"Punya firasat nggak sih sebelumnya?"
Ah, inilah kata-kata yang sering terdengar ketika kita mendatangi keluarga korban. Beberapa orang sering mengaitkan kejadian suatu peristiwa ke hal-hal yang sebenarnya tak masuk logika. Ya sekalipun memang ada firasat yang beneran terjadi, bukankah niat kita mendatangi mereka untuk mengucap duka cita? Kita bukan ingin menggali kesedihan yang lebih dalam.
Cukup datang dan dengarkan mereka bercerita dengan sendirinya. Jangan juga mengungkit hal-hal tak penting di luar konteks duka cita.
Nah satu lagi, yang kadang saya sayangkan adalah sikap beberapa media yang juga mengangkat kesedihan keluarga korban demi mendapat viewers yang banyak. Misalnya saja bertanya, "Bagaimana sosok Bapak di keluarga ini?" Ya, saya nggak bisa bilang ini salah satu tidak karena saya pun bukan orang media. Tapi setidaknya tetap melakukan pekerjaan dengan kode etik yang berlaku.
Dan tak jarang juga lho beberapa jurnalis sengaja membuat judul clickbait dan isi berita yang di luar konteks yang seharusnya.
***
Nah, itulah beberapa etika sederhana yang bisa kita terapkan ketika mendengar kabar duka, baik itu terjadi pada kehidupan sendiri ataupun terjadi pada kehidupan orang lain. Kompasianer juga bisa share di kolom komentar seperti apa sajakah yang sekiranya bisa kita lakukan untuk menghormati kabar duka seseorang/
Akhir kata, sampai jumpa di tulisan selanjutnya!
M. Gilang Riyadi
Sumedang, 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H