Mohon tunggu...
M. Gilang Riyadi
M. Gilang Riyadi Mohon Tunggu... Penulis - Author

Movie review and fiction specialist | '95 | contact: gilangriy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Belajar Move On dan Menata Hati Lewat Film "Ganjil Genap"

1 Juli 2023   20:05 Diperbarui: 1 Juli 2023   20:13 761
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Patah hati dan kehilangan karena ditinggal oleh pujaan hati sepertinya pernah dialami setiap insan manusia di dunia ini. Entah itu ketika masih remaja, bahkan hingga usia matang sekalipun.

Hal ini tentu tak mudah dilewati. Dukungan teman dan keluarga dekat sangat dibutuhkan untuk memulihkan hati yang rapuh. Persiapan membuka kembali pintu bersama orang baru pun rasanya sulit karena bayang-bayang orang lama masih tertanam di hati dan pikiran.

Nah, kurang lebih seperti inilah gambaran cerita dari film yang kemarin saya tonton. Berjudul Ganjil Genap, film garapan Benedion Rajagukguk ini mulai berlayar pada tanggal 29 Juni 2023.

Di tulisan ini saya mencoba mengupas lebih dalam seperti apa sinopsis cerita, dilema yang harus dilewati tokoh utama, serta pelajaran penting dalam mengambil langkah ke sebuah hubungan, terutama pernikahan. Jadi seperti apa ya kira-kira? Yuk, check this out!

SINOPSIS

Film yang diadaptasi dari nover karya Almira Bastari ini menceritakan tentang Gala (Clara Bernadeth) yang punya hubungan spesial bersama Bara (Baskara Mahendra) selama 8 tahun. Asmara yang telah terjalin sejak mereka berkuliah itu harus kandas di anniversary yang ke-8. Tentu hal ini membuat Gala terpuruk karena hubungan mereka nyaris berlanjut ke jenjang pernikahan, terlebih lagi Bara tidak menjelaskan secara detail kenapa memutuskan Gala.

Kisah 8 tahun mereka bisa terangkum singkat dalam 15 menit pertama sejak film mulai. Perjalanan Gala dan Bara yang semula tampak baik-baik saja serta jadi relationship goals, berbalik kandas dan meninggalkan luka pada Gala.

Image by Cineverse
Image by Cineverse

Bersama Nandi (Joshua Suherman) dan Sidney (Nadine Alexandra) sebagai sahabatnya, Gala mencoba menyusun kembali hatinya yang patah dengan mengenal pria-pria baru sebagai calon pacarnya. Sayang saja setiap pria yang dikenalnya itu selalu zonk dan membuatnya kembali mengingat Bara.

Sampai di satu titik ia bertemu Aiman (Oka Antara) pada momen yang tak disengaja karena kursi mereka bersebelahan ketika menonton bioskop. Di sana Aiman meminta kontak Gala untuk mengenalnya lebih jauh. Dari sini juga hubungan mereka perlahan terbentuk meski Gala belum sepenuhnya yakin pada laki-laki itu.

Pada momen ini Gala juga akan dihadapkan pada dua pilihan, apakah tetap setia menunggu Bara meski laki-laki itu kini sudah punya kekasih baru, atau belajar membuka hati pada Aiman yang belum lama dikenalnya.

PERJUANGAN BANGKIT DARI PATAH HATI

Hubungan 8 tahun bukan waktu yang sebentar. Terlalu banyak kisah manis hingga pahit yang telah dilalui Gala bersama Bara. Ini menyebabkan ia kesulitan menata hati dan selalu berharap bisa kembali pada mantannya itu apapun caranya. Beberapa laki-laki yang dikenalkan Nandi dan Sidney pun tidak pernah ada yang pas. Selalu saja ada kekurangan yang membuatnya lagi-lagi teringat pada Bara.

Hadirnya Aiman memberi cerita baru bagi Gala yang membuatnya perlahan yakin bahwa orang itu bisa jadi pengganti sosok Bara. Hubungan yang semula hanya sebatas orang asing, mulai terbentuk semakin dekat dan menemukan kecocokan pada masing-masing.

Image by Cineverse
Image by Cineverse

Tapi tentu saja ini belum cukup mengganti perjalanan cinta Gala di 8 tahun yang lalu. Bayang-bayang itu masih ada. Rasa sakit pun selalu menjadi penghalang untuk ia melangkah lebih jauh.

Aiman yang tahu soal masa lalu Gala mencoba memberinya pengertian untuk bisa melangkah pelan. Tapi keduanya sadar ternyata punya prinsip berbeda soal komitmen, di mana Gala ingin segera menikah sementara Aiman belum mau terikat pada hubungan serius.

PERSAHABATAN HANGAT DAN ROMANSA MANIS

Yang membuat saya suka pada film ini adalah bagaiman persahabatan di antara Gala, Sidney, dan Nandi dibentuk dengan sangat baik. Semua terasa real dan seakan ketiganya sudah bersahabat sejak zaman sekolah seperti yang diceritakan pada film.

Cara Sidney dan Aiman memperlakukan Gala saat patah hati terasa relate dengan kehidupan nyata. Seperti selalu ada ketika sedang dibutuhkan dalam segala kondisi, bahkan kalau diperlukan tak segan memberi teguran jika Gala terlalu bucin hingga tak bisa memandang realita yang pahit.

Pengorbanan Nandi yang harus berpura-pura menjadi gay demi membantu Gala pun menjadi effort besar untuk pembuktian bahwa sahabat harus selalu ada ketika dibutuhkan.

Image by Beauty Jurnal Sociolla
Image by Beauty Jurnal Sociolla

Selain kisah persahabatan tiga orang tadi, tentu kita tidak bisa melewatkan cerita romansa segi tiga antara Gala, Bara dan Aiman. Genre romansa yang disuguhkan dalam film Ganjil Genap terasa hangat dan manis. Tidak lebay, tidak berlebihan, dan sangat bisa dinikmati.

Seperti tentang soal persahabatan, kisah cinta Gala pun begitu lekat pada kehidupan nyata. Sibuk berkarir hingga lupa soal masa depan untuk membangun rumah tangga, perbedaan prinsip bersama pasangan, hingga bagaimana rumitnya mengambil keputusan soal komitmen.

Cerita Gala bersama Bara ataupun Aiman ini pun bukan lagi soal kasmaran khas remaja anak SMA, melainkan soal masa depan yang membuat kita harus hati-hati menentukan pilihan.

SISIPAN KOMEDI YANG SIAP MENGUNDANG TAWA

Benedion Rajagukguk sebelumnya menggarap film Ngeri-Ngeri Sedap yang sukses dengan jumlah penonton 2 juta lebih. Cerita Ngeri-Ngeri Sedap pun dikemas dengan sisipan komedi yang benar-benar bisa membuat penonton tertawa.

Ternyata di Ganjil Genap ini keseruan akan komedi masih bisa dirasakan. Banyak adegan yang sukses membuat saya dan penonton tertawa tanpa paksaan oleh komedi-komedi receh yang sebenarnya sederhana.

Adanya komedi ini membuat nilai tambah karena alur cerita tidak monoton harus serius, namun sesekali juga dibutuhkan hiburan yang mengocok perut.

AKTING EPIK DENGAN ALUR YANG BISA DITEBAK

Untuk kualitas akting para pemain tidak perlu diragukan. Semua sudah memberi persembahan terbaik yang membuat film saya suka dengan film ini, terutama si tokoh utama Clara Bernadeth. Ia bisa menempatkan diri menjadi Gala yang manja, independent, patah hati, hingga yang bisa pulih menata hati dari awal.

Namun meski begitu, cerita romansa seperti ini cukup klasik dengan beberapa alur yang bisa ditebak. Tidak mengurangi antusias sih, hanya saja menjadi sedikit catatan bahwa ada hal yang masih bisa diperbaiki.

Durasinya pun cukup panjang yaitu dua jam lebih, berbeda dari film lainnya yang bisa kurang dari itu. Sedikit lebih lama memang, tapi kalau sudah nonton malah jadi tidak terasa.

Sekali lagi, over all cerita dari Ganjil Genap terasa fresh dan saya pun merekomendasikannya untuk Kompasianer yang punya rencana nonton di akhir pekan ini.

Image by Cineverse
Image by Cineverse

Oh iya sekarang kita bahas penilaian dari penonton yuk. Di situs IMDb, film Ganjil Genap mendapat skor sebesar 7.5/10 sampai tulisan ini dibuat. Sementara itu penilaian pribadi saya adalah 8.0/10 dengan pertimbangan tulisan di atas.

Untuk kalian yang ingin tahu bagaimana cuplikan trailer-nya, bisa tonton di sini ya:

Bagaimana nih Kompasianer? Tertarik untuk melihat perjalanan akhir kisah cinta Gala? Apakah ia akan memilih Bara sebagai orang yang telah lama ada di hatinya, atau justru Aiman sebagai orang baru di hidupnya?

Untuk menemukan jawaban ini tentunya kalian harus nonton langsung film Ganjil Genap di bioskop terdekat mumpung baru berlayar di layar lebar.

Akhir kata, terima kasih sudah mampir di ulasan kali ini. Semoga bermanfaat, sampai jumpa di tulisan selanjutnya!

- M. Gilang Riyadi, 2023-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun