Mohon tunggu...
M. Gilang Riyadi
M. Gilang Riyadi Mohon Tunggu... Penulis - Author

Movie review and fiction specialist | '95 | contact: gilangriy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Bingkisan Lebaran, Pilih Buat Sendiri atau Beli Langsung Jadi?

2 April 2024   23:02 Diperbarui: 2 April 2024   23:05 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi by Telkomsel

Tidak terasa ya kalau lebaran tinggal menghitung hari lagi. Di seminggu terakhir Ramadan ini orang-orang mulai sibuk mencari baru baru untuk dipakai di hari raya, membuat kue lebaran, hingga mempersiapkan bingkisan untuk diberikan ke orang terdekat.

Bingkisan yang dulu dikenal dengan parsel, kini berubah nama jadi hampers. Ya sebenarnya tak ada yang jauh beda juga, hanya saja hampers terasa lebih premium dan ekslusif.

Memberikan bingkisan semakin ke sini seperti jadi kewajiban yang harus kita lakukan ke orang terdekat, bahkan jika kita telah menerima bingkisan, maka sebisa mungkin dibalas dengan hal serupa. Ya sebenarnya tak wajib juga dan bukan jadi patokan utama.

Pertanyaannya di sini adalah, kira-kira lebih baik membuat sendiri atau beli yang langsung jadi ya?

Tentu satu dari dua hal ini akan menjadi pilihan bagi Kompasianer ketika memutuskan memberi bingkisan. Sebenarnya tak ada yang salah dan tak ada yang lebih unggul kok, hanya saja keduanya punya kelebihan dan kelemahannya masing-masing. 

Di tulisan inilah saya mencoba sedikit mengulas dan memberi gambaran agar Kompasianer bisa mengambil keputusan untuk buat sendiri atau membeli saja. Yuk disimak!

BUAT SENDIRI

Membuat bingkisan lebaran sendiri akan terasa menyenangkan karena apa yang kita lakukan benar-benar dari jeri payah sendiri, bukan orang lain. Penerima bingkisan pun bisa lebih merasakan effort yang lebih tinggi dan meski dari harga yang murah justru akan terlihat mahal. Kita pun bebas menghias bingkisan sesuai selera sendiri.

Meski begitu yang jadi catatan selanjutnya adalah kita diharuskan punya kreativitas yang tinggi. Tak mungkin dong membungkus bingkisan lebaran tapi kita tak tahu sedikit pun soal seni di dalamnya. Setidaknya ketika diberikan, bingkisan yang diberi minimal punya visual yang bagus dan enak dipandang.

Membuat sendiri pun butuh waktu ekstra. Bagi pembaca yang punya jadwal sibuk di pekerjaan dan rumah tangga harus pintar-pintar mengatur waktu agar tak mengganggu aktivitas utama. Belum lagi mempersiapkan bungkusan dan hiasan agar hasilnya terlihat lebih cantik.

BELI INSTAN

Jika memang Kompasianer tak punya waktu banyak untuk mempersiapkan bingkisan lebaran namun tetap ingin memberikannya pada keluarga/kerabat, maka membeli bingkisan yang langsung jadi adalah solusi. Zaman sekarang banyak kok bisa ditemukan baik lewat online maupun offline.

Ini pun terasa lebih praktis. Kita hanya perlu menyiapkan uang dan membeli langsung ke tempat. Jikapun  membeli online, bisa langsung juga dikirim ke alamat penerima.

Yang jadi catatan adalah harga yang ditawarkan biasanya akan lebih mahal. Ya dipikir-pikir sebenarnya wajar juga. Di tengah maraknya fenomena bingkisan lebaran ini orang-orang akan FOMO yang berpengaruh juga pada harga pasaran karena permintaan yang tinggi.

Lalu jika memilih membeli secara online dan hendak dikirim langsung ke penerima, akan ada risiko barang yang dikirim rusak. Misal mengirim kue kering, bisa saja toples jadi retak dan kuenya jadi bubuk. Apalagi dengan barang-barang pecah belah, tentu lebih berisiko.

...

Nah, jadi kira-kira dengan dua pertimbangan ini Kompasianer akan memilih yang mana? Buat sendiri atau justru langsung beli saja yang instan agar tidak repot? Sudah terbayangkan plus-minus dari keduanya ini? Yuk bisa saling sharing di kolom komentar.

Akhir kata, terima kasih sudah mampir. Sampai jumpa di tulisan selanjutnya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun