Mohon tunggu...
M. Gilang Riyadi
M. Gilang Riyadi Mohon Tunggu... Penulis - Author

Movie review and fiction specialist | '95 | contact: gilangriy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"A Perfect Fit", Cerita Manis Tentang Jodoh dengan Mengedepankan Budaya Bali

26 Juli 2021   11:52 Diperbarui: 26 Juli 2021   12:17 655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selama PPKM yang banyak menghabiskan waktu di rumah, membuat saya menjadi rajin menonton serial dan film dari aplikasi streaming. Baik itu film lokal, Barat, sampai Drama Korea sekalipun.

Kebetulan beberapa hari yang lalu saya menemukan satu film Indonesia yang cukup menarik dan rilis secara ekslusif di Netflix. Memberi tema utama romansa, film berdurasi hampir dua jam ini berjudul A Perfect Fit.

Film dengan tema cinta memang sering kali menarik minat banyak orang. A Perfect Fit sendiri pun menghadirkan trailer yang cukup punya potensi. Selain dibintangi oleh aktris dan aktor ternama, daya tarik selanjutnya dari film ini adalah latar dan budaya Bali yang terlihat cukup kental.

Tanpa menunggu waktu lama, yuk langsung bahas filmnya.

SINOPSIS

Saski (Nadya Arina) merupakan gadis asli Bali yang bekerja sebagai fashion blogger. Suatu hari ia bertemu dengan peramal bernama Bu Handra (Christine Hakim) di sebuah acara fashion show. Diramal menggunakan kartu, Bu Handra kemudian memberi Saski sebuah daun kering dan mengatakan bahwa Saski akan menemukan jalan baru di hidupnya.

Ketika jalan-jalan bersama sahabatnya, Andra (Laura Theux), Saski menjalankan perintah Bu Handra untuk menutup mata dengan daun itu dan berputar tiga kali. Di sana, ia menemukan sebuah toko sepatu baru yang dimiliki oleh Rio (Refal Hady).

Perkanalan tak spesial itu awalnya tak akan berlanjut, sampai sepatu yang dibeli Saski di toko Rio tanpa sengaja tertukar. Di sanalah mereka mulai memiliki kedekatan satu sama lain. Laki-laki itu tanpa keberatan menemani Saski kemana pun, seperti ke sebuah upacara adat Bali.

Image by kompas.com
Image by kompas.com

Keduanya sama-sama sadar bahwa telah nyaman memiliki kedekatan seperti ini. Namun, ada hal lain yang jelas akan menghalangi. Saski telah memiliki kekasih, yaitu Deni (Giorgino Abraham), seorang pria Bali yang cukup kasar dan memberi pengaruh toxic di hubungan mereka. Sementara itu Rio pun hendak dijodohkan oleh ibunya kepada gadis kenalan kerabatnya, yaitu Tiara (Anggika Bolsterli).

Konflik mulai terasa ketika Deni menyadari bahwa kekasihnya itu sedang dekat dengan laki-laki lain. Dengan penuh emosi dan membawa pengawal pribadi, Deni datang ke toko sepatu tempat Rio kerja dan langsung menghajar laki-laki itu di sana. Ia pun mengajak paksa Saski untuk pulang dan tak mengizinkan untuk bertemu Rio lagi.

Dari sana, hubungan keduanya cukup renggang, apalagi Rio dan Tiara pun dipaksa untuk bertunangan. Meski Tiara memang memiliki rasa pada Rio, namun tidak sebaliknya. Masih ada keraguan yang mengganjal hatinya. Dan Saski, adalah yang paling diyakini Rio untuk menjadi pasangan yang pas untuknya.

BUDAYA BALI YANG KENTAL

Seperti yang saya bilang sebelumnya bahwa film A Perfect Fit memiliki daya tarik sendiri karena mengambil latar dan mengedepankan budaya dari daerah Bali. Saya yang juga merupakan keturunan Bali pun merasa nostalgia dan membuat rindu akan Pulau Dewata itu.

Dialek khas Bali yang diucapkan oleh para karakter film sudah cukup baik dieksekusi dengan natural dan tak tampak dibuat-buat. Selain itu, melihat latar dengan bangunan khas Bali serta beberapa upacara adat yang dilakukan, akan membuat penonton seolah masuk ke dalamnya dan mengetahui seperti apa Bali itu.

Image by SindoNews
Image by SindoNews

Penonton pun secara tak langsung akan memahami ada budaya seperti apa saja yang ada di Bali, juga memberi informasi bahwa banyak persyaratan yang harus dilakukan sebelum memulai pernikahan.

CERITA SEGAR DENGAN EKSEKUSI KLASIK

Kembali pada kisah Rio dan Saski yang telah memiliki pasangan masing-masing. Di sini kita dapat mengambil pesan bahwa menentukan pasangan hidup bukanlah hal sembarangan. Jika memang ada keraguan, harus dituntaskan dulu agar tak menyesal di kemudian hari. Apalagi jika kita benar-benar hendak melangkah ke jenjang pernikahan.

Cerita manis tentang jodoh ini sebenarnya membuat saya cukup kagum dengan film ini karena punya tema yang segar. Namun ternyata itu hanya sampai di pertengahan film saja. Dari pertengahan ke akhir, ceritanya jadi tak sesuai ekspektasi.

Entah kenapa semakin lama durasi, ceritanya cenderung menjadi seperti FTV yang klasik dan mudah ditebak. Tapi untungnya saja itu semua tertutupi dengan akting pemain yang baik, figuran yang tak sembarangan, serta dengan mengedepankan budaya Bali yang begitu indah.

***

Jadi, untuk kompasianer yang memang suka menonton film dengan tema seperti ini, A Perfect Fit bisa jadi pilihan lho. Bahkan kalian secara tidak langsung bisa ikut keliling Bali.

Untuk skornya sendiri saya beri nilai 7.0/10. Dan untuk yang penasaran bagaimana kelanjutan cerita cinta Rio dan Saski, Kompasianer bisa menyaksikannya langsung secara resmi di Netflix ya.

Sebelum menutup tulisan ini, akan saya sisipkan trailer A Perfect Fit di bawah ini. Sampai jumpa!


 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun