser pada tahun 1998. Tempo kembali menerbitkan berita setelah empat tahun tidak muncul. Pencekalan ini membuktikan bahwa ketidaksukaan rezim Orde Baru terhadap Tempo tidak membuat Tempo mengabaikan idealisme jurnalisme.

Di dunia Jurnalisme, terdapat sepuluh prinsip yang harus dijunjung tinggi oleh wartawan untuk mempertahankan integritas. Prinsip pertama adalah "Tugas utama jurnalisme adalah pemberitaan kebenaran". Kebenaran merupakan prioritas dalam pembuatan berita. Kebenaran yang dimaksud bukan hanya mengenai akurasi, namun kebenaran yang dimaksud adalah berita dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sehingga mereka menjadi lebih teredukasi. Kebenaran dalam jurnalisme secara singkat adalah proses untuk memfilter berita dari berbagai macam sumber. Masyarakat perlu tahu kebenaran dari sebuah berita, mengingat media di zaman sekarang seringkali berafiliasi dengan kepentingan elite politik. Wartawan seharusnya tidak hanya fokus mendapatkan berita, namun juga harus mengemas berita sehingga benar-benar objektif dan mengedukasi.

Prinsip kedua adalah "Loyalitas utama wartawan adalah pada masyarakat. Artinya, jurnalis harus bertanggungjawab untuk menyampaikan berita benar-benar memberikan edukasi kepada masyarakat dan melayani kepentingan masyarakat, bukan kepentingan pribadi atau kelompok elite politik tertentu. Ini yang dimaksud dengan independensi jurnalistik, sehingga jurnalis bebas dari kepentingan pihak manapun. Di era ini walaupun media seringkali berafiliasi dengan kelompok tertentu, wartawan tetap harus membuat berita secara objektif.

Prinsip ketiga adalah "Esensi jurnalisme adalah disiplin verifikasi. Artinya, jurnalis harus melakukan evaluasi dengan cara mengecek kebenaran berita yang hendak disebarkan. Prinsip ini sangat penting di era ini, mengingat berita hoaks semakin sulit terbendung.

Prinsip keempat adalah "Wartawan harus independen". Artinya, wartawan tidak boleh terpengaruh oleh pihak manapun. Di era digital, ini menjadi tantangan bagi para wartawan. Wartawan boleh menjadi bagian dari kelompok manapun, namun ketika bekerja tetap harus independen dan tidak terpengaruh dari kelompok manapun bahkan kelompok yang melekat sebagai identitas.

Prinsip kelima adalah "Jurnalisme har5us memantau kekuasaan". Artinya, jurnalis tidak boleh takut terhadap penguasa. Para wartawan harus berani memberikan kritik dan saran kepada pemerintah untuk memperkaya wawasan masyarakat. Ini sudah dicontohkan oleh majalah Tempo di era Orde Baru.

Prinsip keenam adalah "Jurnalisme harus menyediakan forum bagi kritik maupun komentar dari publik. Artinya, jurnalis harus menyampaikan keluh kesah masyarakat di media. Sebagai contoh, saat ini pemerintah tengah membangun ibukota baru di Kalimantan Timur. Yang diberitakan oleh jurnalis seharusnya bukan hanya mengenai anggaran, penyelesaian, dan kebijakan saja, namun juga harus memaparkan bagaimana pendapat masyarakat sekitar mengenai proyek ini. 

Prinsip ketujuh adalah "Jurnalisme harus berupaya membuat hal-hal penting itu menarik dan relevan bagi audiens". Artinya, jurnalis harus menyediakan berita secara objektif, namun tetap tidak membosankan sehingga pesan-pesan yang disampaikan tidak terkaburkan oleh pembawaan berita yang membosankan.

Prinsip kedelapan adalah "Jurnalis harus menjaga agar beritanya komprehensif dan proporsional". Artinya, jurnalis tidak boleh berat sebelah dalam membuat berita. Sebagai contoh, berita mengenai visi dan misi para calon presiden harus diberitakan secara objektif,  tanpa menonjolkan atau mengecilkan salah satu kandidat.

Prinsip kesembilan adalah "Wartawan harus mendengarkan hati nurani". Artinya, wartawan tetap harus mengedapankan empati dalam membuat berita, wartawan tidak boleh mengeksploitasi masyarakat hanya demi berita yang menarik.

Prinsip kesepuluh adalah "Hak dan kewajiban terhadap berita". Ini mencakup hak dan kewajiban jurnalis dalam membuat berita. Jurnalis memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa informasi yang mereka sajikan tidak mengandung hoax, akurat dan bermanfaat bagi masyarakat. Namun, jurnalis juga memiliki hak untuk meliput, sehingga ketika sudah mendapat izin mereka tidak boleh dihalangi. 

Di era ini, prinsip-prinsip jurnalisme semakin sulit diterapkan. Prinsip "Esensi Jurnalisme adalah disiplin verifikasi" semakin sulit diterapkan, banyak sekali berita yang tidak diverifikasi atau rumpang. Selain tu, banyak juga berita mengandung "clikbait" sehingga masyarakat tergiring opininya. Selain itu, prinsip "Wartawan harus independen" juga tidak kalah sulit diterapkan. Media-media di Indonesia memiliki afiliasi dengan kelompok politik tertentu, sehingga petinggi media-media tersebut menekan wartawan. Ini mengakibatkan berita tidak netral atau berat sebelah. Sementara itu, prinsip yang paling sulit diterapkan adalah "Jurnalisme harus memantau kekuasaan". Jurnalisme merupakan sebuah pekerjaan, banyak wartawan tidak berani dituntut dan masuk penjara hanya karena pekerjaan. Selain itu, di negara besar akan sangat sulit bagi wartawan untuk memantau kekuasaan yang ada di pemerintahan

Prinsip-prinsip jurnalisme merupakan pendoman utama dalam dunia jurnalisme. Namun, di era digital ini prinsip-prinsip ini semakin sulit untuk dijalankan. Meskipun demikian, prinsip-prinsip ini tetap tidak boleh diabaikan. Jurnalis harus tetap menjunjung idealisme jurnalisme ini sebisa mungkin. Jurnalis harus tetap kreatif dalam mengatasi permasalahan dalam penerapan prinsip-prinsip jurnalisme.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun