Mohon tunggu...
M. Gilang Riyadi
M. Gilang Riyadi Mohon Tunggu... Penulis - Author

Movie review and fiction specialist | '95 | contact: gilangriy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"The Scarlet Alibi" Bukanlah Detektif Conan Movie 24, Pantas Tak Ada yang Spesial

19 Maret 2021   15:48 Diperbarui: 24 Maret 2021   15:11 47635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
portaljember.pikiran-rakyat.com

Sebagai penggemar Detektif Conan bahkan sejak di bangku Sekolah Dasar, saya selalu mengikuti setiap perkembangan ceritanya. Yang tak ketinggalan tentu serial di komiknya yang selalu saya beli jika edisi baru sudah keluar. 

Sementara itu ada juga filmnya yang secara eksklusif tayang setiap setahun sekali. Dimulai dari Detective Conan Movie 1: The Time Bombed Skyscraper di tahun 1997.

Itu  terus berlanjut hingga tahun 2019 di film ke-23 dengan judul The Fist of Blue Saphire yang melibatkan Kaito Kid di dalamnya (baca juga: Petualangan Conan dan Kaito Kid di Film "The Fist of Blue Sapphire").

Seharusnya bulan April 2020 lalu film ke-24 Detektif Conan rilis di Jepang. Namun seperti yang kita tahu, pandemi ini membuat banyak film tertunda tayang, termasuk film Detektif Conan ini yang akhirnya diundur ke tahun 2021. 

Film ke-24 dengan judul The Scarlet Bullet ini akan menceritakan tentang keluarga Suichi Akai, anggota FBI yang juga sama-sama mengincar Organisasi Hitam. Trailer yang rilis tahun lalu pun memperlihatkan kilasan filmnya yang penuh aksi.

Di tanggal 17 Maret ini, film Detektif Conan tayang di bioskop Indonesia dengan judul The Scarlet Alibi. Judulnya hampir mirip kan dengan The Scarlet Bullet? 

Awalnya saya mengira ini isi filmnya sama saja, apalagi dari cover filmnya pun memperlihatkan sosok Suichi Akai, kedua adiknya (Masumi Sera dan Sukichi Haneda), dan ibunya yang juga mengecil karena obat APTX 4869, Mary. Dengan antusiasnya saya menyempatkan diri nonton ke bioskop untuk melihat aksi mereka.

Namun setelah saya menontonnya, ada sedikit rasa penyesalan karena memang tak sesuai ekspektasi. Sampai berpikir, "Masa iya sih Film Detektif Conan cuma begini saja?" 

Karena keseruannya benar-benar di bawah standar. Apalagi untuk kalian yang rajin mengikuti cerita Conan, pasti akan merasakan hal yang sama. Nah kira-kira kenapa saya sampai berpikir begitu? Mari kita simak alasannya.

Film dibuka dengan menceritakan masa lalu Shuichi Akai. Sebagaimana yang para penggemarnya tahu bahwa Suichi Akai merupakan anggota FBI yang pernah menyamar di Organisasi Hitam. Salah satu elemen terkuat di FBI ini sempat mati ditembak yang diceritakan di komik volume 59. 

Kepergiannya yang sangat mendadak itu membuat teman-teman terdekatnya terpukul. Namun pada volume 85 sudah dijelaskan bahwa ternyata dia belum mati, dan ini semua hanya kamuflase yang dilakukan oleh Conan.

image by akibanation.com
image by akibanation.com
Setelah menceritakan soal Akai, film berlanjut dengan kisah Masumi Sera yang merupakan adik kandung dari Akai. Pertemuan pertama dengan Conan, Ran, dan Sonoko yang diceritakan di film sebenarnya pun sudah pernah diceritakan di komik volume 73. 

Maka jika penonton sudah pernah membaca komiknya itu pasti sudah tahu alur cerita nanti yang akan seperti apa. Perempuan yang awalnya disangka laki-laki ini pun sebenarnya adalah detektif dan sering bekerja sama dengan Conan untuk mengungkapkan kasus.

Selanjutnya cerita tentang Sukichi Haneda. Akan ada flashback kapan pertama kali ia muncul di serial ini. Kalau di komik pun sudah diceritakan yaitu pada volume 80. 

Sukichi sendiri merupakan mantan pacar polwan lalu lintas, Yumi Miyamoto, yang memiliki pekerjaan sebagai pemain shogi profesional dan sedang mengincar tujuh gelarnya lalu bisa menikahi Yumi. 

Ia memiliki ingatan tajam sehingga secara tak langsung dapat membantu penyelidikan dalam suatu kasus.

Dari sini saya sudah dapat menyimpulkan ternyata memang cerita film ini hanyalah mengambil dari cerita komik. Benar-benar seluruhnya tanpa ada tambahan. 

Katakanlah ini jadi komik yang dibuat menjadi animasi. Sehingga sampai ke pertengahan film saya mulai bosan karena sudah tahu jalan cerita selanjutnya. Intinya benar-benar tidak enjoy.

Sampai akhirnya cerita pun beranjut ke ibu Akai, yaitu Mary. Tubuhnya sama seperti Conan yang mengecil dan terlihat seperti anak SMP (padahal jelas sudah memiliki 3 anak). 

Cerita flashback ke peristiwa 10 tahun lalu di pantai pun sudah diceritakan di komik volume 92. 

Saat itu Conan dan Ran yang masih SD bermain di pantai dan ternyata pernah bertemu dengan Sera kecil, termasuk kedua kakaknya, Akai yang baru pulang dari Amerika dan Shukuchi yang masih SMA. Di sana mereka mengungkap kasus mobil yang terjatuh ke laut.

Nah itu tadi adalah gambaran besar untuk cerita Detektif Conan: The Scarlet Alibi. Selanjutnya saya pun mencari informasi tentang ini dan menemukan satu fakta menarik. 

Ternyata eh ternyata The Scarlet Alibi dan The Scarlet Bullet adalah dua film yang berbeda! 

Jadi, film The Scarlet Bullet yang merupakan film ke-24 baru akan tayang di Jepang pun April 2021 nanti. Sedangkan The Scarlet Alibi adalah cerita kilas balik saja tentang keluarga Akai. 

Dan memang betul, 100% isinya adalah yang pernah saya baca di komik. Pantas saja saya tak menemukan sesuatu yang istimewa di sini. Wajar juga jika memang bagi sebagian orang film ini jadi membuat kecewa.

Film The Scarlet Bullet sendiri akan menceritakan kisah penuh aksi antara keluarga Akai beserta Conan dan kawan-kawan. 

Kalau melihat dari poster dan trailer-nya pun akan ada Ran, Detektif cilik, anggota FBI, bahkan sampai Yumi Miyamoto. Mereka akan berhadapan dengan kasus di kereta api cepat. Bisa juga lihat trailernya di sini:

Tentunya pun penggemar harus sedikit lebih bersabar untuk menunggu ini rilis, apalagi jika di Jepang baru rilis April, di Indonesia biasanya akan rilis beberapa bulan lagi.

Nah, bagaimana Kompasianer, apakah di antara kalian ada juga penggemar Detektif Conan? Kalau saran saya sih, tidak perlu repot-repot nonton The Scarlet Alibi. Kita tunggu saja sampai The Scarlet Bullet tayang.

Akhir kata, sekian ulasan film kali ini. Terima kasih dan sampai jumpa di tulisan selanjutnya!

-M. Gilang Riyadi, 2021-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun