The Invisible Guest, sesuai judul ulasan ini, semula merupakan film asal Spanyol yang rilis di tahun 2016 lalu. Sejujurnya saya belum pernah menontonnya, sampai akhirnya menemukan film berjudul sama yang ternyata diadaptasi oleh negara Tiongkok. Jadi di ulasan kali ini saya akan mefokuskan pada ulasan versi Tiongkok yang rilis bulan Desember lalu di negara asalnya.
Beberapa bulan setelahnya, The Invisible Guest rilis secara digital di Iqiyi yang menjadi salah satu film original di platform tersebut. Film ini rilis resmi pada tanggal 11 Februari lalu secara serentak, termasuk di Indonesia.
Saya baru menontonnya di bulan Maret ini setelah sebulan sejak rilis. Begitu menontonnya hingga akhir, saya merasa bahwa film ini benar-benar masterpiece yang sama sekali tak pernah terlintas dalam pikiran saya akan jadi seperti ini. Film berdurasi kurang dari dua jam ini berhasil membuat saya tercengang dengan dihajar twist-nya secara perlahan.
Karena saya ingin membagi cerita kepada Kompasianer sekalian, maka saya akan mencoba mengulas seperti biasa dan memberikan alasan kenapa kalian harus ikut juga menontonnya.
Yuk mulai simak ulasannya di bawah ini yang akan saya bagi menjadi beberapa bagian.
SINOPSIS
The Invisible Guest punya tema thriller-misteri yang dikemas dengan cerita ala detektif untuk mengungkap sebuah kasus. Di mana kali ini cerita berfokus pada Qiao Wen Wa, istri pengusaha kaya, yang menjadi tersangka dalam pembunuhan ruang tertutup yang mana mantan pacarnya lah yang menjadi korban tewas, yaitu Ming Hao.
Wen Wa merasa dirinya tidak bersalah dan hanya menjadi kambing hitam yang dilakukan oleh orang jahat. Maka ia memanggil seorang polisi bernama Zheng Wei untuk membantu membersihkan namanya di pengadilan nanti.
Kehadiran Zheng Wei ini membuat Wen Wa harus menceritakan secara detail bagaimana kejadian sesungguhnya ketika ia bersama Ming Hao di hari itu. Di sinilah alur akan dibuat mundur ke beberapa bulan ke belakang, dimulai dari keduanya yang berlibur bersama ke salah satu hotel terpencil.
Perjalanan itu tak berjalan mulus ketika mereka bertemu dengan Lyu Ping, pria tua yang tanpa sengaja didorong Ming Hao dari ketinggian hingga tewas. Tewasnya Lyu Ping menjadi teka-teki sendiri bagi Wen Wa dan Zheng Wei yang berspekulasi bahwa kematiannya itu menjadi penyebab kenapa Ming Hao dibunuh dan Wen Wa difitnah sebagai tersangka.
Zheng Wei hanya punya waktu 2 jam untuk mengumpulkan informasi kasus ini sebelum semua bukti diserahkan ke pengadilan. Di 2 jam waktu itu pula lah dia harus bisa membuktikan bahwa Wen Wa tidak bersalah.
KETERKAITAN ANTAR MASING-MASING KARAKTER
Setiap karakter yang ada di film ini punya keterkaitannya tersendiri layaknya benang merah tipis yang tak terlihat. Salah satunya adalah karakter Hong yang juga punya peran penting. Ibu rumah tangga ini tanpa sengaja bertemu dengan Wen Wa di hutan ketika Ming Hao menyingkirkan mayar Lyu Ping.
Wen Wa diajak Hong ke rumahnya malam itu karena hujan deras. Di sana Wen Wa menemukan sebuah foto keluarga bahwa Hong ternyata istri Lyu Ping, yang baru saja dibunuh saat sore. Di situ ia panik dan langsung meninggalkan rumah Hong dengan meninggalkan ponsel Lyu Ping yang di awal tak sengaja dibawanya.
Tak sampai sana saja, nantinya akan ada lebih banyak keterkaitan masing-masing tokoh yang punya benang merahnya sendiri, termasuk polisi Zheng Wei yang ternyata punya kaitan tersendiri atas kasus pembunuhan ruang tertutup ini.
TEKA-TEKI, FLASHBACK, PUZZLE
Jika diambil dari latar yang dibuka pada awal film, maka waktu yang berlalu hanya satu malam saja yang juga akan menjadi timeline di bagian akhir. Sisanya yang lebih dari setengah film merupakan flashback ke beberapa waktu ke belakang untuk mengumpulkan potongan puzzle demi tercapainya satu kebenaran.
Sejak awal penonton sudah dibuat tegang karena langsung dibuka dengan ruang tertutup ketika Ming Hao tewas. Di sini juga penonton dibuat penasaran dan dituntut untuk bisa menebak sebenarnya siapa pelakunya. Saya pun yang biasa mengikuti cerita Detektif Conan sebisa mungkin membuat spekulasi atas kasus ini.
Jelas, banyak sekali teka-teki yang tak semudah itu terpecahkan. Kita dibuat berpikir dengan alur yang maju-mundur. Harus bisa konsentrasi untuk menyusun puzzle demi puzzle yang hilang dan membuatnya kembali utuh. Tapi jangan khawatir, ini tak serumit yang dipikirkan kok. Pada akhirnya penonton bisa mengerti sepenuhnya tentang misteri ini.
PLOT TWIST BERLAPIS
Yang menjadi keunggulan film Invisible Guest adalah mampu mengobrak-abrik pikiran penonton. Kita bisa menyangka bahwa penjahatnya si A dalam setengah film yang berjalan, namun ketika berlanjut lagi ternyata kita berubah haluan berpikir B lah yang jahat.
Spekulasi tanpa ujung ini nantinya akan dihancurkan pelan-pelan dengan twist yang muncul satu persatu, dimulai kurang lebih di sepertiga film terakhir. Saya pun mengakui banyak sekali dikejutkan dengan hal-hal tak terduga yang pada akhirnya menjadi kunci atas pembunuhan ruang tertutup ini.
Dan plot twist-nya itu benar-benar tidak hanya satu atau dua, tapi banyak yang membuat saya merasa lelah karena "dihajar" terus oleh twist yang tak berujung. Karakter utama di film punya rahasia masing-masing yang akan terungkap menjelang akhir film. Sekali lagi, semua yang terjadi sama sekali tak terlintas dalam pikiran saya.
Twist yang bertubi-tubi ini didukung oleh akting pemain yang bisa memerankan karakternya dengan sangat baik. Alur dari awal yang berantakan pun pada akhirnya bisa diakhiri dengan rapi tanpa perlu memberikan tanda tanya lagi pada yang menonton.
...
Jadi, bagaimana ya kira-kira akhir kasus pembunuhan ruang tertutup ini? Akankah Wen Wa terbebas dari tuduhan? Lalu sebenarnya siapa yang membunuh Ming Hao? Apakah pelaku sesungguhnya pun akan tertangkap? Maka jawabannya bisa ditonton langsung di platform Iqiyi.
Invisible Guest versi Tiongkok ini mendapatkan rating 5.9/10 di IMdb dan 7.8/10 dari mydramalist. Padahal menurut pendapat saya pribadi, film ini bisa mendapatkan skor sampai 9.0/10 karena saya memang suka cerita thriller misteri ini yang dikemas dengan twist berlapis. Mungkin beberapa Kompasianer nanti akan memiliki penilaiannya tersendiri.
Nah, jadi itulah alasan kenapa saya sangat mkenyukai film ini dan kenapa juga saya merekomendasikannya pada para pembaca sekalian. Bagaimana, tertarik juga untuk menontonnya?
Baiklah, kurang lebih seperti itulah ulasan yang bisa saya buat di kesempatan kali ini. Akhir kata, semoga bermanfaat, sampai jumpa di tulisan selanjutnya!
-M. Gilang Riyadi, 2024-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H