"Cinta Itu Buta", Sajian Romansa Komedi Penuh Makna ala Shandy-Dodit

Meski komedi menjadi daya tarik dari film ini, bukan berarti cerita romansa Diah dan Nik terasa hambar. Hal-hal sederhana yang dilakukan keduanya banyak yang membuat baper. Apalagi penonton bisa melihat bahwa Nik tampak begitu tulus menyayangi Diah, begitu pula Diah yang bisa menerima Nik meski saat itu ia belum mengetahui wajah asli laki-laki itu.

Latar utama Korea Selatan tentunya akan membuat penonton ingin juga mengunjungi tempat itu, apalagi banyak tempat indah yang dikunjungi oleh Nik dan Diah. Semua pasti akan lebih indah jika Anda ke sana bersama pasangan, hehehe.

Pada awal hingga film penonton pasti akan dimanjakan dengan kisah komedi romantis ala Diah dan Nik, serta dimanjakan juga dengan tempat-tempat yang Instagramable di Korea Selatan. Namun, di akhir film, penonton akan dibuat sedikit kaget dengan cerita akhir mereka.

Tanpa ingin memberi spoiler, film Cinta Itu Buta akan memberikan kita banyak pelajaran, terutama tentang bagaimana cara kita menghargai orang yang kita sayang. Ketulusan pun akan jadi hal penting lainnya dalam menjaga hubungan baik bersama pasangan.

Jangan sampai juga langsung mengkhianati pasangan sendiri jika melihat yang lebih baik. Tentu, setiap perbuatan yang kita buat akan memiliki dampak untuk jangka pendek dan panjangnya.

Jadi, bagaimana ya cerita selanjutnya antara Diah dan Nik? Apakah Diah akan bisa melihat lagi? Apakah Nik bisa diterima dengan wajahnya yang tidak begitu tampan? 

Agar tidak semakin penasaran, silakan Kompasianer menyempatkan diri untuk nonton film ini di bioskop terdekat sebelum turun layar. Sebagai bahan pertimbangan, saya sisipkan trailer Cinta Itu Buta di bawah ini.

Oh iya, nilai yang saya beri untuk nilai ini adalah sebesar 8.7/10 dengan beberapa pertimbangan di atas. Bagaimana menurut Anda yang sudah menontonnya?

Itulah ulasan film kali ini yang bisa saya tulis. Semoga bermanfaat ya bagi yang membaca. Akhir kata, sampai jumpa di tulisan selanjutnya!

-M. Gilang Riyadi, 2019-