Hal ini benar-benar membuat repot pembeli karena mau tak mau ia harus memfollow-up ke 2 pihak, yaitu penjual dan bank yang ia gunakan untuk tahu perkembangan detailnya seperti apa.
Sekali lagi, transaksi gantung sangatlah jarang terjadi, tapi bukan berarti mustahil ya.
...
Sementara itu, ada juga beberapa poin yang bisa kita lihat dari sisi lain dan bukan menyalahkan sepenuhnya kepada penjual. Di mana di sini juga kita sebagai pembeli perlu sedikit memahami bagaimana kondisi di lapangan hingga mereka sampai tidak mau menerima uang tunai sebagai sarana transaksi.
Sulitnya Mencari Uang Receh
Sebagai yang sudah lama berpengalaman bekerja di bidang retail dan bertemu banyak konsumen, salah satu masalah yang sering terjadi adalah sulitnya mencari uang receh untuk kembalian, terutama uang koin. Hal ini jika dibiarkan terlalu lama tentu akan menghambat jalannya transaksi.
Maka dari itu saya bersama tim paling tidak harus punya stok receh dan jangan sampai menyebabkan uang modal di kasir benar-benar habis (recehnya). Kami biasa mencari tukaran receh di SPBU atau toko grosir yang sekiranya memang punya stok receh yang banyak.
Kesulitan inilah yang sepertinya menjadi salah satu alasan kenapa beberapa tempat transaksi jual beli tidak lagi menggunakan sistem tunai untuk pembayaran agar tak perlu repot mencari tukarang uang kembalian.
Rawan Uang Palsu dan Penipuan Lain
Jangan salah lho, meski sangat jarang terjadi, ada beberapa kejahatan yang bisa ditemui di perusahaan-perusahaan retail di mana kasirlah yang jadi sasaran utama. Di mana di sini uanglah yang jadi target kejahatan orang tak bertanggung jawab.
Pertama, adanya uang palsu yang tak disadari oleh pihak kasir, dan baru ketahuan saat setoran ke bank. Selain harus membuat Berita Acara yang cukup panjang, hal ini tentu jadi kerugian bagi perusahaan.
Tapi di beberapa tempat sudah mulai disediakan pendeteksi uang palsu dengan sinar UV yang bisa mengecek langsung apakah uang itu asli atau bukan.