Mohon tunggu...
M. Gilang Riyadi
M. Gilang Riyadi Mohon Tunggu... Penulis - Author

Movie review and fiction specialist | '95 | contact: gilangriy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Bertahan Hidup Sendiri di Tengah Laut Luas Bersama Film "Nowhere"

18 Oktober 2023   15:12 Diperbarui: 19 Oktober 2023   20:23 1478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernah membayangkan bertahan hidup sendirian di tengah laut lepas? Tanpa orang lain, pun tanpa alat bantu komunikasi dengan persediaan makan dan minum yang sangat terbatas.

Begitulah kira-kira yang terjadi pada diri seorang perempuan yang tanpa sengaja harus berada di peristiwa seperti itu tanpa bantuan siapapun. Mau tak mau ia harus terombang-ambing tanpa arah di tengah laut lepas. Sedangkan di sana sendiri ia tak menemukan kehidupan lain seperti kapal lewat ataupun pulau terdekat.

Tenang ya, ini bukan kisah nyata kok, melainkan sebuah cerita fiksi dalam format film yang baru tayang di Netflix beberapa minggu lalu. Berjudul Nowhere, film ini punya tema utama survival di mana si tokoh utama dipaksa untuk bertahan hidup pada kondisi yang benar-benar tak memungkinkan.

Film Nowhere sejenak mengingatkan saya dengan film lain dengan genre sama yaitu Life of Pi (2012), In The Heart of The Sea (2021), dan Adrift (2018), di mana sama-sama mengangkat tema laut di mana manusia harus bisa bertahan hidup di sana dengan segala kondisi yang ada.

Karena baru menyelesaikan film Nowhere, saya rasa tak ada salahnya untuk membuat ulasannya di sini. Seperti biasa, saya akan mencoba menjelaskan sinopsis singkatnya, alur dan karakter, hingga analisis lebih lanjut tentang film ini. Biar nggak menunggu lebih lama, yuk langsung simak di sini.

SINOPSIS

Film asal Spanyol ini mengisahkan tentang pasangan suami istri, Mia (Anna Castillo) dan Nico (Tamar Novas), yang terpaksa harus menyelundup secara ilegal menggunakan kontainer menuju negara lain karena negara tempat tinggalnya sedang mengalami konflik. Mereka pun tidak hanya berdua saja, melainkan bersama orang-orang lainnya dari berbagai usia dan kalangan.

Karena ilegal, tentu kehadiran mereka ini seperti sebuah pelanggaran dari sebuah aturan yang seharusnya. Mia dan Nico paham akan itu dan terus berhati-hati dalam mengambil langkah, terlebih lagi Mia sedang hamil besar.

Namun karena satu dan lain hal, keduanya justru terpisah ke kontainer yang berbeda dan membuat Mia sangat shock dan sedih tak bisa bersama suaminya lagi. Menggunakan ponsel, keduanya masih sempat berkomunikasi untuk bertemu ketika masing-masing dari mereka telah sampai di tujuan akhir.

Emilio Pereda/Netflix
Emilio Pereda/Netflix

Sayangnya keberuntungan sedang tak berpihak pada mereka, terutama Mia. Di tengah perjalanan ada sebuah pemeriksaan mendadak sebelum kontainer truk itu menuju kapal yang menyebabkan keberadaan orang-orang yang diselendupkan ini jadi ketahuan. 

Saat Mia sempat bersembunyi  di antara sela-sela box kayu, rekan-rekannya yang lain langsung ditembak saat itu juga hingga tewas. Sementara mayat-mayat itu dikeluarkan dari kontainer, Mia terus bersembunyi dengan ketakutan hingga kondisi benar-benar aman.

Di sinilah petualangan baru baginya di mulai. Ia hanya sendirian di dalam kontainer menunggu sampai di tujuan. Sampai hal tak terduga terjadi dan membuat kapal pembawa kontainer ini terombang-ambing oleh ombak besar, bahkan membuat kontainer tempat Mia bersembunyi jatuh ke laut dan terombang-ambing di sana.

PERJUANGAN DI TENGAH LAUT

Terombang-ambing sendirian di tengah laut tentu bukan hal mudah untuk dilewati. Mia yang dalam keadaan hamil besar itu mau tak mau harus menemukan berbagai cara agar bisa terus bertahan hidup sebelum kontainer itu tenggelam sepenuhnya. Berbagai barang yang ada di sana dimanfaatkan sebaik mungkin dengan harapan pertolongan segera datang. Ponsel yang sempat ia bawa pun tercemplung ke air sehingga tak bisa digunakan untuk meminta pertolongan ke orang luar.

Image by Heaven of Horror
Image by Heaven of Horror

Pada bagian ini mungkin akan membuat beberapa penontonnya jadi tidak nyaman karena suasana yang Mia hadapi berada dalam ruang (kotak) yang gelap, sempit, juga di permukaan laut. Saya sebagai penonton biasa pun bisa merasakan kegelisahan tokoh utama yang benar-benar sedang di antara hidup dan mati.

Perjuangan Mia tak hanya sekadar usaha bertahan dari sana, tapi juga soal memikirkan bagaimana jika ia akan melahirkan. Di trailer pun sedikit diperlihatkan bahwa akhirnya ia melahirkan sang bayi dalam kondisi yang benar-benar tidak memungkinkan. Bebannya pun semakin berat karena selain untuk menyelamatkan diri sendiri, ia juga harus memikirkan bayinya yang masih sangat rentan.

Cara-cara yang dilakukan di antaranya adalah mencegah air laut masuk ke kontainer, mencari stok makan dan minum yang terbatas, serta bertahan ketika badai besar datang.

KETIDAKMUNGKINAN YANG TETAP TERASA TEGANG

Tentu yang namanya film merupakan kisah fiksi yang terkadang bisa berbanding jauh dengan kenyataan yang sebenarnya. Begitu pula dengan film Nowhere yang jika dipikir-pikir sangat kecil kemungkinannya akan terjadi di kehidupan nyata. Di beberapa adegan pun saya merasa seperti memang bisa ya jadi seperti ini?

Meski begitu, film Nowhere tetap bisa memberikan ketegang tersendiri yang bisa dirasakan oleh penonton. Bahkan di scene awal pun sudah dibuat berdebar dengan skema one cut yang mana selama beberapa menit memperlihatkan saat Mia dan Nico hendak menyelundup secara ilegal.

image by LADbible
image by LADbible

Mulai dari pertengahan hingga ke bagian akhir adalah momen-momen puncak Mia bertahan dengan segala kondisi yang ada. Bahkan tak tanggung-tanggung, di sini juga nyawa Mia dan bayinya akan dipertaruhkan.

Sekali lagi meski terlihat seperti hal yang mustahil, bagaimana karakter Mia dibentuk sebagai perempuan tak berdaya di awal, justru berubah drastis karena tuntutan alam untuk bertahan hidup. Akting Anna Castilo di sini pun patut diapresiasi dengan segala effort-nya pada sosok Mia yang sendirian, hamil, bertahan layaknya hewan agar tetap bisa hidup.

...

Jadi kira-kira bagaimana ya dengan akhir kisah perjalanan Mia ini? Akankah ia dan Nico bisa bertemu kembali? Akankah juga pertolongan akan datang ditengah ketidakpastian itu?

Jawabannya tentu bisa ditonton secara langsung dan resmi di Netflix. Saya sebagai penikmat film tema survival pun merasa cukup puas dengan cerita yang diberikan.

Untuk rating di IMDb, film ini memperoleh skor sebesar 6.4/10 sampai dengan tulisan ini dibuat. Sementara itu di situs Rotten Tomatoes, Nowhere mendapat skor sebesar 62% yang ternyata tak begitu jauh dengan IMDb. Sedangkan dengan beberapa pertimbangan di atas, saya memberikan nilai sebesar 7.0/10.

Oh iya, jika Kompasianer ingin tahu seperti apa kilasan cerita film Nowhere, bisa tonton trailer-nya di sini ya:

Baiklah sepertinya cukup sekian ulasan film yang bisa saya tulis di kesempatan kali ini. Terima kasih yang sudah menyempatkan mampir dan membaca. Akhir kata, sampai jumpa di tulisan selanjutnya!

- M. Gilang Riyadi, 2023-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun