Selain informasi ini, dokter memberi obat dan saran lain sebagai berikut:
- Obat dengan kandungan parasetamol untuk mengurangi gejala demam.
- Salep dengan kandungan placenta extract dan neomycin sulphate yang dioleskan langsung ke bagian tubuh yang terbakar (ini obat keras, harus dengan resep dokter).
- Vitamin C untuk tetap menjaga daya tahan tubuh.
- Rutin mengoleskan alovera karena kulit harus tetap lembap dan terhidrasi.
- Banyak minum air putih, kalau bisa 2x lipat dari takaran biasanya minum.
- Selalu mengenakan sunscreen/sunblock dengan kandungan SPF setiap keluar rumah, terutama di bawah sinar matahari dalam jangka waktu yang lama.Â
Dari pengalaman inilah saya punya pengalaman baru bahwa sinar UV dari matahari bisa merusak kulit tubuh jika tidak menggunakan perlindungan sebelumnya. Itulah kenapa penting untuk membawa produk dengan kandungan SPV ketika berpergian, terutama daerah pantai yang memang punya suhu yang lebih tinggi dari kota.
Tulisan ini pun mengajak Kompasianer untuk tidak meremehkan sinar matahari di manapun itu. Pemanasan global dengan lapisan ozon yang semakin menipis membuat sinar UV ini lebih berbahaya, sehingga penting untuk menggunakan hingga reapply selama 3-4 jam sekali untuk aktivitas di bawah sinar matahari yang lama.
Tentu saja Kompasianer tidak mau mengalami apa yang saya alami, kan? hehe. Semoga tulisan ini bisa jadi edukasi untuk semuanya supaya bisa menjaga diri dan pentingnya menggunakan produk ber-SPF.
Akhir kata, terima kasih sudah mampir. Sampai jumpa di tulisan selanjutnya!
- M. Gilang Riyadi, 2025-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H