Siapa Kompasianer di sini yang suka minum minuman manis? Seperti yang kita tahu bahwa saat ini minuman manis sangat mudah ditemukan di mana-mana. Mulai dari minimarket, mal pusat perbelanjaan, bahkan hingga di pinggir jalan sekalipun. Rasanya memang enak, membuat ketagihan dan bisa dibeli siapa saja dengan harga yang cukup terjangkau.
Minuman manis seperti ini disukai segala usia, terutama anak-anak hingga remaja yang masih penasaran dan ingin mencoba sesuatu yang baru di bidang kuliner. Saya pun yang usianya hampir menyentuh kepala 3 pun awalnya masih suka mengkonsumsi yang manis-manis seperti es teh, milk tea, kopi kekinian, dan masih banyak lagi.
Tapi ternyata ada hal penting yang harus diperhatikan di sini, yaitu kandungan GULAÂ di dalamnya yang ternyata tak sedikit dan tak jarang justru melebihi konsumsi gula harian pada normalnya. Ini menarik untuk dibahas yang juga jadi pengingat untuk saya pada khususnya, dan pembaca pada umumnya.
MENGENAL GULA
Rasanya tak asing jika kita mendengar kata gula, karena kandungan yang satu ini begitu lekat dengan kehidupan. Selain  ditemui dalam minuman, gula pun menjadi bahan penting jika kita hendak membuat olahan masakan.
Gula sendiri bisa menjadi sumber energi selain karbohidrat. Tapi perlu diperhatikan juga bahwa kita punya batasan untuk mengkonsumsi gula. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia maksimal kandungan gula yang bisa dikonsumsi oleh orang dewasa ialah sebesar 50 gram per hari atau setidaknya sebanyak 4 sendok makan.
Kandungan ini tak hanya sekadar berasal dari konsumsi minuman saja, melainkan dari makanan juga seperti nasi, misalnya, yang di dalamnya sudah terdapat kandungan gula.
Mungkin sebagai orang awam, yang juga tak begitu paham soal kesehatan, pasti sulit untuk menentukan sudah berapa banyak sih gula yang kita konsumsi sehari-hari? Apa cukup atau bahkan berlebih? Sebenarnya ada cara kok untuk menghitung banyaknya gula yang kira-kira sudah dikonsumsi. Yuk simak di sini.
MENGHITUNG KANDUNGAN GULA
Kandungan gula paling mudah dihitung dari minuman kemasan yang banyak dijual di warung atau minimarket. Coba perhatikan di bagian informasi nilai gizi yang terdapat di belakang kemasan. Contohnya seperti gambar di bawah ini.