Hercule Poirot merupakan tokoh fiksi yang diciptakan oleh penulis novel legendaris, Agatha Christie. Diceritakan bahwa ia merupakan detektif swasta yang lahir di Belgia dengan perawakan menarik, yaitu kumis tebal panjangnya dan selalu mengenakan topi.
Meski bukan penikmat karya dari Agatha Christie, setidaknya secara garis besar saya paham bahwa tokoh Poirot ini memang sering mengungkap kasus misteri seperti pembunuhan. Poirot pun hadir di komik favorit saya, Detektif Conan, yang menjadi nama sebuah kafe yang diangkat dari nama detektif Hercule Poirot.
Di tahun 2017 lalu, salah satu dari banyaknya novel Agatha Christie diangkat ke layar lebar dengan judul Murder On The Orient Express, yang mana Poirot menjadi tokoh utama untuk mengungkap kasus pembunuhan di kereta api. Film ini benar-benar sangat menarik bagi saya karena latar, tokoh, dan alur cerita dikemas sangat baik hingga bisa memuaskan penonton.
Mangambil latar zaman dulu dengan perpaduan klasik di visualnya, Murder On The Orient Express sukses memberikan plot twist yang sama sekali tak terduga. Dari sana saya jadi menjatuhkan hati pada film ini, di satu sisi pun menyukai film detektif misteri ala Poirot.
Nah, di tahun 2022 ini, kurang lebih 4 tahun dari waktu rilis Murder On The Orient Express, sutradara Kenneth Branagh kembali hadir untuk menggarap sekuelnya dengan judul Death On The Nile, di mana tentunya ia berperan menjadi tokoh utama, sang Hercule Poirot untuk mengungkap kasus pembunuhan selanjutnya.
SINOPSIS
Film pertama dari serial Poirot mengambil latar tempat di kereta api, sementara di film keduanya ini mengambil latar utama di sebuah kapal pesiar ketika Poirot berada di Sungai Nil, Mesir. Itulah kenapa film keduanya ini diberi judul Death On The Nile.
Poirot kebetulan sedang berada di Mesir bertemu teman lamanya yang ada di film pertama, yaitu Bouch (Tom Bateman). Bouch mengajak detektif handal itu ke pesta pernikahan Linnet Ridgeway (Gal Gadot), seorang perempuan kaya raya yang berpasangan dengan laki-laki biasa, yaitu Simon Doyle (Armie Hammer).
Pernikahan keduanya dihadiri oleh banyak tamu penting yang juga sangat berkaitan dengan kehidupan Linnet. Mereka adalah:
- Andrew, sepupu Linnet
- Doctor Ludwig, mantan pacar Linnet
- Salome Ottobourne, penyanyi klasik yang mengisi acara pernikahan
- Rosalie Ottobourne, keponakan Salome Ottobourne
- Marie Van Schuyler, ibu baptis Linnet
- Mrs. Bowers, pelayan Marie (perawat)
- Euphemia, ibu kandung Bouch
Pesta yang seharusnya berlangsung bahagia mendadak menjadi mimpi buruk bagi Linnet karena kehadiran Jacqueline yang merupakan mantan pacar Simon. Bahkan Jac dan Simon sebelumnya sempat bertunangan.