Mohon tunggu...
M. Gilang Riyadi
M. Gilang Riyadi Mohon Tunggu... Penulis - Author

Movie review and fiction specialist | '95 | contact: gilangriy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Razia Skincare dan Kosmetik Anak Sekolahan, Apa Perlu?

13 Agustus 2019   16:05 Diperbarui: 13 Agustus 2019   16:20 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendapat dari diri pribadi pun sebenarnya saya menganggap bahwa tindakan yang dilakukan oleh pihak sekolah, OSIS khususnya, tidak begitu tepat. Barang-barang seperti skincare dan kosmetik seharusnya menjadi barang milik pribadi yang tidak perlu orang tahu, apalagi sampai harus diambil secara paksa seperti itu.

Pihak sekolah pun tidak perlu membandingkan "anak zaman dulu" dengan"anak zaman sekarang", karena semuanya pasti telah berbeda seiring dengan perkembangan waktu. Namun jika memang apa yang dilakukan oleh para siswa terlalu berlebihan baik secara visual ataupun dari peralatan yang dibawa, maka boleh diperingatkan terlebih dahulu sebelum melakukan razia.

Untuk para siswa (siswi khususnya) sebaiknya membatasi apa yang seharusnya dibawa dan yang tidak perlu dibawa ke sekolah. Jika memang peralatan kecantikan yang harus dibawa bersifat primer maka silakan bawa. Namun jika justru itu bersifat sekunder bahkan tersier, ada baiknya lebih baik di simpan di rumah saja.

Hal yang viral di twitter ini pun sebenarnya belum ada kejelasan lebih lanjut lagi. Kita tidak tahu apakah OSIS yang melakukan razia tersebut telah memberi peringatan sebelumnya atau justru tidak. Kita pun belum tahu secara jelas bagaimana kelanjutan atau cerita di balik ini semua. Maka saya pun tidak mau mengomentari lebih jauh mana yang benar dan mana yang salah. Jadi, cobalah untuk melihat dari dua sisi, yaitu dari sisi siswa dan sisi sekolah. Nanti kalau salah, saya ikut viral lagi :(

Saya sendiri berharap dengan kasus ini yang sebenarnya baru saya lihat, pihak sekolah baik guru maupun OSIS, bisa lebih berkoordinasi dengan para muridnya agar tidak semakin salah paham yang berkepanjangan, terutama di mata netizen. 

Barang-barang yang diambil pun sebaiknya dikembalikan kembali pada pemiliknya, karena saya tahu ada beberapa yang pasti harganya cukup mahal. Kan sayang juga jika harus dibuang percuma.

Nah, kalau tanggapan Kompasianer sendiri bagaimana nih? Silakan share di kolom komentar ya :)

Sumber: Twitter 1 ; 

Perdebatan netizen - Twitter 2

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun