Banyak yang memberi tanggapan positif karena telah membaca isinya. Sayangnya, banyak juga yang tidak berpikir kritis, langsung terprovokasi oleh judul tanpa membaca isinya.
Mohon penjelasan para "malaikat" (Admin) Kompasiana, apa kesalahan hamba? Tolong jelaskan pasal dan ayatnya.
Jika memang terbukti benar saya melanggar "kitab suci" Kompasiana, saya akan menerima dengan lapang dada.
Jika hal ini merupakan kesalahan "malaikat", saya akan menerima dengan tangan terbuka dan mohon tulisan saya kembali dimunculkan.
Apapun hasilnya, saya tetap mendukung Kompasiana sebagai produk daring nasional.
Terimakasih.
Salam,
Gildas Deograt Lumy
Catatan:
Surat terbuka ini juga saya tampilkan di FB agar terlindungi tangan "malaikat" Admin Kompasiana.
Berikut screenshot tulisan tersebut sebelum dicabut oleh "malaikat."
[caption id="attachment_349886" align="aligncenter" width="1534" caption="Bagian atas"]
![140640327095897343](https://assets.kompasiana.com/statics/files/140640327095897343.jpg?t=o&v=700?t=o&v=555)
[caption id="attachment_349887" align="aligncenter" width="1538" caption="Bagian tengah"]
![14064033431879555379](https://assets.kompasiana.com/statics/files/14064033431879555379.jpg?t=o&v=700?t=o&v=555)