Ujian Akhir Semester (UAS) telah berlalu. Semua rasa semangat dan penat setelah satu semester menjalani perkuliahan dikampus ini, Universitas Widyagama Malang, telah berakhir. Bagi para mahasiswa yang berasal dari luar Kota Malang pasti telah menunggu-nunggu saat untuk segera bertemu dan berkumpul lagi dengan keluarga masing-masing di masa libur semester genap ini. Tak terkecuali bagi teman spesial saya (hehehe ..) yang juga akan segera mudik kekampung halamannya, Kertosono. Dan saya memiliki “tugas akhir” untuk mengantarkannya kembali pulang.
Kami putuskan hari Rabu, 29 Juni 2016, adalah jadwal kepulangannya, tepat sehari setelah hari terakhir UAS. Dihari yang telah ditentukan itu kami bertekad untuk berangkat sepagi mungkin agar saya memiliki waktu yang cukup untuk menikmati saat-saat disana. Namun karena satu dan dua hal akhirnya kami baru dapat berangkat pukul 11.30 WIB dari Malang.
Oke, semua “perbekalan” telah disiapkan dengan baik, termasuk “gratifikasi” untuk sang calon mertua (hehehe..) berupa oleh-oleh khas Malang yaitu keripik tempe dan sari apel. Tak lupa kami berdo’a terlebih dahulu agar diberi kelancaran dalam perjalanan. Perjalanan yang akan cukup melelahkan karena kami berangkat lumayan siang sehingga lebih menguras energi. Untunglah Malang dikaruniai landscape yang indah sepanjang perjalanan sehingga saya tak bosan-bosan mengendarai motor saya sambil menatap indahnya lukisan Sang Pencipta. Sepanjang perjalanan dari Batu hingga Kasembon memang kita akan disuguhi dengan pemandangan pegunungan yang indah mengawal kita di kiri dan kanan jalan. Salah satu yang menjadi favorit saya adalah jalanan menuju Kecamatan Ngantang, kita seakan berkendara menembus perbukitan yang hijau, menciptakan semacam dilema bagi mata saya, harus tetap fokus pada jalan tetapi di satu sisi lukisan indah itu seperti menggoda untuk dinikmati. Dan untuk mendinginkan kendaraan dan memuaskan “dahaga mata”, kami beristirahat sejenak di Ngantang, memandang Waduk Selorejo dari kejauhan. Ah indahnya.
Kami lanjutkan perjalanan. Setelah melewati Kandangan saya menggunakan rute kebiasaan saya yaitu via Pare-Plemahan-Papar untuk kemudian lurus ke arah utara menuju Kertosono, terlihat singkat tetapi masih ada 1,5 jam perjalanan lagi yang harus kami lalui. Daann akhirnya tepat pukul 15.00 WIB kami tiba dirumah, disambut dengan senyum dari kedua orang tuanya, perjalanan melelahkan 3,5 jam dengan sukses kami lalui, hehehe. Berikut ini beberapa tips dari saya ketika Anda hendak pergi mudik ataupun mengantarkan teman spesial Anda mudik (jika ada, hehehe..) :
- Pastikan kondisi tubuh Anda dan “penumpang” fit sebelum perjalanan, karena akan sangat berbahaya jika kita tidak fit dalam perjalanan
- Pastikan kendaraan Anda dalam kondisi baik, jika diperlukan cek dahulu kendaraan Anda dibengkel kepercayaan Anda
- Beristirahatlah jika tubuh mulai merasa lelah saat perjalanan
- Nikmatilah perjalanan Anda, untuk menghindari kepenatan yang dapat mengakibatkan kantuk dijalan, dan yang terakhir
- Jangan lupa membawa oleh-oleh bagi orang terkasih disana, walau tak banyak dan hanya oleh-oleh sederhana, itu akan sangat berarti dan menjadi nilai plus bagi Anda, terutama bagi Anda yang sedang mencari restu (hehehe ...)
Akhir cerita, saya harus pulang dan kembali kerumah, Malang telah menanti saya. Meninggalkan kota kecil superstrategis ini. Tak hanya membawa sebuah kenangan, tetapi juga bawaan berupa sekarung buah melon segar! Kepada Kertosono tercinta, see you soon!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H