Suatu ketika saya datang ke salah satu kafe kopi kekinian yang namanya cukup terkenal dan cabangnya ada di mana-mana. Ketika mengantre di kasir, pembeli depan saya hendak melakukan transaksi dengan mengeluarkan selembar uang seratus ribu rupiah. Namun dengan halus kasir itu menolaknya dan mengatakan bahwa di kafe tersebut sudah tidak lagi menerima pembayaran tunai.
Kasir menyarankan untuk menggunakan kartu debit/credit ataupun menggunakan scan QRIS. Pembeli depan saya itu pun mengikuti saran kasir yang pada akhirnya memilih jenis pembayaran debit.
Saya yang memang dari awal hendak melakukan transaksi cashless pun tak lagi begitu kerepotan dan mengakui bahwa memang pembayaran non-tunai (scan QRIS) seperti ini jadi memudahkan karena cukup menggunakan ponsel yang mana menjadi jantung aktivitas seseorang dan sangat jarang sampai lupa dibawa.
Dari sana sebenarnya saya mulai menemukan beberapa tempat jual-beli yang sama sekali tidak menerima pembayaran uang tunai dan hanya bisa lewat cashless. Benar-benar cashless dan tidak menerima uang tunai.
Lama setelah itu, saya membaca beberapa keluhan pembaca di sosial media yang justru merasa sistem cashless ini bisa jadi bumerang untuk penggunanya. Awalnya saya berpikir masa' sih ada orang yang risih sama sistem cashless? Tapi setelah memikirkan baik-baik ternyata memang tak selamanya sistem non-tunai dapat digunakan.
Berdasarkan analisis pribadi lewat yang saya temukan di kehidupan nyata, sebenarnya ini alasan bahwa sistem cashless ini punya kekurangan dan tentang pembayaran tunai yang sebenarnya masih sangat dibutuhkan dalam transaksi jual beli. Yuk, simak!
Tidak Semua Kalangan Bisa Menggunakan Teknologi
Bagi generasi Milenial hingga Gen Z teknologi non-tunai tentunya bukan hal asing, namun berbeda bagi mereka yang berada di generasi Boomer dan Gen X yang notabene adalah orang tua yang kehidupannya dimulai dan dilalui bukan dengan teknologi yang serba praktis.
Meski bukan hal mustahil untuk melakukan transaksi cashless seperti debit/credit dan scan QRIS, pembayaran tunai terasa lebih praktis digunakan karena umumnya mereka pasti menyimpan uang di dompetnya.