Dari sinilah petualangan Suzume dan Souta dimulai untuk menemukan pintu-pintu lain yang harus ditutup.
PETUALANGAN SERU DAN LUCU
Mencari hingga menutup pintu yang jadi gerbang bencana tentu bukan hal mudah. Suzume mau tak mau berkeliling Jepang bersama Shouta dan semakin jauh dari desa tempatnya tinggal. Namun ada satu hal unik di sini di mana sosok Souta telah dikutuk oleh Daijin, batu kunci yang menjaga pintu. Laki-laki itu malah menjadi kursi kayu kecil yang biasa digunakan Suzume ketika masih kecil.
Maka dari itu Suzume menjelajahi setiap sudut Jepang dengan terus membawa kursi (yang dirasuki oleh Souta) dan mencari juga keberadaan Daijin yang menjelma menjadi kucing putih.
Di sana perjalanan ia menemukan pintu-pintu yang jadi gerbang keluarnya cacing besar pembawa bencana. Bersama Souta dalam bentuk kursi, keduanya bekerja sama agar menutup dan mengunci pintu tersebut. Aksi menegangkan sangat terasa di sini karena jika terlambat sedikit saja untuk menutupnya, Jepang akan hancur karena gempa.
Pada beberapa bagian lain justru ketegangan jadi lebih mereda karena diisi oleh adegan lucu yang membuat senyum bahkan tertawa tapi tanpa perlu dipaksakan. Salah satunya ketika Suzume bisa bertemu dengan orang-orang baru yang banyak membantunya di petualangan ini.
CERITA MASA LALU YANG HARUS DITEMUKAN
Masih dalam perjalanannya mencegah bencana, Suzume mengingat beberapa memorinya dulu ketika ibunya masih hidup. Ia merasa pernah memasuki dunia di balik pintu pembuka bencana itu yang mana isinya seperti taman indah dengan rumput hijau, kemudian dihiasi dengan bintang pada malam hari.
Sambil mencari pintu-pintu lain yang jadi targetnya, Suzume pun mencari pintu yang sekiranya bisa menghubungkannya ke ingatan masa lalu itu. Di sini juga akan terungkap satu kejadian bersama sang ibu yang dilupakannya karena saat itu masih sangat kecil.
Tidak hanya membuat penasaran, misi Suzume ini pun akan mengundang haru yang menonton meski tak sampai membuat saya menangis.
PERBANDINGAN DENGAN FILM LAIN
Sebenarnya Makoto Shinkai memiliki karya lainnya dan tak sebatas Your Name, Weathering With You, dan Suzume saja. Namun karena memang saya bukan pencinta anime garis keras, jadi saya baru menonton 3 film itu saja.