Di sebuah sekolah terdapat 1 kelas yang berisi murid yang sedang berdiskusi, tetapi mereka berdiskusi di waktu yang tidak tepat. Kelas itu berisi aku, jekson, fredi, kevin, dan terdapat  tiga teman perempuan yaitu aurel, dya, dan jeje. Dalam kelas aku sedang berdiskusi dengan si dya tentang bahan yang dibutuhkan untuk melukis penari kita
"obet gini nanti ketika mau pentas kan nanti penari dan pemeran harus di lukis wajah dan tubuhnya, bahan-bahan apa yang dibutuhkan untuk saya sebagai make-up artist"
 ucap  dya, setelah itu aku jawab "jadi kalau mau melukis wajah dan tubuh itu membutuhkan 2 cat yang berbeda karena tidak mungkin cat akrilik yang dipakai di tubuh di pakai juga di muka, karena semua anak kelas wajahnya tidak mungkin cocok, takutnya ada yang rusak wajahnya karena catnya, menurutmu sebaiknya bagaimana?"
Dya menjawab "oh oke obet aku mengerti maksudmu, oke berarti cat akrilik udah pasti. Biasanya kalau cat untuk di wajah itu bagusnya face painting itu aman kok untuk digunakan di wajah".
Disisi lain ada si fredi dan kevin yang sedang berbaring di belakang kelas dan ada juga jekson yang sedang bermain tiktok bersama aurel dan jeje, mereka sedang bergoyang-goyang di belakang sambil tertawa terbahak-bahak karena tingkah laku jekson yang lucu ketika bermain tiktok.Seketika bunyi suara pintu yang terbuka lalu seorang guru mengatakan
 "apa yang sedang kalian lakukan, keluar sekarang!!" Ucap guru yang membuka pintu, seketika kami yang berada di dalam kelas panik dan kaget, lalu dya menjawab "maaf bu kami sedang berdiskusi tentang bahan yang diperlukan untuk melukis wajah pemeran kami bu"
Namun yang mengetuknya ialah salah satu panitia p5 yang mengatur p5 ini. Dengan senyap kami keluar dengan tenang. Hingga tiba di pendapha seketika hening karena wali kelas kami yang juga panitia p5 yang marah kepada kami,
 beliau mengatakan "sudah berapa kali kalian melakukan hal ini, apa yang sedang kalian perbuat dalam kelas" lalu semua terdiam dan hanya jekson yang menjawab "bu kita sedang diskusi terkait bahan yang dibutuhkan buat lukis pemeran kami bu"
 akhirnya suasana tenang dan para panitia p5 melanjutkan evaluasi kepada kami. Setelah waktu yang lumayan lama untuk dilakukannya evaluasi kepada penampilan-penampilan dari setiap kelas, salah satu guru pun mengatakanÂ
"kepada jeje dan obet agar segera bertemu dengan ibu setelah doa pulang".
 Aku bersama jeje seketika panik karena kami tidak tahu apa yang kita perbuat sehingga guru tersebut memanggil kami berdua. Setelah doa kami pun menghadap ibu guru yang memanggil kami. Kami datang dengan ketakutan sambil menundukan kepala, lalu ibu tersebut mengatakan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H