Mohon tunggu...
M. Gilang Riyadi
M. Gilang Riyadi Mohon Tunggu... Penulis - Author

Movie review and fiction specialist | '95 | contact: gilangriy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Lahirnya "Sri Asih", Debut Superhero Wanita Pertama dalam Bumi Langit Universe

19 November 2022   13:17 Diperbarui: 19 November 2022   13:21 1108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun 2019 lalu perfilman Indonesia diberi warna baru dengan hadirnya Gundala, superhero pertama yang diusung oleh Jagat Sinema Bumi Langit. Hadirnya pahlawan super dengan kekuatan petir itu cukup menarik perhatian masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan jumlah pentontonnya yang mencapai lebih dari 1,6 juta.

Dalam salah satu scene Gundala, hadirlah cameo Pevita Pearce sebagai Sri Asih yang muncul di bagian final dan credit scene. Meski hanya muncul dalam hitungan detik, kehadirannya menjadi cikal bakal akan berlanjutnya cerita superhero ini di Jagat Sinema Bumi Langit. 

Tiga tahun lalu pun sebenarnya sudah disebutkan bahwa timeline universe ini akan menghadirkan superhero lainnya seperti Sri Asih, Godam, Tira, Virgo, Si Buta dari Gua Hantu, dan yang lainnya. Sri Asih yang seharusnya dijadwalkan tayang tahun 2020 sebagai cerita kedua BCU, terpaksa batal karena pendemi covid-19 yang kala itu memang punya pengaruh besar dalam dunia perfilman dunia.

Maka di penghujung tahun ini akhirnya Sri Asih berhasil rilis di layar lebar, tepatnya serentak di tanggal 17 November 2022 kemarin. Karena saya penasaran dengan aksi superhero cantik ini, maka saya pun tak ingin ketinggalan melihat jalan cerita dari film kedua Bumi Langit Universe itu. 

Di tulisan kali ini pun, saya akan mengulas lebih lengkap tentang lahirnya Sri Asih sebagai superhero baru yang benar-benar menarik perhatian tanpa melunturkan kecantikannya. Yuk, check this out!

WARNING LIGHT SPOILER!

SINOPSIS

Alana (Pevita Pearce) awalnya hanya gadis biasa yang memiliki kemampuan bela diri yang handal. Tak heran, sejak awal ibu angkatnya memang telah melatihnya untuk bisa kuat melawan siapapun. Alana sering bertarung dengan banyak lelaki di ring permainan. Hasilnya? Ia selalu menang.

Di lain sisi, ada kehadiran Mateo (Randy Pangalila), anak pengusaha kaya raya yang juga memiliki hobi bertarung seperti Alana. Keduanya kemudian dipertemukan dalam satu pertandingan dengan hasil lagi-lagi Alana yang menang.

Para pemain Sri Asih. Image by Sinergi Madura
Para pemain Sri Asih. Image by Sinergi Madura

Konflik mulai terasa ketika Mateo ditemukan tewas tertembak dengan bukti yang minim untuk mengetahui siapa pelakunya. Ayahnya, Prayogo Adinegara (Suraya Saputra) curiga bahwa Alana lah yang membunuh anaknya itu. Rasa dendam yang menyelimuti Prayoga menyuruh semua anak buahnya untuk segera menemukan Alana.

Situasi Alana pun tak kalah memprihatinkan. Rumah sakit tempat ibunya dirawat mendadak diledakkan. Ia tahu bahwa dalang semua ini pasti Prayoga. Bersama Kala (Dimas Anggara), Alana menyusun rencana untuk mendatangi markas Prayoga, terlebih ada satu misi jahat lain yang akan menewaskan seribu jiwa.

HADIRNYA DEWI API DAN DEWI ASIH

Sebelum benar-benar menjadi Sri Asih, Alana bertemu dengan Eyang Mariani (Christine Hakim) yang merupakan ibunda Kala. Eyang Mariani memiliki pengetahuan sejarah tentang dua kekuatan yang ada di masa lalu. Di mana ada Dewi Api dan Dewi Asih yang punya dua kekuatan berbeda.

Dewi Api memiliki kekuatan jahat yang akan membuat pengikutnya ikut jahat, terutama ketika sedang memiliki amarah dan dendam. Sementara itu Dewi Asih justru kebalikannya. Ia memiliki kekuatan untuk membantu sesama dalam hal yang baik.

Dewi Api kalah telak melawan Dewi Asih yang menyebabkan dirinya terkubur di Gunung Merapi. Sementara itu Alana adalah pewaris kekuatan Dewi Asih yang nyawanya diincar oleh Dewi Api setelah ledakan Gunung Merapi di tahun 1994.

Dari sinilah Alana resmi menjadi Sri Asih dengan kostum khusus yang telah dibuat sebelumnya.

ADAT JAWA KENTAL DENGAN AKSI HEROIK

Berbeda dengan Gundala yang tak terlalu nampak unsur budaya-nya, Sri Asih justru cukup menonjol mengedepankan budaya Jawa. Hal ini mulai nampak dari percakapan antar pemain yang menggunakan bahasa daerah Jawa. Selain itu ada juga beberapa proses ritual dengan menyanyikan lagu Jawa.

Sri Asih memiliki kostum yang sangat memukau dengan tambahan selendang merah sebagai senjatanya melawan musuh. Tambahan aksesoris di telinganya pun lagi-lagi terlihat "lokal banget" tapi tidak menurunkan tingkat kerennya.

image by Indozone
image by Indozone

Nah yang paling ditunggu selanjutnya pastilah adegan aksi ketika superhero wanita ini melawan musuhnya. Pevita Pearce sebagai tokoh utama benar-benar bisa mencuri perhatian penonton berkat aksinya yang tidak main-main. Semua terlihat natural bahkan nyaris tanpa pemeran pengganti.

Hal ini tentu dari hasil sang aktris yang memang sudah berlatih keras sebelumnya. Bahkan bisa dilihat bahwa otot di lengan dan perutnya benar-benar telah terbentuk dan menjadikan sosok Sri Asih jadi sempurna.

ALUR SEMPURNA DAN FINAL BATTLE EPIK

Alur yang disajikan di film ini terbentuk sempurna. Dimulai dari prolog film yang mengisahkan orang tua Alana yang dikejar oleh Dewi Api yang keluar dari Gunung Merapi, masa kecil Alana di panti asuhan, perkenalan antar karakter utama, hingga ke akar permasalahan yang melibatkan banyak pemain lain.

Penonton pun tak akan terlalu kebingungan karena cerita dibawa tanpa terlalu terburu-buru. Seperti perkenalan sosok protagonis dan antagonisnya sampai mengumpulkan puzzle demi puzzle misteri untuk menemukan siapa musuh sebenarnya.

Satu-per-tiga terakhir film adalah klimaks yang membuat saya tak berkedip. Akan ada sedikit plot twist yang sebenarnya tak terlalu mengagetkan.

image by TimesJakarta
image by TimesJakarta

Namun yang jadi sorotan utama adalah ketika final battle antara Sri Asih dan lawannya. Memang seperti film aksi dan superhero kebanyakan ketika dua karakter akan bertarung satu sama lain. Namun Sri Asih punya kesan tersendiri yang tak mudah dilupakan penonton.

Hal ini bisa jadi disebabkan karena jarangnya superhero wanita muncul. Maka ketika Sri Asih didebutkan menjadi yang pertama di Bumi Langit Universe. Dan sekali lagi saya harus bilang bahwa Pevita Pearce benar-benar berhasil mengambil peran ini. Jadwal yang tertunda 2 tahun ini pun jadi terbayar tuntas dengan semuanya.

KELANJUTAN CERITA SUPERHERO LAIN

Tentunya semesta pahlawan super lokal ini masih berlanjut panjang dan tak berhenti di Sri Asih saja. Di awal tahun 2023 nanti akan ada cerita Virgo and The Sparklings yang diperankan oleh Zara, lalu Tira (Chelsea Islan) yang rencana akan tayang sebagai serial di Disney+, dan dilanjutkan cerita Godam (Chico Jericco) dan Tira yang juga direncanakan tayang tahun ini di bioskop.

Oh ya, sama seperti Gundala, bahwa Sri Asih memiliki 1 post credit scene yang cukup penting untuk melihat masa depan superhero ini. Jadi pastikan jika Anda nanti menonton untuk tidak beranjak dulu dari kursi.

HADIRNYA BINTANG BESAR DI BUMI LANGIT UNIVERSE

Salah satu daya tarik di Bumi Langit Universe adalah berhasil menghadirkan bintang papan atas yang memang sudah punya nama. Hal ini tentu jadi daya tarik tersendiri untuk memikat penonton.

Dalam film Gundala misalnya, ada Abimana Aryasatya sebagai tokoh utama, Lukman Sardi, Tara Basro, Ario Bayu hingga Bront Palarae.

image by bobo.grid.id
image by bobo.grid.id

Di Sri Asih ini selain tokoh-tokoh utama tadi masih ada Reza Rahadian sebagai Jatmiko, Jefri Nichol sebagai Tangguh, hingga Dian Sastro sebagai Dewi Api.

Bahkan dari perkenalan untuk rencana Bumi Langit Universe yang panjang ini masih ada nama-nama seperti Vanesha Prescilla, Nicholas Saputra, Joe Taslim, hingga Asmara Abigail.

***

Nah, bagaimana? Penasaran juga dengan cerita film Sri Asih? Jangan lupa untuk langsung menontonnya di bioskop kesayangan Anda ya! Kompasianer pun bisa melihat kilasan trailernya di bawah ini:


Oh iya sebelum menutup tulisan ini, saya akan memberi nilai untuk film Sri Asih sebesar 8.5/10 dengan beberapa pertimbangan di atas.

Akhir kata, sampai jumpa di tulisan selanjutnya!

-M. Gilang Riyadi, 2022-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun