Mohon tunggu...
M. Gilang Riyadi
M. Gilang Riyadi Mohon Tunggu... Penulis - Author

Movie review and fiction specialist | '95 | contact: gilangriy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Ponsel Rusak, Pilih Servis Resmi atau yang Biasa?

8 Desember 2024   21:50 Diperbarui: 9 Desember 2024   22:54 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi- Servis ponsel. (Freepik/karlyukav via Kompas.com)

Sekitar seminggu yang lalu, ponsel saya tiba-tiba mati total padahal sebelumnya tidak ada masalah. Ponsel yang berusia 2 tahun lebih itu benar-benar tidak bisa digunakan, bahkan ketika diisi daya pun sama sekali tidak ada respons. 

Tentu saja saya panik mengingat ponsel adalah nyawa kedua bagi siapapun di zaman yang serba modern ini. Maka dari itu membawanya ke tempat servis adalah jalan pertama untuk membenarkannya.

Dalam masalah ini, kita akan dihadapkan pada dua pilihan yaitu membawanya ke servis resmi sesuai dengan merek ponsel, atau ke tempat servis biasa yang banyak ditemukan di pinggir jalan atau mal. Karena saya ingin yang original dan tidak abal-abal, tentu saja pertama membawanya ke servis resmi.

Di sana saya mendapat nomor antrean sebelum akhirnya bertemu dengan costumer service. Begitu menceritakan keluhan, mereka memeriksanya yang dibantu oleh teknisi khusus. Setelah beberapa menit, saya mendapatkan penjelasan bahwa masalah ponsel saya ini ada di bagian mesin, di mana harus diganti seluruhnya dengan biaya paling tidak 2,5 Juta rupiah.

Ilustrasi ponsel rusak by maestronik.com
Ilustrasi ponsel rusak by maestronik.com

Duh, mahal sekali, bukan? Itu sih setengah dari harga ponsel yang saya beli itu. Malah kalau pintar mencari, uang 2,5 juta bisa dibelikan ponsel baru dengan spesifikasi yang tak jauh beda. Maka saya memutuskan untuk tidak melanjutkan servis karena merasa harganya terlalu mahal dan di luar budget.

Kebetulan saya punya satu ponsel lagi keluaran tahun 2019 yang memang rusak dan sudah lama tidak dipakai. Jika ponsel yang awal adalah merek X, maka katakanlah ponsel saya yang satu lagi ini merek Y. Saya membawanya ponsel Y ini ke servis resmi. Lagi-lagi mereka mengatakan bahwa masalah di mesin dan harus diganti. Hanya saja karena keluaran lama, mereka tidak punya mesin dari jenis ponsel saya ini. Jadi mereka tidak bisa membenarkannya dan ponsel Y saya tetap rusak.

Saya sempat menanyakan harganya jika memang mesinnya ada, kata mereka harganya sekitar 1,2 juta. Wow lumayan juga, karena di tahun 2019 itu saya membeli ponsel Y dengan harga 2,8 juta. Hampir setengahnya juga seperti ponsel X.

Di sinilah posisi saya punya 2 ponsel yang benar-benar mati suri. Karena penasaran, akhirnya saya nekad membawanya ke tukang servis biasa di salah satu mal kota Bandung dan menjelaskan ke teknisinya ditambah dengan keterangan di 2 servis resmi sebelumnya.

Ilustrasi by kiaton.kontan.co.id
Ilustrasi by kiaton.kontan.co.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun