Mohon tunggu...
M. Gilang Riyadi
M. Gilang Riyadi Mohon Tunggu... Penulis - Author

Movie review and fiction specialist | '95 | contact: gilangriy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Eye of The Storm", Cerita Kilas Balik Pandemi SARS 2003 di Taiwan

29 Agustus 2023   15:17 Diperbarui: 29 Agustus 2023   19:05 2107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kurang lebih tiga tahun lalu, tepatnya di awal tahun 2020, masyarakat Indonesia bahkan dunia dilanda sebuah pandemi yang membuat aktivitas kita terbatas. Ya, apa lagi jika bukan Corona Virus atau yang biasa disebut Covid-19.

Pandemi ini benar-benar mempengaruhi semua aspek kehidupan dunia tanpa terkecuali, terutama soal kesehatan dan ekonomi. Tentu Kompasianer di sini tak akan bisa melupakan bagaimana perintah isolasi mandiri bagi yang terjangkit virus ini, belum lagi semua kegiatan dilakukan secara WFH (Work Form Home).

Syukurlah setelah melewati 3 tahun yang berat itu keadaan dunia perlahan kembali pulih. Masker bukan lagi kewajiban yang mesti dipakai ketika keluar rumah. Sekarang semua bebas beraktivitas dan bisa bertatap muka secara langsung.

image by Detik Health
image by Detik Health

Kemudian saya melihat sebuah trailer film di Netflix dari negara Taiwan yang ceritanya kurang lebih menggambarkan fenomena pandemi 2020. Setelah menontonnya ternyata ini bukanlah soal Covid-19, melainkan virus SARS yang sempat juga menggemparkan dunia di tahun 2003.

Meski efeknya tak sedahsyat Covid-19, kala itu SARS pun dianggap sebagai virus mematikan yang harus dihindari. Isolasi mandiri pun menjadi salah satu hal yang harus dilakukan untuk siapa saja yang terkena virusnya. Memang ini hampir sama seperti Corona, apalagi ciri utama penyakitnya adalah sesak napas dan suhu tubuh tinggi di atas 38 derajat celcius.

Maka dari itu di tulisan kali ini saya akan menulis ulasan tentang film ini yang berjudul Eye of The Storm. Film ini tayang di negara asalnya pada April 2023 lalu dan baru rilis global di Netflix beberapa minggu ke belakang.

Jadi bagaimana ya cerita film ini yang menggambarkan kilas balik pandemi SARS 2003 di Taiwan? Yuk kita langsung bahas filmnya di sini!

SINOPSIS

Cerita mengambil latar tahun 2003 di salah satu rumah sakit kota Taipei, Taiwan. Terdapat beberapa tokoh utama yang di antaranya seorang dokter bedah bernama Xia Zeng (Edison Wang), An Tai He (Tseng Jing Hua) sebagai perawat laki-laki, juga seorang supir taksi bernama Jiang Guo Rong (Zhang Yong Zeng).

Xia Zeng baru saja lepas shift di rumah sakit dan hendak pulang untuk memberi kejutan untuk putrinya. Ia diantar oleh Jiang Guo Rong dengan taksi, namun terpaksa berbalik arah ke RS lagi karena ada pasien kritis yang harus dioperasi.

image by The News Lands
image by The News Lands

Xia Zeng menjalani tugasnya mengoperasi korban kecelakaan. Begitu selesai dan hendak pulang seperti rencana awal, seluruh pintu rumah sakit justru ditutup dan dijaga ketat oleh kepolisian sehingga menyebabkan siapapun yang ada di rumah sakit itu tak bisa keluar dan terpaksa terisolasi di sana. Jiang Guo Rong yang kebetulan masuk sebentar pun ikut terjebak di dalam tanpa tahu apa yang terjadi sebenarnya.

Setelah mencari informasi dari segala sumber di rumah sakit, Xia Zeng jadi tahu ternyata ada isu yang menyebutkan salah satu pasien di rumah sakit ini terpapar virus SARS. 

Untuk mengantisipasi penyebaran yang lebih luas, pihak rumah sakit membuat kebijakan untuk "mengurung" siapapun yang ada di sana sampai ditemukan kebenaran pasti soal virus ini.

An Tai He dan kekasihnya yang seorang dokter muda, Li Xin Yan (Xiang Jie Ru), mengikuti perintah rumah sakit dengan selalu bersama, tanpa tahu bahwa setelah kebiijakan isolasi ini justru akan menguji hubungan keduanya.

AKTIVITAS TERBATAS DI RUMAH SAKIT

Tentu saja menjalani isolasi mandiri si rumah sakit selama berhari-hari bukanlah hal mudah. Xia Zeng terpaksa harus menunda bertemu dengan anaknya, An Tai He harus lebih sabar mempersiapkan keberangkatannya ke luar negeri, sedangkan Jiang Guo Rong bertemu dengan seorang anak kecil yang tersesat di sana sehingga mau tak mau harus menjaganya sampai ia bertemu orang tuanya.

Isolasi ini memerangkap siapapun yang ada di rumah sakit, baik itu pengunjung, pasien, hingga para tenaga kesehatan. AC pun dimatikan untuk meminimalisasi penyebaran dan membuat situasi semakin tak nyaman.

image by Taiwan Cinema
image by Taiwan Cinema

Orang-orang di sana diharuskan untuk menggunakan masker sebagai langkah preventif lain pencegahan penyebaran virus SARS. Jika diperhatikan, ini memang sama seperti Covid-19, meskipun latar isolasi yang diambil dipersempit hanya di rumah sakit saja.

MENCARI SUMBER AWAL VIRUS

Karena sangat ingin segera pergi dari sana, Xia Zeng mencoba mencari dari mana sumber penyakit ini yang tiba-tiba bisa masuk ke RS tempatnya bekerja. Bersama wartawan pencari berita yang menyamar sebagai pasien, Jin You Zhong (Simon Hsueh), keduanya mencari informasi dari segala cara untuk mengetahui asal muasal virus.

Keduanya akan saling menguntungkan di mana Xia Zeng bisa menganalisis dengan kemampuan dokternya, sementara Jin You Zhong bisa mendapat berita ekslusif untuk medianya ketika nanti keluar dari sini.

PERAN NAKES YANG DIUJI

Menjadi tenaga kesehatan tentu tak akan mudah menjalani pandemi seperti ini. Kita bisa melihat kilas balik tahun 2020 ketika semua nakes mulai dari dokter hingga perawat diuji kesabaran dan tenaganya untuk merawat pasien. Segala yang dilakukan harus ekstra hati-hati karena lengah sedikit saja, virus ini akan menular cepat.

Struggle seperti ini dirasakan juga bagi tim nakes di film Eye of The Storm, terutama Xia Zeng, An Tai He, dan Li Xin Yan.

image by Cinema Escapist
image by Cinema Escapist

Xia Zeng dihadapkan pada pilihan untuk tetap terus merawat pasien atau justru berusaha keluar untuk bertemu anaknya. Li Xin Yan sebagai dokter muda harus bekerja ekstra karena sebagian nakes lain melakukan mogok kerja sebagai bentuk protes dari isolasi ini.

Sementara itu An Tai He terpaksa dipindahkan ke Gedung B (yang sebelumnya Gedung A) karena ia dicurigai sebagai suspect yang terkena virus SARS. Hal ini membuat ia harus diisolasi di sana di mana Gedung B adalah tempat orang-orang yang sudah positif terkena virus. Seperti pada pandemi Covid-19, siapapun yang ke sana harus menggunakan perlengkapan kesehatan yang lengkap.

ANALISIS FILM

Eye of The Storm dibuka dengan beberapa adegan yang membuat pembaca penasaran, kemudian dilanjutkan dengan kehidupan para nakes merawat pasien. Di pertengahan alur menjadi lebih lambat yang membuat saya sedikit bosan. Namun itu semua terbayar dengan klimaks yang benar-benar menguras emosi.

DI sini akan semakin ditonjolkan bagaimana peran para nakes yang begitu mengeluarkan tenaga dan pikiran untuk bisa bertahan di tengah isolasi yang tak diinginkan itu. Di beberapa bagian pun berhasil membuat saya sedih dan jadi tahu lebih jelas bagaimana sulitnya menjadi tenaga kesehatan di situasi pandemi seperti ini.

Akting para artis di dalamnya pun perlu diacungi jempol karena bisa memerankan setiap karakter dengan baik. Bahkan saya sampai terbawa emosi melihat salah satu perawat yang menyebalkan karena menjadi dalang utama nakes lain jadi mogok kerja.

Image by Film Fugitives
Image by Film Fugitives

Eye of The Storm mendapat skor sebesar 6.3/10 lewat IMDb dan 7.7/10 dari mydramalist. Sementara itu skor pribadi saya sebesar 7.5/10 dari beberapa peritmbangan di atas.

Untuk Kompasianer yang penasaran seperti apa kilasan ceritanya, bisa lihat trailer filmnya di sini:

Nah kira-kira bagaimana ya akhir kisah mereka? Apakah Xia Zeng bisa segera bertemu dengan anaknya? Lalu, akankah An Tai He bisa menyelesaikan karantinanya di Gedung B? Tentu untuk menjawab pertanyaan ini pembaca harus menonton langsung Eye of The Storm yang bisa disaksikan secara resmi di Netflix.

Baiklah, sekian dulu ulasan film yang bisa saya tuliskan di kesempatan ini. Semoga bermanfaat ya untuk para pembaca. Akhir kata, sampai jumpa di tulisan selanjutnya!

- M. Gilang Riyadi, 2023-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun