Mohon tunggu...
M. Gilang Riyadi
M. Gilang Riyadi Mohon Tunggu... Penulis - Author

Movie review and fiction specialist | '95 | contact: gilangriy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Carry-On", Aksi Menegangkan dalam Penyelundupan Barang Misterius di Bandara

11 Januari 2025   19:30 Diperbarui: 11 Januari 2025   19:30 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika Kompasianer pernah melakukan perjalanan menggunakan pesawat terbang, terutama ke luar negeri, tentu tidak asing lagi pemeriksaan bandara sebelum benar-benar memasuki pesawat. Pemeriksaan ini begitu ketat dengan menggunakan sensor untuk benar-benar memastikan bahwa tidak ada barang mencurigakan yang dibawa penumpang.

Entah itu koper atau tas sekalipun, semuanya akan dicek oleh petugas khusus. Jika pun ditemukan barang mencurigakan, biasanya cairan, penumpang diminta untuk mengeluarkan dan menjelaskan apa isi sebenarnya.

Hal ini memang jadi sebuah SOP di semua bandara di dunia untuk meminimalisir dibawanya barang berbahaya seperti bom yang bisa mencelakakan keberangkatan pesawat dan penumpang.

Nah, baru-baru ini saya menyelesaikan satu film original Netflix yang latarnya mengambil di bandara dengan kondisi yang tadi saya sebutkan. Judulnya Carry-On yang sudah rilis sebulan lalu, lebih tepatnya di tanggal 13 Desember 2024. Film ini mengambil tema aksi dengan ketegangan di dalamnya, apalagi pemeran utama di sini merupakan petugas bandara yang tugasnya memeriksa barang milik penumpang.

Maka di tulisan kali inilah saya mencoba memberi ulasan lebih lengkapnya. Yuk, check this out.

SINOPSIS

Film dibuka dengan kehidupan Ethan Kopek sebagai petugas bandara yang ditempatkan di bagian sensor penumpang. Karena ingin mendapat promosi untuk kehidupannya bersama Nora, kekasihnya, ia mendapat tugas baru untuk berjaga di bagian pemeriksaan koper dan barang-barang kabin.

Image by Netflix
Image by Netflix

Alur dari pemeriksaan ini adalah penumpang diwajibkan menaruh seluruh barangnya untuk dicek lewat sensor alat. Suatu ketika, ia menemukan sebuah alat dengar yang tidak ditemukan siapa pemiliknya. Ketika hendak menaruhnya di bagian barang hilang, sebuah pesan masuk ke ponsel Ethan yang mengatakan untuk menyimpan alat tersebut di telinga kanannya.

Ethan melakukan apa yang penelepon itu perintahkan, sampai akhirnya ia tahu bahwa orang itu adalah penjahat yang berniat menyelundupkan koper ke kabin pesawat. Ethan hanya diperintahkan untuk membebaskan koper tersebut tanpa melakukan pemerikasaan. Ethan pun diancam jika tak melakukan perintah itu, nyawa Nora tak akan selamat.

Dari sinilah dimulai sebuah konflik yang semakin tegang di mana Ethan dihadapkan pada pilihan apakah menuruti orang tersebut, atau menggagalkannya. Ia pun sebenarnya berusaha untuk mencari celah, tapi setiap gerak-geriknya diawasi oleh kawanan jahat lain lewat cctv yang diretas.

GERAK TERBATAS DALAM MENYELAMATKAN PENUMPANG

Seperti yang tadi sudah disebutkan bahwa gerak gerik Ethan benar-benar diawasi lewat cctv. Hal ini semakin menyulitkannya melakukan gerak tambahan, apalagi setiap ia ketahuan melakukan sesuatu akan ada korban tewas sebagai konsekuensi atas tindakannya.

Imagy by Yahoo
Imagy by Yahoo

Masalah semakin terasa kompleks ketika Ethan tahu apa isi dari koper yang harus diselundupkan itu, di mana nyawa 200 penumpang pesawatlah yang dipertaruhkan. Dalam setengah perjalanan film, penonton sudah bisa merasakan setiap ketegangan yang diberikan. Mulai dari awal Ethan diancam, teror demi teror yang diberikan penjahat, sampai aksi pemberontakan yang dilakukan Ethan.

Dalam gerak terbatas di bandara, Ethan dituntut untuk bisa menyelamatkan penumpang sekaligus menangkap pelaku tanpa melakukan hal mencurigakan terutama ke atasannya. Hanya ia dan pelaku saja yang boleh tahu soal ini. Karena jika sampai orang lain ikut tahu, maka nyawa orang-orang di bandara lah yang akan jadi taruhan.

MENYELAM LEBIH JAUH AKTIVITAS BANDARA

Hal menarik dalam film Carry-On adalah kita sebagai penonton diajak untuk bisa tahu lebih dalam bagaimana sudut pandang petugas bandara yang terkadang galak bahkan menyebalkan. Dengan kasus kejahatan ini, contohnya, yang jadi bentuk nyata bahwa pemeriksaan memang harus dilakukan secara ketat untuk meminimalisir barang mencurigakan masuk ke pesawat.

Salah satunya adalah bagaimana alur ketika seseorangakan melakukan penerbangan. Dimulai dari pemeriksaan badan, barang, hingga bagaimana barang mereka (biasanya koper) akan dimasukkan ke bagasi pesawat. Akan terlihat juga banyaknya koper-koper itu yang masuk ke sebuah tempat khusus untuk disortir hingga nantinya sampai ke pesawat sesuai dengan penerbangan penumpang.

Image by Ice Cream Conversations
Image by Ice Cream Conversations

Bagi penonton yang sebelumnya belum pernah naik pesawat atau ke bandara pun nantinya bisa tahu sedikit demi sedikit kehidupan yang ada di bandara. Entah itu dari petugasnya, banyaknya terminal, pemeriksaan, hingga rasanya mengantri panjang sebelum benar-benar melakukan penerbangan.

CERITA SEMPURNA DENGAN KLIMAKS MEMUASKAN

Mengambil latar waktu yang hanya terjadi di hari yang sama, menjadikan ketegangan film ini begitu dekat dengan penonton, khususnya untuk mencari cara agar pelaku tertangkap dan nyawa penumpang selamat. Aksi yang diberikan dimulai perlahan hingga terus berlanjut sampai di 30 menit terakhir yang menjadi puncak dari cerita ini.

Klimaks Ethan yang semakin punya kesempatan jadi ketegangan paling sempurna. Tak hanya harus melawan orang jahat, ia juga harus mengorbankan banyak hal seperti hubungannya dengan Nora, orang lain yang juga jadi korban sepertinya, hingga keberadaan polisi yang mulai datang untuk melakukan evakuasi.

Cerita pun ditutup dengan kepuasan yang saya dapatkan, namun tentunya tidak seluruhnya ditulis di sini untuk meminimalisir spoiler lebih jauh.

Image by cultura.id
Image by cultura.id

Nah itu tadi ulasan film Carry-On yang saya tonton beberapa hari lalu. Kompasianer bisa menontonnya langsung secara resmi di platform streaming Netflix dengan durasi kurang lebih selama 2 jam. Saya begitu merekomendasikannya, apalagi film ini pun mendapat banyak review positif dari para pecinta film yang saya temukan di twitter/X.

Film Carry-On mendapat skor sebesar 6.5/10 di IMDb dan 88% di Rotten Tomatoes (tomatometer). Sementara itu saya memberi nilai 8.5/10 dengan pertimbangan di atas tadi. Film ini pun sempat masuk ke top 10 film di Netflix.

Baiklah, sepertinya sampai sini dulu ulasan yang bisa saya tulis. Akhir kata, semoga bermanfaat dan sampai jumpa di tulisan selanjutnya!

-M. Gilang Riyadi, 2025-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun