Mohon tunggu...
M. Gilang Riyadi
M. Gilang Riyadi Mohon Tunggu... Penulis - Author

Movie review and fiction specialist | '95 | contact: gilangriy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Isa Pa, with Feelings", Saat Kekurangan Diri Jadi Pembuka Romansa yang Hangat

16 Mei 2023   15:42 Diperbarui: 18 Mei 2023   13:02 849
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Film atau serial dengan tema utama cinta rasanya selalu saja menarik untuk ditonton. Bagaimana tidak, kehidupan kita sebagai manusia pasti pernah merasakan apa itu cinta kepada seseorang. 

Mulai dari kasmaran, sayang, sampai patah hati sekalipun. Dengan sesuatu yang begitu melekat, genre romansa seperti ini selalu bisa mencuri perhatian para pecinta film.

Produksi film mulai dari lokal, Barat, hingga Asia rasanya tak pernah absen untuk memberikan karya terbaiknya. Drama dan film Korea misalnya, tak jarang dijadikan sebagai relationship goals untuk para pasangan yang sedang dimabuk asmara karena ceritanya yang manis.

Image by Star Cinema via embracingfiction.wordpress.com
Image by Star Cinema via embracingfiction.wordpress.com

Nah kali ini saya baru saja menonton salah satu film romansa yang membuat hati hangat karena ceritanya yang sederhana namun penuh makna. Bukan dari Korea, Barat, atau Indonesia sekali pun. 

Ini adalah film produksi Filipina yang sepertinya jarang sekali dibahas. Rilis di negaranya tahun 2019, film ini berjudul Isa Pa With Feelings, yang jika diartikan ke bahasa Indonesia ialah Satu Kali Lagi dengan Perasaan.

Memang seperti apa sih kisah kedua tokoh utamanya ini sampai bisa mencuri perhatian saya? Mari kita ulas di sini!

SINOPSIS

Menceritakan tentang Mara (Maine Mendoza), seorang arsitek perempuan yang bekerja di salah satu perusahaan. Memiliki keponakan yang tuli dan tak bisa bicara, membuatnya tertarik untuk mempelajari bahasa isyarat. Maka ia mendatangi salah satu tempat kursus yang memang dikhususkan untuk belajar bahasa tersebut.

Di sana ia bertemu dengan Gali (Carlo Aquino) yang menjadi pengajarnya. Keduanya berkenalan layaknya guru dan murid di mana pada momen ke depannya mereka jadi lebih sering bertemu karena ketidaksengajaan.

Gali dan Mara ternyata menghuni apartemen yang sama dengan posisi kamar bersebelahan. Hal-hal kebetulan ini membuat mereka bisa berkomunikasi di luar konteks pembelajaran. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun