Mohon tunggu...
M. Gilang Riyadi
M. Gilang Riyadi Mohon Tunggu... Penulis - Author

Movie review and fiction specialist | '95 | contact: gilangriy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Someday or One Day", Kembalinya Romansa Perjalanan Waktu yang Tragis dan Rumit

24 Januari 2023   20:55 Diperbarui: 25 Januari 2023   10:08 5209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dua bulan lalu saya membuat satu ulasan tentang serial Taiwan berjudul Someday or One Day. Serial yang rilis di tahun 2019 ini mengundang kesuksesan besar di negaranya hingga akan dibuat remake oleh negara Korea Selatan. Selain itu, cerita tokoh utamanya pun berlanjut dalam format film yang sudah tayang di bioskop Taiwan pada akhir 2022 lalu.

Karena saya sangat menyukai ceritanya, tentunya saya pun menunggu dengan antusias agar film ini bisa sampai juga ke Indonesia. Akhirnya pada awal tahun lalu promotor film Feat Pictures mengumumkan bahwa Someday or One Day akan tayang secara resmi di tanggal 25 Januari 2023.

Untungnya Feat Pictures mengadakan spesial Sneak Preview di tanggal 21 dan 22 Januari, tepatnya pada saat Imlek. Saya pun langsung memesan tiket di tanggal 22 kemarin untuk menonton lebih awal dari perjalanan baru para tokoh utamanya.

Maka dari itu di tulisan ini saya akan mengulas lebih dalam dari Someday or One Day movie version, bukan serial. Apakah ceritanya lebih seru? Lalu bagaimana dengan yang belum menonton serialnya, apakah tetap bisa menikmati cerita film? Yuk, kita mulai ulasannya di bawah ini.

SINOPSIS

Huang Yu Xuan (Alice Ko) saat itu masih berusia belasan tahun saat bertemu Li Zi Wei (Greg Hsu) di kedai kopi tempat di mana ia bekerja paruh waktu. 

Li Zi Wei memiliki ketertarikan sejak awal pertemuan itu hingga menjadi pelanggan tetap di sana. Lagu Wu Bai - Last Dance menjadi penyambung kedekatan mereka yang mana keduanya seperti pernah bertemu dalam mimpi.

Singkat cerita, Huang Yu Xuan dan Li Zi Wei semakin dekat hingga menjadi sepasang kekasih meski usia mereka yang terpaut jauh. Romansa manis keduanya terus berlanjut sampai Huang Yu Xuan berusia 20-an, sementara Li Zi Wei sudah masuk kepala tiga.

Huang Yu Xuan dan Li Zi Wei (image by mydramalist)
Huang Yu Xuan dan Li Zi Wei (image by mydramalist)

Ketika bertemu dengan sahabat Li Zi Wei, Mo Jun Jie (Patrick Shih), ia memperlihatkan foto teman SMA mereka bernama Chen Yun Ru (masih diperankan Alice Ko) yang memiliki wajah sangat mirip dengan Huang Yu Xuan padahal tak ada hubungan darah. Yang membedakan adalah tahi lalat Huang Yu Xuan yang ada di bawah mata, sementara Chen Yun Ru tidak ada.

Konflik mulai terasa ketika tahun 2019 Huang Yu Xuan dipindahkan ke Sanghai karena urusan kerjaan sehingga harus berpisah dengan Li Zi Wei dan menjalani hubungan jarak jauh, kemudian membuat hubungan keduanya renggang.

Sampai ditemukan satu fakta bahwa ternyata Li Zi Wei telah meninggal dunia di tahun 2014. Itu artinya Huang Yu Xuan masih dibayangi oleh sosok kekasihnya dan menganggap bahwa laki-laki itu masih ada.

image by mydramalist
image by mydramalist

Kesedihan menyelimuti Huang Yu Xuan di kantor barunya, sampai ia mendapat sebuah paket berisi sebuah pemutar kaset tua beserta kaset musik Wu Bai. Ketika mendengarkan lagu Last Dance menggunakan headset, ia tertidur dan terbangun pada sosok yang berbeda, yaitu pada tubuh Chen Yun Ru yang ada di tahun 2014, di mana kejadiannya sebelum waktu kematian Li Zi Wei.

PERJALANAN WAKTU YANG RUMIT ANTAR KARAKTER

Dalam serialnya yang berjumlah 13 episode, memang perjalanan waktu menjadi ciri khas utama ketika karakternya bisa kembali ke masa lalu dengan modal mendengarkan lagu dari pemutar kaset tua. 

Ternyata di versi filmnya tak berbeda jauh di mana tokoh utama tetap melakukan perjalanan waktu, khususnya Huang Yu Xuan yang berniat mengubah takdir untuk mencegah Li Zi Wei terjatuh dari gedung.

Menggunakan tubuh Chen Yun Ru, Huang Yu Xuan mendatangi tempat Li Zi Wei tinggal di tahun 2014 dan bertemu dengan Mo Jun Jie dan Huang Yu Xuan 2014. Jadi di sinilah ada 2 karakter Huang Yu Xuan sekaligus.

Perempuan itu menjelaskan bahwa ia bukanlah Chen Yun Ru, melainkan Huang Yu Xuan dari tahun 2019 karena memang begitulah kenyataannya. Li Zi Wei, Mo Jun Jie, dan Huang Yu Xuan (2014) pun sempat kebingungan dengan pernyataan itu hingga menimbulkan sedikit perdebatan.

Kaset musik WuBai yang mampu membawa seseorang melakukan perjalanan waktu (image by mydramalist)
Kaset musik WuBai yang mampu membawa seseorang melakukan perjalanan waktu (image by mydramalist)

Di sini penonton mungkin masih bisa mengikuti alur cerita seperti biasa. Namun ketika latar maju ke waktu Li Zi Wei seharusnya tewas karena jatuh dari gedung, pasti akan mulai menimbulkan banyak pertanyaan. 

Contohnya saja jadi ada 2 Li Zi Wei (seperti Huang Yu Xuan saat itu) di sana yang membuat kedua Huang Yu Xuan ini jadi kebingungan.

Selanjutnya banyak sekali benang merah yang harus disatukan serta membuat penontonnya kebingungan, terutama soal alur waktu karena akan ada lebih dari 1 tokoh yang ternyata melakukan perjalanan waktu lewat musik Wu Bai - Last Dance. Di sini juga kita harus bisa berkonsentrasi penuh agar bisa memahami alur cerita sampai akhir.

DRAMA SERI VS FILM

Pertanyaan paling mendasar ketika perilisan film ini adalah "Apakah bisa menikmati filmnya tanpa perlu menonton versi serialnya?"

Maka jawaban saya adalah bisa, dengan catatan.

((Warning spoiler series))

Pada akhir cerita di episode 13, Huang Yu Xuan dan Li Zi Wei terpaksa berpisah karena memang hidup di tahun yang berbeda. Pemutar kaset pun dibakar oleh Mo Jun Jie yang membuat mereka punya realitas baru di mana Li Zi Wei hidup di tahun 1990 tanpa ada Huang Yu Xuan, begitu pula Huang Yu Xuan hidup di tahun 2019 tanpa mengenal Li Zi Wei.

Hal ini membuat cerita mereka direset seakan kejadian si drama serinya itu tidak pernah ada. Sehingga semuanya benar-benar dimulai dari 0.

Namun yang jadi catatan adalah masih ada beberapa poin kecil yang hanya bisa dimengerti oleh orang yang telah menonton serialnya. Meski memang tidak mempenegaruhi cerita inti film, bagi yang belum menontonnya akan membuat sedikit kebingungan dan bertanya-tanya.

Potret ketiga pemeran utamanya dalam versi drama seri (2019) -image by mydramalist
Potret ketiga pemeran utamanya dalam versi drama seri (2019) -image by mydramalist

Lalu jika dibandingkan antara versi serial dan film, kira-kira lebih seru mana, ya?

Sebenarnya dua-duanya sama-sama menguras emosi dan mengharuskan penontonnya berpikir keras. Di serialnya kita lebih santai diperkenalkan oleh karakter dan konfliknya, sehingga bisa menikmati alur dengan perlahan.

Sementara di film yang hanya berdurasi 2 jam kurang ini pendalaman karakter dan konfliknya terasa dipersingkat dan membuat yang nonton harus lebih cepat mencari benang merahnya, tidak sesantai saat di versi dramanya.

ROMANSA MANIS, JENAKA, HINGGA TRAGIS

Romansa antara Huang Yu Xuan dan Li Zi Wei benar-benar terasa manis yang sudah ditonjolkan pada bagian awal. Kemudian berlanjut pada jenakanya bersama Mo Jun Jie yang kocak dan mengundang tawa, namun justru jadi tragis ketika masing-masing mereka melakukan perjalanan waktu.

Salah satu quotes yang ada di film ini adalah Lebih baik merasa dicintai dan kehilangan daripada tidak pernah merasakan dicintai sama sekali. Hal ini tentu cocok dengan kisah Huang Yu Xuan dan Li Zi Wei karena meski saling mencintai dan memiliki, namun takdir justru membuat keduanya tak bisa bersama.

Chen Yun Ru dan Mo Jun Jie (image by mydramalist)
Chen Yun Ru dan Mo Jun Jie (image by mydramalist)

Meski telah bolak-balik melakukan perjalanan waktu, ternyata yang namanya takdir tetaplah takdir. Sekeras apapun keduanya melawan waktu, tetap saja harus ada yang dikorbankan. Entah itu perasaan sendiri, atau justru orang yang kita sayang.

Kisah romansa ini pun tak hanya milik Li Zi Wei dan Huang Yu Xuan saja, namun ada juga kisah Mo Jun Jie bersama Chen Yun Ru yang menyukai dalam diam, lalu Yang Hao (manager Huang yu Xuan di Sanghai) yang juga punya peran penting, hingga Wang Quan Sheng, tubuh yang pernah dipakai Li Zi Wei untuk melakukan perjalanan waktu.

Siap-siap saja untuk menahan kesedihan karena kisah mereka tidak semudah itu bahagia.

SOUNDTRACK YANG MEMBUAT NOSTALGIA

Kesuksesan sebuah serial ataupun film tak lepas dari soundtrack yang dibawakan. Pada serialnya ada beberapa lagu yang menurut saya membekas, yaitu berjudul Someday or One Day yang dibawakan oleh penyanyi Taiwan Shi-Shi, Last Dance milik Wi Bai, juga lagu Miss You 3000 yang dibawakan band bernama 831.

Kedua lagu ini akan kembali mengisi soundtrack di versi filmnya yang membawa penonton nostalgia dari kisah Huang Yu Xuan dan Li Zi Wei beberapa tahun lalu. 

Selain itu akan ada soundtrack baru juga berjudul Remembered oleh penyanyi Shi-Shi, dan lagu terbaru yang langsung dinyanyikan Alice Ko, si pemeran Huang Yu Xuan/Chen Yun Ru.

***

Nah bagaimana nih, apakah ada Kompasianer yang mengikuti kisah mereka juga? Kalau memang pernah menontonnya, maka jangan lewatkan kesempatan ini untuk melihat kelanjutannya. Dijaman tidak akan menyesal!

Dan jika pun belum sempat menontonnya, saya rasa masih tetap bisa mengerti kok, apalagi banyak pesan yang bisa diambil tentang berdamai pada diri sendiri ketika kehilangan orang tersayang.

Someday or One Day tayang secara serentak mulai hari Rabu, 25 Januari ya! Kalian bisa menontonnya di bioskop CGV dan Cinepolis untuk jadi saksi langsung perjalanan Huang Yu Xuan, Li Zi Wei, dan Mo Jun Jie. Dan untuk tahu kilasan ceritanya bisa saksikan di trailer di bawah ini ya:


Nah, seperti itulah ulasan film Someday or One Day yang bisa saya buat kali ini. Di rating di IMDb sebesar 6.4/10, sementara di mydramalist sebesar 8.2/10.

Saya sendiri sebagai yang sudah menonton serialnya lebih dulu merasa bisa memberi nilai 8.5/10.

Akhir kata, terima kasih sudah mampir. Sampai jumpa di tulisan selanjutnya!

-M. Gilang Riyadi, 2023-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun