Masalah baru pun muncul, konsep kediktatoran proletariat yang menempatkan kaum proletar sebagai pemegang kekuasaan dan kapital pun menimbulkan adanya kelas baru yang tidak disadari akan ada sebelumnya, kelas penguasa dan kelas yang dikuasai. Hal ini tentu saja bagi Bakunin merupakan masalah besar, dengan adanya kelas baru tersebut, kedepannya akan muncul borjuasi-borjuasi baru.Â
Maka dari itu, Bakunin kemudian mengajukan konsep anarkisme sebagai antitesis dari konsep marxisme-leninisme sendiri. Suatu konsep dimana masyarakat tanpa kelas yang sesungguhnya dapat tercipta. Masyarakat tanpa adanya batasan semu antar wilayah yang disebut negara. Suatu konsep dimana masyarakat di seluruh dunia dapat hidup secara kolektif demi meraih tujuan bersama. Suatu konsep masyarakat madani sejati.
Suatu konsep yang sebenarnya terdengar indah di atas kertas, tapi akan sangat mustahil dilakukan secara nyata. Konsep dasar anarkisme sendiri pada dasarnya adalah manusia sebenarnya terlahir bebas, tanpa ikatan, dan pada dasarnya baik. Frasa terakhir ini adalah suatu utopisme yang nyata dimana manusia pada dasarnya terlahir dengan ambisi, terlahir dengan hitam putih, mempunyai kecenderungan untuk mempertahankan hidup dengan cara apapun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H