Cerita horor dengan tema eksorsisme menjadi salah satu jenis film horor yang saya sukai. Tidak hanya mengandalkan jumpscare, tapi juga proses pengusiran setan yang apik.
Proses eksorsisme ini biasanya dilakukan oleh seorang Pastor dengan membacakan beberapa ayat Al-Kitab untuk mengeluarkan roh jahat yang merasuk di tubuh manusia. Tak jarang prosesnya pun perlu perjuangan keras jika stean di dalamnya terlalu kuat untuk dilawan.
Kali ini saya menemukan satu film tentang eksorsisme yang baru rilis di bioskop pada tanggal 24 Januari 2025 lalu. Film ini berasal dari Korea Selatan dengan tokoh utama aktris papan atas Song Hye Kyo yang berperan sebagai seorang biarawati. Hal ini jadi cukup menarik perhatian karena biasanya eksorsisme hanya dilakukan oleh Pastor saja.
Tanpa ragu, saya pun segera menontonnya langsung ke bioskop. Seperti biasa, di kesempatan inilah saya mencoba menulis ulasannya. Untuk kalian yang juga menantikan film ini, yuk langsung simak!
SINOPSIS
Mengisahkan Junia (Song Hye Kyo), seorang biarawati, yang pada prolog film sudah diceritakan membantu seorang Pastor untuk melakukan eksorsisme pada laki-laki muda, Hee Joon (Moon Joo Win). Hee Joon dirasuki oleh roh jahat yang membuatnya terpaksa harus diikat di sebuah kursi.
Pastor di sana memang kewalahan sehingga datanglah Junia membantu. Junia kemudian membawa air suci yang sangat banyak dan langsung disiramkan pada tubuh Hee Joon yang kerasukan. Hee Joon kepanasan dan sempat sedikit tenang setelah dibacakan ayat Al-Kitab. Namun, roh jahat itu masih bersarang di tubuhnya.
Hee Joon kemudian dibawa ke rumah sakit untuk dirawat secara medis. Di sana Junia bertemu dengan dua dokter yang akan merawat Hee Joon, yaitu Pastor Paolo (Lee jin Wook) dan Suster Michaela (Jeon Yeo Bin).Â
Aksi Junia yang melakukan eksorsisme pada Hee Joon sebenarnya menimbulkan pro-kontra, baik dari segi medis maupun agama. Pastor Paolo sebagai dokter mengatakan bahwa kondisi Hee Joon bisa dipulihkan dengan medis. Sementara itu di sisi agama, Junia sebagai biarawati masih belum siap dan pantas untuk melakukan eksorsisme.
Di sinilah mulai timbul perdebatan. Padahal jika tanpa kehadiran Junia malam itu, mungkin Hee Joon sudah tidak terselamatkan.
PERJALANAN MENYEMBUHKAN HEE JOON
Seperti film eksorsisme kebanyakan, tentu akan ada satu karakter yang difokuskan sebagai korban, alias orang yang kerasukan. Kali ini karakter Hee Joon lah yang jadi sorotan. Perjalanan Suster Junia akan membawa cerita ini lebih jauh dan kelam untuk bisa mengeluarkan roh jahat yang ada di tubuh Hee Joon.
Di sini Junia tidak bisa bertindak sendirian. Maka ia meminta bantuan kepada Suster Michaela untuk ikut dengannya membawa Hee Joon ke paranormal yang bisa ikut membantu. Meski semula menolak, akhirnya Michaela bersedia untuk membantu Junia melakukan perjalanan.
Hee Joon kemudian diam-diam dibawa ke sebuah tempat yang cukup jauh untuk dilakukan sebuah ritual. Di bagian ini sedikit mengingatkan saya pada Exhuma di mana ada dukun/paranormal dengan baju dan alat musik tradisional. Ditambah juga dengan beberapa tarian di mana dimaksudkan untuk bisa mengeluarkan roh jahat dalam tubuh seseorang.
