Ada satu genre dalam sebuah film/serial yang saya suka dan mungkin tidak bagi orang lain, yaitu romansa antara dua orang yang perbedaan usianya jauh. Mungkin jika prianya yang lebih tua bukan jadi masalah selama tidak mengejar yang usianya di bawah umur. Namun saya justru lebih suka jika pihak perempuannya yang lebih tua.
Kejadian romansa seperti ini beberapa kali saya temukan di beberapa film/serial, di antaranya ada Arini (Indonesia), Love is Science (Taiwan), Lesson in Love (Taiwan) - baca reviewnya di sini, dan masih banyak lagi.
Kali ini saya menemukan cerita baru tentang romansa yang mana tokoh perempuannya punya usia lebih tua dibandingkan tokoh laki-lakinya. Berasal dari negara Thailand, serial ini berjudul Find Yourself yang merupakan adaptasi dari drama Cina berjudul sama yang sudah tayang duluan di tahun 2020.
Produksi GMMTV ini sebelumnya sudah diperkenalkan pada akhir tahun 2022 yang mana jadi salah satu proyek di tahun 2023 (baca reviewnya di sini). Setahun lamanya sejak pengumuman proyek ini, akhirnya di tanggal 18 Desember 2023, drama seri ini resmi tayang dengan total keseluruhan 16 episode.
Nah, jadi di tulisan kali ini saya akan mencoba menulis ulasan tentang drama ini setelah berhasil menonton keseluruhan episodenya. Yuk, check this out mulai dari sinopsis cerita sampai penilaian lebih detail di dalamnya.
SINOPSIS
Seperti yang telah dijelaskan di awal bahwa tema utama di cerita Find Yourself merupakan romansa perbedaan usia di mana tokoh perempuannya lebih tua. Di mana di sini diceritakan Yin (Aff Taksaorn) sebagai seorang pemimpin dari perusahaan desain interior. Suatu ketika ada mahasiswa yang magang di perusahaannya. Ia adalah Shane (Nonkul Chanon) yang sejak awal sudah punya ketertarikan pada bosnya itu.
Yin sendiri merupakan seorang perempuan gila kerja yang sudah berusia 38 tahun namun belum menikah, bahkan kekasih pun belum punya. Sementara itu Shane ialah mahasiswa tingkat akhir berusia 23 tahun yang direkomendasikan oleh dosennya untuk magang di kantor Yin. Dosen Shane ini adalah Yang (Earth Pirapat), adik kandung Yin.
Ya betul sekali, usia mereka terpaut hingga 15 tahun, di mana jarang sekali ada perbedaan yang sampai sejauh ini. Bahkan untuk serial Lesson in Love, perbedaan tokoh utamanya sampai di angka 12 tahun saja.
Oke lanjut ke cerita utama. Hubungan Yin dan Shane pada episode awal memang masih terbatas seperti atasan dan anak magang biasa yang bekerja secara prefesional. Namun ketika pulang kerja dalam keadaan mabuk, Yin mau tak mau harus dibawa Shane ke apartemennya dan menginap di sana.
Keadaan Yin yang mabuk justru membuat dirinya menjadi lebih agresif di bawah kesadaran. Dari sinilah Shane berani mengungkapkan perasaannya bahwa ia tertarik dengan Yin.
Meski pada awalnya Yin menganggap Shane hanya bercanda, ternyata lambat laun laki-laki itu semakin menunjukkan keseriusannya. Hingga keduanya sepakat untuk menjalani trial 3 months relationship, alias percobaan hubungan selama 3 bulan.
Di waktu inilah mereka menjalani hubungan layaknya sepasang kekasih secara diam-diam tanpa diketahui oleh rekan kerja ataupun keluarga.
BALADA CINTA BEDA USIA
Memiliki perbedaan usia yang jauh, membuat keduanya dihadapkan pada beberapa masalah, salah satunya adalah bagaimana cara pandang masing-masing yang juga berbeda.Â
Yin yang sudah dewasa punya cara pandang yang penuh persiapan, sementara Shane yang masih sangat muda lebih sering bertindak sesukanya seperti anak kecil. Shane pun sering membuat Yin kesal karena ulahnya yang tengil dan sering menggodanya bahkan saat di kantor.
Hal lain yang jadi permasalahan adalah bahwa Yin ingin hubungan ini tetap dirahasiakan paling tidak sampai 3 bulan masa trial hubungan mereka. Sedangkan Shane ingin secepatnya mengumumkan bahwa ia dan Yin adalah sepasang kekasih.
Tekanan keluarga pun didapat oleh Yin di usianya yang hampir menginjak kepala 4. Ia dituntut oleh orang tuanya untuk segara mencari jodoh dan menikah. Namun jika melihat posisi Shane yang bahkan belum lulus kuliah, membuat hubungan yang berlanjut hingga pernikahan itu masih jauh dari harapan.
Di serial inilah penonton akan menemukan masalah-masalah lain dari keduanya. Kita saja yang kadang punya hubungan serius dengan yang seumuran sering ada perbedaan, apalagi mereka yang punya selisih usia hingga 15 tahun.
ROMANSA LAIN YANG TAK KALAH RUMIT
Hubungan rumit tak hanya dialami oleh Yin dan Shane saja. Ada juga beberapa tokoh lain yang punya cerita cintanya tersendiri dan tak kalah rumitnya dari sang tokoh utama.
Ada tokoh Ray (Kong Saharat), laki-laki dewasa berumur 40-an yang belum menikah dan sedang memimpin sebuah perusahaan. Sebuah ketidaksengajaan membuat Ray mengenal Yin dan ia pun diam-diam menyukai gadis itu tanpa tahu bahwa Yin sebenarnya sudah punya kekasih.
Ada juga hubungan Yang, adik Yin, yang merupakan seorang dosen dan mulai menyukai Mint (Emma Panisara). Mint sendiri adalah mahasiswa Yang di kampus. Sebelumnya bahkan Mint menyukai Shane hingga ikutan magang di tempat kerja Yin. Namun lambat laun justru ia semakin dekat dengan dosennya itu.
Di sini penonton akan menemukan berbagai hubungan rumit dari semuanya. Si A suka sama si B, tapi B suka sama C dan begitulah terjadi. Tapi untungnya semua dihadirkan dengan jalan cerita ringan dan mudah dipahami, sehingga penonton tak terlalu kesulitan memahami maksud cerita di dalamnya.
CERITA YANG LEKAT DENGAN KEHIDUPAN
Yang menjadi daya tarik bagi serial Find Yourself ini adalah masih punya budaya Asia yang kental, terutama tentang pencarian jodoh di usia yang sudah matang. Hal ini dibuktikan dengan sosok Yin yang selalu didesak orang tuanya agar segera menikah. Tokoh Ray yang lebih matang dan sukses pun membuat Ibu Yin semangat menjodohkan Yin dan laki-laki itu.
Ini hampir sama dengan budaya Indonesia ketika kita sudah dewasa dan cukup mapan pasti akan didesak oleh orang tua untuk menemukan pendamping hidup.Â
Selain itu cerita di dalam serial ini pun bisa cukup relate bagi anak muda yang sedang bergelut dengan dunia pekerjaan. Tempat kerja yang dipimpin Yin dapat memperlihatkan dinamika pekerjaan di ibu kota. Dituntut target, hasil yang tak sesuai harapan, bahkan ketika perusahaan down dan harus memikirkan bagaimana cara menyelamatkan karyawan agar tak ada yang dipecat.
Kehidupan kampus yang dialami oleh Mint dan Shane di sini sedikit mengingatkan saya saat masih menjadi mahasiswa bertahun-tahun lalu. Bergelut dengan tugas, cinlok dengan teman sejurusan, julid bersama teman, hingga patah hati karena ditolak cintanya.
16 EPISODE YANG BERBELIT TAPI MASIH BISA DINIKMATI
Versi original Find Yourself yang berasal dari Cina memiliki episode yang banyak, yaitu sampai berjumlah 41. Saya belum menontonnya karena akan menghabiskan waktu yang banyak pula, jadi hanya menonton kilasan ceritanya lewat YouTube.
Jumlah 41 episode ini akhirnya diringkas menjadi 16 episode yang masing-masing durasi per episodenya sekitar 45 menit. Dari 16 episode ini sebenarnya menurut saya masih terlalu banyak karena jalan cerita dibuat berbelit. Bahkan jika bicara soal konflik yang tertuang hanya terasa di 3 episode akhir.
Sisa episode lainnya bukan tak seru, malah masih bisa dinikmati karena jalan cerita ringan dan punya komedi pas yang tak dipaksakan. Hanya saja saking ringannya cerita, justru jadi terasa flat, bahkan belum dimunculkan tokoh antagonis yang sebenarnya dibutuhkan bagi sebuah cerita.
Selain itu romansa antara Shane dan Yin awalnya memang terasa manis, namun menurut saya lama-lama justru jadi terlalu bucin dan jatuhnya sedikit cringe. Yang menarik adalah kisah cinta Mint dan Yang yang akan terasa menjelang episode akhir. Sayang saja kisah mereka hanya tersorot sebenar saja.
...
Nah jadi kira-kira seperti apa ya kelanjutan hubungan Shane dan Yin yang punya perbedaan usia yang sangat jauh ini? Akahkah keduanya bisa bersatu? Atau Yin justru mengikuti keinginan orang tuanya untuk menikah dengan Ray?
Kompasianer bisa menonton kisah mereka secara langsung di aplikasi streaming VIU ya. Awas, jangan nonton bajakan ya hihi. Semua episodenya sudah ada kok dan bisa ditonton secara gratisss.
Di situs IMDb, Find Yourself memperoleh skor sebanyak 5.8/10, padahal saya sendiri berani memberi nilai sampai 7.0/10 dengan beberapa pertimbangan di atas.
Untuk Kompasianer yang ingin tahu seperti apa kilasan ceritanya, bisa tonton trailer-nya di sini ya:
Baiklah, kurang lebih seoerti itulah ulasan yang bisa saya buat di kesempatan kali ini. Akhir kata, sampai jumpa di tulisan selanjutnya!
-M. Gilang Riyadi, 2024-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
