Menyusun Best Practices pada Pembelajaran Agribisnis Ternak Unggas di SMK

Lokasi                                           : SMKN 1 TULANG BAWANG TENGAH
Lingkup Pendidikan               : SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
Tujuan yang ingin dicapai   : MENERAPKAN PERSIAPAN KANDANG DAN ALAT
Penulis                                         : GILANG SETIA AJI WULANDARU, S.Pt

Situasi: 

1. Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung     jawab anda dalam praktik ini.

• Masalah dalam proses pembelajaran selama ini yaitu : peserta didik kurang dilibatkan untuk belajar bersama kelompok (kooperatif learning), media yang kurang menarik, kurang melaksanakan kegiatan LKPD, pembelajaran kurang berpusat kepada peserta didik, peserta didik lebih banyak mendengar penjelasan dari guru. Selama ini juga proses pembelajaran masih berfokus pada penguasaan pengetahuan kognitif masih rendah yaitu: level C1 (mengingat), level C2 (memahami) dan C3 (Aplikasi). dalam implementasi Kurikulum 2013 dengan metode dan model pembelajaran berbasis masalah dan penemuan konsep suatu materi.
• Praktik baik ini perlu dibagikan agar seluruh pendidik bergerak bersama untuk melakukan model pembelajaran inovatif yang sesuai implementasi kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka baik dengan model pembelajaran Discovery/Inquiry Learning, model Problem Based Learning (PBL), maupun model Project Based Learning (PJBL). Diharapkan dengan model pembelajaran inovatif dapat membentuk perilaku saintifik, perilaku sosial, dan mengembangkan rasa keingintahuan sehingga peserta didik lebih nyaman dan merdeka sesuai kodrat dan zamannya.

Tantangan : 

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat :

Tantangan untuk mencapai Tujuan :

• Persiapan kelas harus agak ekstra tenaga dan pengelolaan kelas secara khusus
• Penyesuaian waktu jam mengajar 
• Pengendalian kelas yang perlu optimal
• Masih ada peserta didik dalam kelompok yang kurang aktif dalam kegiatan diskusi karena kurang kerjasama dan kurang peduli
• Masih ada peserta didik yang belum percaya diri untuk mempresentasikan hasil laporannya didepan kelas.

Warga sekolah yang terlibat : 

• Peserta didik : sebagai subjek dalam kegiatan pembelajaran.
• Bapak Kepala sekolah selaku penanggung jawab

Aksi : 

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini.

Langkah langkahnya :

• Menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari RPP, LKPD, Media, Refleksi dan Bahan Ajar dalam 2 pertemuan tentang materi Persiapakan Kandang dan Peralatan Unggas Pedaging yang akan digunakan berbasis model Problem Based Learning (PBL)
• Menentukan pendekatan saintifik dan model Problem Based Learning (PBL) dengan metode pengamatan, diskusi, studi literatur dan presentasi terhadap materi.
• Masih ada peserta didik yang kurang aktif dalam kegiatan diskusi karena peserta didik yang dominan lebih pandai dan pintar yang banyak menyelesaikan diskusi kelompok tersebut !!!
• Saya lebih intens lagi dalam membimbing peserta didik yang belum memahami tugas yang akan dilakukan, agar peserta didik yang masih pasif dalam kegiatan diskusi dapat berperan aktif dikelompoknya.
• Masih ada peserta didik yang belum percaya diri untuk mempresentasikan hasil laporannya didepan kelas !!!
• Saya mendampingi dan memberikan contoh kepada peserta didik baik individu maupun kelompok bagaimana cara mempresentasikan hasil laporan kelompok dan tetap memberikan semangat dan apresiasi kepada peserta didik atau kelompok yang sudah tampil.
• Pada kegiatan pendahuluan pembelajaran saya memberikan motivasi dan apersepsi yang bisa membuat peserta didik lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran
• Memberikan vidio yang berkaitan dengan materi yang di ajarkan yang bisa ditayangkan didalam kelas dan vidio tersebut harus menarik dan durasinya tidak terlalu lama, serta penyampaian materi yang tidak terlalu banyak.