Mohon tunggu...
M. Gilang Riyadi
M. Gilang Riyadi Mohon Tunggu... Penulis - Author

Movie review and fiction specialist | '95 | contact: gilangriy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"The Devil Made Me Do It", Bukan yang Terbaik tapi Cukup Kelam dan Layak Tonton

3 Juni 2021   15:54 Diperbarui: 3 Juni 2021   20:25 1415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karena memang jika melihat dari tujuh film sebelumnya menceritakan iblis atau setan yang tanpa sengaja datang dan menganggu manusia. Namun di film ini justru sebaliknya, yaitu sosok jahat sengaja dipanggil demi kepuasan pribadi.

Dalam beberapa momen memang ada scene yang menurut saya sedikit membosankan, mungkin karena saya selalu menonton setiap film The Conjuring universe yang memiliki ciri khas menakutkan dan mengagetkan.

Yang jadi catatan selanjutnya pun adalah hilangnya ikon The Conjuring yang selalu ada di dua film sebelumnya seperti Annabelle dan Valak. 

Sosok "pemuja setan" di sini memang badass, tapi tidak menjadi ikon yang tersorot dan cenderung lambat laun dilupakan oleh penonton.

Sumber: CinemaBlend
Sumber: CinemaBlend
Romansa Ed dan Lorraine justru yang menurut saya jadi ikon utama di sini. Kisah balik cerita mereka ketika pertama bertemu, serta kasih sayang masing-masing yang terus menjaga satu sama lain ternyata sangat kuat dan dapat membantu merunutuhkan kutukan si pemuja setan. Bahkan bisa jadi selain menjadi tokoh mistis, pasangan Warren ini akan jadi ikon romansa baru layaknya Jack dan Rose dalam film Titanic.

Ulasan terakhir dari saya adalah bahwa film ini bukanlah yang terbaik dari kedelapan film The Conjuring universe. The Conjuring pertama sebagai pembuka kisah Ed dan Lorraine tetaplah nomor satu menurut penulis pribadi, kemudian disusul oleh Annabelle: Creation yang ada di peringkat dua, dan The Conjuring 2 pada peringkat tiga.

Namun bukan berarti film ini tidak layak ditonton lho. The Devil Made Me Do It tetap punya keunggulan sendiri, yaitu dari tema cerita yang fresh soal pemuja setan tadi. Selain itu 10 menit pertama dan 20 menit terakhir adalah bagian emas di film ini. 

Cerita dibuka dengan kelam, dan ditutup dengan klimaks yang cukup memuaskan. Ya meskipun di bagian tengah cerita dibuat jadi lebih rumit dan menuntut penonton untuk terus berpikir.

Lalu, bagaimana ya dengan akhir kisah keluarga Glatzel? Akankah Arne bisa selamat dari kutukan roh jahat yang terus merasukinya? Dan akankah perjuangan Ed dan Lorraine bisa menyelamatkan Arne dari kutukan?

Tentunya saya tidak akan memberi spolier lebih jauh lagi. Silakan menjadi saksi dari seri ketiga film The Conjuring ini dan bisa menyaksikannya langsung di bioskop. Apalagi untuk Anda yang sebelumnya mengikuti cerita dari The Conjuring universe ini. Jangan lupa juga untuk tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.

Sebagai tambahan, saya tambahkan trailer film di bawah ini untuk Anda yang penasaran dengan kilasan ceritanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun