Melalui rangkaian tulisan ini saya bermaksud :
a) agar Pak Jokowi dapat mengambil keputusan tepat bagi kepentingan masa depan bangsaIndonesia di wilayah siber;
b) masyarakat cukup paham mengenai isu ini, sehingga tidak termakan berbagai isu yang menyesatkan, dan tertarik untuk bersama-sama berjuang agar (calon) Basibnas berfungsi efektif dan efisien, serta aktif mengawasi agar berdampak positif bagi NKRI.
c) menyampaikan berbagai ide yang disampaikan oleh teman-teman dari berbagaikomunitas saat diskusi KKI Security Night pada tanggal 9 Januari 2017dengan topik Badan Siber Nasional yang Efektif.
d) mengurangi “dosa”saya terhadap NKRI, seandainya Basibnas yang turut saya “hamili” dengan segala niat positif bagi NKRI, ternyata tidak berfungsiefektif, efisien, dan malah menjadi bumerang.
Berikut jawaban singkat saya dari pertanyaan-pertanyaan yang sering muncul. Tautan ke penjelasan dari masing-masing jawaban singkat tersebut akan saya tambahkan setelah artikel berikutnya selesai ditulis.
Apa itu (calon) Basibnas?
Saya dan teman-teman yang menginisiasi pembentukannya berharap Basibnas bisa berfungsi 80% sebagai koordinator, termasuk menjadi edukator dan motivator, serta 20% sebagai eksekutor, termasuk menjadi integrator dan implementor.
Selengkapnya baca di http://www.kompasiana.com/gildas/apa-itu-calon-badan-siber-nasional-basibnas_5885efb993fdfd4009ba81d3
Mengapa kita, Indonesia butuh Basibnas?
Kondisi wilayah siber NKRI terlalu “vulgar” dan “vulnerable”. Pemerintah dan rakyat Indonesia (seolah-olah) patuh pada hukum dan aturan yang ditetapkan negara lain. Hukum Indonesia sangat sulit untuk ditegakkan. Kementerian dan lembaga terkait yang ada saat ini cenderung tidak mau bertanggung-jawab saat terjadi sesuatu. Saat terjadi hal yang tidak diinginkan, maka penjahat siber “diuntungkan” dan masyarakat cenderung dirugikan karena pelaku bisnis digital berusaha memindahkan risiko kepada pengguna layanan. Berbagai kerentanan Indonesia di wilayah siber seperti tidak terurus dengan benar dan baik.