Mohon tunggu...
M. Gilang Riyadi
M. Gilang Riyadi Mohon Tunggu... Penulis - Author

Movie review and fiction specialist | '95 | contact: gilangriy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Ghostface Kembali, "Scream VI" Hadir dengan Teror Baru

5 Juni 2023   14:11 Diperbarui: 5 Juni 2023   14:21 740
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Waralaba film Scream yang pertama tayang tahun 1996 ternyata terus mengundang kesuksesan. Bagaimana tidak, film ini terus dibuat sekuelnya hingga di tahun 2023 ini seri keenamnya hadir, padahal baru satu tahun sejak film kelima.

Film ini punya ciri khas sebagai film bunuh-bunuhan dengan pelaku yang mengenakan topeng Ghostface. Penonton akan dibuat bertanya-tanya sepanjang durasi untuk menebak kira-kira siapa pelakunya. 

Scream 5 masih bisa tayang di layar lebar Indonesia tahun lalu, bahkan saya pun sempat menonton dan membuat ulasannya. Tapi sayangnya di tahun ini Scream VI justru gagal tayang karena diduga banyak adegan sadis dan gore yang tak lolos sensor. Padahal seharusnya film ini bisa tayang di bulan Maret lalu.

Lalu di tanggal 24 Mei kemarin, situs film streaming Catchplay+ merilis secara resmi film Scream VI di platformnya meski harus sewa, di mana membayar tanpa langganan dan bisa ditonton selama 48 jam sejak diputarnya film. Sebagai penggemar berat waralaba ini, tentu saja saya tak akan melewatkan kesempatan ini.

Maka dari itu di sini saya akan mencoba memberi ulasan mulai dari cerita singkat, perbandingan dengan film Scream lain, hingga apa memang sampai sesadis itu sampai gagal tayang di sini? Yuk, kita bahas di bawah ini.

SINOPSIS

Seperti kelima film sebelumnya, Scream VI dibuka dengan adegan ketika seorang perempuan mendapat telepon misterius yang mana tak lain dan tak bukan adalah si pembunuh. Perempuan itu adalah Laura Cane (Samara Weaving). Ia dibunuh oleh salah satu mahasiswanya yang mengenakan kostum Ghostface, Jason Carvey (Tony Revolori)

Uniknya di bagian awal ini si pelaku tadi justru menjadi sasaran Ghosface yang lain. Maka Jason sebagai pembunuh Laura harus mengalami nasib tak baik karena ikut terbunuh di malam yang sama.

Image by Slash Film
Image by Slash Film

Cerita beralih ke dua tokoh utama, Sam (Melissa Barrera) dan Tara (Jenna Ortega), kakak adik yang juga hadir di film kelima Scream. Tara hidup normal menjalankan aktivitasnya sebagai mahasiswi, sementara Sam, sang kakak, justru harus bolak-balik ke psikiater untuk menyembuhkan rasa traumanya sejak kejadian satu tahun lalu.

Di tengah perdebatan di antara keduanya karena Sam terlalu posesif, muncul berita di televisi tentang kejadian pembunuhan Laura dan Jason di mana si pelaku mengenakan kostum Ghostface. Ini membuat Sam ketakutan dan ingin segera pergi dari kota.

Ketika sedang berada di luar untuk membahas soal kabur dari kota, si pembunuh Ghostface tiba-tiba datang hampir menyerang Tara. Keduanya kabur, dan bersembunyi di minimarket terdekat. Nah, di sinilah petualangan baru bagi keduanya muncul untuk lepas dari teror Ghostface. Mereka juga harus sesegara mungkin menemukan siapa pelakunya sebelum korban lain berjatuhan.

TEROR BARU DARI GHOSTFACE

Ada hal unik dan segar yang dilakukan Ghostface kali ini. Setiap melakukan pembunuhan, ia akan meninggalkan topeng Ghostface lain di TKP meskipun itu bukan kepunyaannya yang dipakai. Topeng-topeng di TKP itu tidak lain dan tidak bukan ialah milik pelaku Ghostface di film-film sebelumnya.

Bagi yang sudah menonton kelima film sebelumnya tentu tak akan asing dengan para pelaku yang disebutkan, seperti Billy Loomis (pelaku Scream 1), ataupun Richie Kirsch (pelaku di Scream 5). Di sini penonton akan diajak flashback membahas kejadian yang sudah lampau dari teror Ghostface. Mungkin untuk yang nonton langsung ke Scream VI, akan sedikit kebingungan di sini. Maka dari itu disarankan untuk menonton seri film sebelumnya lebih dulu.

Image by New York Times
Image by New York Times

Seperti biasa, cara Ghostface memberi teror bagi korbannya adalah melalui telepon dan mengenakan senjata andalan pisau. Saya akui bahwa di film keenam ini, pembunuhan dilakukan dengan lebih keji dan ngeri, tidak hanya sekadar tusuk menusuk saja. Mungkin ini juga yang jadi pertimbangan Lembaga Sensor Film untuk tak meloloskannya ke layar lebar tanah air.

Ghostface di Scream VI pun terlihat lebih cerdik karena bisa tahu posisi korbannya ada di mana, ditambah lagi caranya membunuh lebih gesit dan dilakukan dengan berani di tempat umum. Rasanya begitu greget melihat teror ini dan ingin segera tahu siapa pelakunya.

JANGAN PERCAYA SIAPAPUN

Sebuah aturan tak tertulis dari setiap film Scream adalah jangan percaya pada siapapun. Hal ini tentu tak jauh karena setiap pelaku sering kali adalah orang terdekat korban. Tentunya di film keenam ini pun pelaku adalah orang terdekat Tara dan Sam. Mereka di antaranya ada teman sekamar, sekampus, kekasih, FBI, sampai polisi sekalipun. Sekali lagi, jangan percaya siapapun karena bisa jadi salah satu (atau dua) dari mereka adalah pembunuh keji atas semua teror ini.

Image by Reddit
Image by Reddit

Hal tersebut tentu membuat Tara dan Sam harus ekstra waspada atas orang-orang terdekat. Scene di kampus ketika semua tokoh utama berkumpul dan mempertanyakan soal alibi masing-masing menjadi ciri khas film Scream yang sudah ada sejak film pertama. Di mana di sini masing-masing dari mereka punya potensi besar sebagai pelaku yang mengenakan kostum Ghostface.

Dan tentunya seperti formula film Scream lain, pelaku memang benar ada di antara orang-orang terdekat. Yang jadi pertanyaannya adalah, apakah benar pelakunya hanya satu orang? Mengingat hanya di Scream 3 lah ada pelaku tunggal, sedangkan empat lainnya sama-sama punya partner.

ABSENNYA SIDNEY PRESCOTT

Satu hal yang sedikit janggal di film keenamnya ini adalah absennya Sidney Prescott yang selalu hadir di film pertama hingga kelima tahun lalu. Meski memang ketidakhadiran aktris Neve Campbell itu dipengaruhi oleh alasan pribadi, sebenarnya tak begitu mempengaruhi inti cerita meski memang jadi terasa kosong.

Sejak di film kelima, memang tokoh Sidney dan Gale Weathers hanya sebagai "pelengkap" karena cerita berfokus pada kehidupan Tara dan Sam. Di film terbaru, karakter Tara dan Sam lebih digali yang menjadikan mereka sebagai target pembunuhan (lagi).

Meski tanpa Sidney Prescott, ada kehadiran dua tokoh lain yang pernah ada di film sebelumnya. Selain Gale Weathers, ada juga Kirby Reeds yang pernah hadir di film keempat tahun 2011. Hal ini membuktikan bahwa gadis itu ternyata tidak mati meski sebelumnya pernah dibunuh oleh Ghost Face. Kirby Reed hadir sebagai FBI yang membantu penyelidikan kasus Ghostface, tapi termasuk juga dalam daftar tersangka.

Image by KoiMoi
Image by KoiMoi

Jadi kira-kira bagaimana ya petualangan Tara dan Sam dalam menghadapi Ghost Face? Apakah mereka akan selamat? Dan siapa kira-kira pelaku atas semua teror ini?

Jawabannya tentu harus menonton langsung Scream VI. Untuk pembaca yang suka cerita misteri dan bunuh-bunuhan, tentu film ini sangat saya rekomendasikan. Tapi untuk yang penakut terutama darah dan tusuk-tusukan, sebaiknya didampingi oleh teman ya hehe.

Film ini berhasil meraih skor 76% dari Rotten Tomatoes dan 6.6/10 dari IMDb. Sedangkan saya pribadi akan memberi skor sebesar 7.8/10 dengan beberapa pertimbangan di atas.

Bagi pembaca yang ingin menonton film Scream VI secara resmi, bisa menontonnya di aplikasi/website streaming Catchplay+ ya, hanya saja ini berupa rental dengan biaya Rp 22.000,- dengan waktu tonton maksimal sampai 48 jam sejak film diputar.

Akhir kata, sampai sini dulu ulasan film kali ini. Sampai jumpa di tulisan selanjutnya!

- M. Gilang Riyadi, 2023-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun