NGAWI- Saat ini kita masih menghadapi tantangan yang mengharuskan beradaptasi dengan situasi pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). Selama pandemi Covid-19 ini banyak sekali permasalah yang timbul di seluruh sendi kehidupan, mulai dari ekonomi, kesehatan, dan pendidikan. Beragam pilihan kebijakan ditempuh untuk menghadang laju penyebaran, mulai dari penerapan physical distancing, hingga Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) di berbagai plosok daerah yang menjadi pusat penyebaran.
Di tengah situasi darurat yang harus di hadapi indonesia, yaitu masa pandemi yang di sebabkan oleh Covid-19,salah satu yang menjadi dampaknya adalah perubahan sistem pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (UNTAG). Untuk sesi kali ini Kuliah Kerja Nyata yang dilaksanakan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang mana dapat dilaksanakan di berbagai daerah dengan ragam mahasiswa lintas daerah, harus mengalami perubahan dengan pelaksanaan di domisili masing-masing mahasiswa tersebut, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Gilang Yoni Pratama, salah satu Mahasiswa Untag Surabaya yang sendang menjalankan kegiatan Kuliah Kerja Nyata di lingkungan Dusun Munggur, Desa Tempuran, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur. Dengan mengusung program kerja mengadakan Sosialisasi Pentingnya Protokol Kesehatan pasa masa Pandemi Covid-19, mengenai gejela klinis,bahaya, dampak, dan pencegahan dari wabah Covid-19. Dengan dibimbing oleh dosennya Royyan Firdaus, ST., MT. Penyampaian dengan mengumpulkan warga, tapi tetap menerapkan protokol kesehatan dan physical distancing dengan media poster dibagikan kepada setiap warga yang datang, serta pembagian masker 3 lapis dan juga pembagian hand sanitizer.
Program kerja tersebut mendapat respon positif dari masyarakat setempat. dengan adanya kegiatan seperti ini diharapakan warga lebih taat kepada protokol kesahatan untuk menyongsong kehidupan new normal di masa pandemi Covid-19. Penerapan protokol kesehatan adalah salah satu upaya untuk menekan pertumbuhan angka penyebaran Covid-19 yang sekarang melanda Indonesia maupun belahan dunia lainnya.
“program seperti inilah yang diharapkan masyarakat, tidak banyak masyarakat yang mengerti akan virus Covid-19 dan pencegahannya. Maka dengan program ini setidaknya masyarakat mempunyai wawasan baru mengenai pandemi Covid-19 di masa new normal” ujar Bapak Suwandi selaku Ketua Rukun Tetangga Dusun Munggur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H