Meski begitu, ternyata belum bisa menyembuhkan Hee Joon. Setan dalam tubuhnya masih terlalu kuat untuk dilawan.
HOROR KENTAL MESKI MINIM JUMPSCARE
Jika kalian mengharapkan jumpscare dengan sosok hantu yang diperlihatkan secara langsung, maka film Dark Nuns sepertinya bukan sebuah jawaban. Di film ini hanya akan mengandalkan proses eksorsisme dan kerasukan. Segala hal berupa jumpscare, baik suara ataupun sosok, benar-benar minim bahkan nyaris tak terlihat.
Tapi meski begitu, aura horor yang dihadirkan cukup kental dan tetap bisa membuat saya merinding. Dimulai dari suasana mencekam yang sejak awal sempurna dibangun, ditambah juga dengan proses kerasukan Hee Joon yang menyeramkan. Roh jahat di dalamnya membuatnya jadi sosok berbeda yang jelas lebih kejam, kuat, dan berbahaya.
Bagaimana Hee Joon tak terkontrol karena kerasukan dibuat menegangkan yang harus diselesaikan oleh Junia dan Michaela. Aksi duo biarawati ini pun cukup diacungi jempol meski dua aktris ini sebelumnya jarang bermain di film horor.
Proses eksorsisme yang ada di dalamnya bisa dikatakan panjang karena hanya berfokus pada satu karakter saja yang harus disembuhkan. Memang sedikit berputar dan cenderung membuat bosan.Â
Namun di 30 menit terakhir ini cukup oke sebagai klimaks yang membuat penonton semakin tegang dan ketakutan. Perpaduan antara pengusiran setan dengan ayat Al-Kitab oleh dua biarawati dengan proses tradisional yang dilakukan paranormal menjadikan duet ini terbangun apik.
CERITA YANG BISA LEBIH JAUH DIKEMBANGKAN
Akting para pemain di sini tentu tak perlu diragukan lagi. Yang benar-benar mencuri perhatian selain Song Hye Kyo dan Jeon Yeo Bin, ialah Moon Joo Win sebagai karakter Hee Joon. Pemuda yang pendiam namun tiba-tiba bisa berubah sangat brutal karena kerasukan ini benar-benar totalitas memerankan karakternya.
Bicara soal Hee Joon yang jadi satu-satunya yang harus dibersihkan jiwanya pada film berdurasi hampir 2 jam ini, sebenarnya membuktikan bahwa cerita masih bisa lebih dikembangkan dan tidak berfokus di satu karakter saja. Hal ini bisa sedikit membangun cerita dan membuktikan bahwa Suster Junia dan Suster Michaela bisa lebih kuat untuk menaklukan roh jahat.
Karakter Suster Michaela di sini pun memang sempat dibahas masa kecilnya. Jika pun film ini berlanjut, saya rasa Suster Michaela sangat pantas untuk mendapat porsi lebih dalam ceritanya.
Nah itu tadilah sedikit ulasan untuk film Dark Nuns yang baru rilis di bioskop. Untuk kalian yang suka nonton horor, terutama cerita eksorsisme, film ini saya rekomendasikan untuk bisa ditonton di akhir pekan nanti.
Untuk nilainya sendiri di situs IMDb sampai tulisan ini dibuat, Dark Nuns berhasil meraih skor sebesar 6.0/10. Sementara itu di situs mydramalist film ini berhasil meraih skor sebesar 7.8/10.
Saya pribadi memberi skor untuk film Dark Nuns sebesar 7.5/10Â dengan beberapa pertimbangan di atas tadi. Tentunya Kompasianer yang sudah menontonnya akan punya penilaian tersendiri ya. Dan semoga dengan tulisan ini bisa jadi pertimbangan kalian untuk memilih film yang akan ditonton nanti.
Sepertinya cukup sekian ulasan yang bisa saya buat dalam kesempatan ini. Akhir kata, terima kasih sudah mampir dan sampai jumpa di tulisan selanjutnya!
-M. Gilang Riyadi, 2025-
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI