Peristiwa lengsernya Presiden Soeharto di tahun 1998 bisa dikatakan sebagai sejarah penting di Indonesia. Selain karena beliau telah menjabat sebagai pemimpin negara selama lebih dari 30 tahun, aksi heroik besar-besaran yang dilakukan oleh mahasiswa pun menjadi peristiwa kelam.
Bagaimana tidak, pada kejadian tersebut puluhan mahasiswa diculik dan diasingkan karena dianggap terlalu kritis untuk menyampaikan pendapat terhadap pemerintah kala itu. Sebagian dari mereka memang ada yang dilepaskan kembali, namun beberapa di antaranya lagi justru hilang dan tak ada kabar sampai sekarang.
Lalu saya menemukan sebuah novel menarik yang mengangkat tema dan latar peristiwa di tahun 1998 tersebut ketika mahasiswa berkumpul menjadi satu untuk bisa menggulingkan pemerintahan. Judulnya Laut Bercerita karya Leila S. Chudori yang telah rilis sejak tahun 2017 lalu.
Novel ini bisa dikatakan sebagai best seller. Bagaimana tidak, buku yang saya beli awal Oktober lalu merupakan cetakan ke-45 yang dicetak pada September 2022. Ini memang bisa diartikan bahwa novel ini laku di pasaran (yang menjadi alasan saya juga kenapa membelinya).
Maka dari itu di tulisan kali ini saya mencoba untuk mengulas bagaimana isi dari cerita ini dan kenapa bisa sampai laris di pasaran. Sebelum melanjutkan saya ingin memberi peringatan kepada pembaca bahwa ulasan ini akan mengandung beberapa spoiler. Oleh karena itu kebijakan pembaca sekalian harus diperhatikan.
MAHASISWA BERNAMA BIRU LAUT
Dalam sinopsis yang ada di belakang buku sebenarnya sudah sedikit tergambar seperti apa kisah di novel Laut Bercerita. Bagi yang belum tahu, Laut adalah nama seorang mahasiswa UGM yang terlibat pada peristiwa tahun 1998. Ia adalah salah satu korban penculikan yang diasingkan dan dibuang entah ke mana.
Pada prolog novel diceritakan bahwa Laut dibawa paksa oleh orang-orang betubuh kekar yang menculiknya. Badannya babak belur dengan kondisi terikat dan mata tertutup. Ia dibawa ke sebuah tempat asing yang sesuai dengan namanya. Ya, laut. Di sanalah ia diasingkan.
Selanjutnya Laut dibuang ke laut oleh segerombolan orang tersebut. Sudut pandang orang pertama yang digunakan akan membawa pembaca merasakan bagaimana perihnya luka-luka pada tubuhnya ketika ia ditenggelamkan. Di bagian awal ini juga pembaca akan melihat isi kedalaman laut yang dilihat oleh si tokoh utama.
Di sini barulah akan ada flashback yang menceritakan bagaimana kisah seorang Laut bersama teman-teman kritisnya di kampus sebelum benar-benar diculik oleh segerombol orang tadi. Mulai dari kisah keluarga harmonisnya, organisasi terlarang-nya, hingga cerita kenapa ia bisa jadi buronan pemerintah.