Sebuah kebetulan mempertemukan Lana dan Bob kembali yang ternyata Bob adalah seseorang yang diutus perusahaan Lana untuk membenarkan sistem Dob yang rusak. Di sana, Dob membenarkan Bob menggunakan helm khusus yang dirancang untuk melihat sistem komputer. Namun karena ada satu kesalahan teknis, sistem AI Dob malah masuk ke dalam diri Bob. Hal ini tentu dimanfaatkan oleh Dob (yang sekarang jadi manusia) untuk mendekati cintanya, yaitu Lana.
Lana pun jadi sedikit kaget atas perubahan Bob yang biasanya menyebalkan kini malah berbalik jadi baik dan perhatian. Hal ini diam-diam mulai meluluhkan hatinya untuk memulai kembali kisahnya dengan Bob, meski sebenarnya yang ada di diri laki-laki itu adalah Dob.
IDE UNIK DENGAN CERITA STANDAR
Film AI Love You sebanarnya punya pengemasan dan ide unik yang jarang diangkat di dunia perfilman ketika AI yang bisa dikatakan "tidak benar-benar hidup" ternyata bisa memiliki perasaan sayang ke manusia. Selain itu latar yang dibuat di sini pun benar-benar menggambarkan seperti apa masa depan yang nantinya akan dipenuhi oleh teknologi-teknologi canggih.
Sayangnya pengemasan tersebut masih belum cukup untuk menutupi cerita dan alurnya yang menurut saya masih standar. Memang tema utamanya adalah kisah romansa. Tapi jika dibandingkan dengan film-film Thailand lainnya, cerita dari film AI Love You rasanya masih tertinggal karena monoton dan mudah ditebak.
Satu-satunya yang membuat film ini akan menarik minat penonton adalah kehadiran dua bintang utama Mario Maurer dan Baifern yang kembali dipasangkan sejak film Crazy Little Thing Called Love 12 tahun lalu. Chemistry kedunya di sini pun tidak segereget di filmnya dulu. Mungkin ini karena salah saya juga yang memiliki ekspektasi tinggi di sini.
Bahkan jika dibandingkan dengan film Baifern dengan lawan mainnya yang lain seperti film Friendzone - 2019Â (baca reviewnya di sini), ternyata jauh lebih menarik dan menguras perasaan. Chemistry-nya bersama Naphat Nine pun lebih terkenang jika dibandingkan dengan Mario Maurer di film AI Love You.
Yang sangat disayangkan juga adalah durasinya yang terbilang singkat, yaitu hanya sebatas 90 menitan saja. Padahal biasanya film-film Thailand memiliki durasi hampir 2 jam lamanya. Hal ini membuat alur terkesan harus dipercepat dengan akhir yang kurang klimaks, sehingga saya tidak begitu menikmatinya.
SKOR DAN KESIMPULAN
Ya meskipun memang banyak catatan yang saya berikan di sini, film AI Love You masih cukup worth it ditonton untuk mengisi waktu luang. Meski tak akan begitu relate dengan kehidupan nyata penonton, setidaknya reuni romansa Mario-Baifern ini sedikit mengobati rasa kangen terhadap mereka yang pernah jadi ikon fenomenal dalam dunia perfilman.
Melihat IMDb dari tulisan ini dibuat, ternyata skornya pun cukup rendah, yaitu hanya sebesar 4.3/10. Sementara itu di website Cineverse.id, skornya sebesar 6.3/10.  Sementara itu nilai dari saya sendiri ada di angka 7.0/10
Untuk Kompasianer yang dulu pernah jadi saksi perjalanan kisah mereka, tidak ada salahnya kok untuk menonton film ini sebagai pelepas rindu akan hadirnya Mario dan Baifern di sebuah film. Dan untuk yang penasaran seperti apa kilasan ceritanya, bisa tonton trailer-nya di sini:
Baiklah, sekian ulasan film pada kesempatan kali ini. Terima kasih untuk para pembaca yang sudah menyempatkan mampir. Akhir kata, sampai jumpa di tulisan selanjutnya!