Tahun 2004 adalah pertama kalinya masyarakat dunia mengetahui film SAW, yaitu film dengan genre thriller/gore lengkap dengan adegan sadis dan banyak darah. Meski terkesan mematikan, film yang disutradarai James Wan ini berhasil menarik perhatian banyak orang hingga film ini terus berlanjut hingga tahun 2010 dengan judul Saw 3D: The Final Chapter.
Sejujurnya saya bukanlah fans dari film ini yang mengikuti alur cerita dari seri pertama hingga terakhirnya. Dulu saat SMA pernah beberapa kali menonton film ini. Dan, itu membuat saya muak. Rasanya terlalu sadis ditonton untuk anak usia belasan tahun seperti saya saat itu. Dari sana, saya sama sekali tidak ingin lagi menonton film Saw karena terlalu ngeri.
Lalu, setelah 7 tahun sejak film terakhirnya rilis, film Saw kembali hadir di layar lebar dengan judul baru, yaitu "JIGSAW". Yang cukup mengagetkan adalah ternyata film ini berhasil masuk ke Indonesia dan ditayangkan di CGV Cinema dan Cinemaxx. Karena ada salah satu teman yang mengajak menonton film ini, maka saya pun 'terpaksa' ikut menonton juga.
Film dibuka dengan adegan seperti yang ada di trailer di mana 5 orang terjebak di sebuah ruangan dengan helm besi dan rantai yang terpasang di wajah kepala dan leher. Begitu waktu dimulai, kelimanya ditarik mendekati besi tajam yang berputar. Tentu, semuanya panik mengingat jika tidak berhasil membuka helm, maka tubuh mereka akan terluka parah, bahkan sampai kehilangan nyawa.
Sementara itu di sisi lain, para polisi, detektif, dan beberapa tenaga kesehatan menemukan salah satu mayat yang diduga sebagai korban pemunuhan berantai yang dilakukan oleh Jhon Kramer alias Jigsaw. Namun masalahnya, Jhon Kramer telah meninggal 10 tahun yang lalu dan sudah dikuburkan. Jadi tidak mungkin ia bisa melakukan kembali kejahatannya yang dulu.
Meski begitu, beberapa bukti seperti rekaman suara dan sampel darah menunjukkan bahwa Jhon Kramer lah dalang dari semua pembunuhan ini. Logan, salah satu dokter yang juga memeriksa mayat-mayat korban pembunuhan itu meyakini bahwa ada orang lain yang membantu Jigsaw dalam melaksanakan aksi kejamnya ini. Dari sinilah penonton akan dibawa untuk membuat spekulasinya sendiri kira-kira siapa di antara pemain yang merupakan anak buah Jigsaw.
Seperti film-film sebelumnya, film ke-8 Saw ini menghadirkan kembali aksi-aksi sadis sebelum korbannya meninggal. Jangan heran apabila melihat banyak darah dan organ manusia yang terluka parah, bahkan sampai terpotong. Jadi untuk Kompasianer yang tidak suka atau merasa ngeri dengan adegan seperti itu, saya sarankan untuk tidak menontonnya.
Selain diajak untuk berpikir ala detektif dan melihat banyak adegan sadis, penonton pun akan diberikan kejutan dengan cerita yang tidak tertebak. Saya pun sampai tidak menyangka bahwa jalan cerita ternyata akan menjadi seperti itu (No Spoiler, okay). Intinya, akan banyak kejutan di film Jigsaw ini.
Jadi, apakah benar Jhon Kramer masih hidup setelah 10 tahun kematiannya? Lalu, siapakah sesungguhnya identitas pembunuh berantai ini? Apakah dugaan Logan benar bahwa ada orang lain yang membantu Jigsaw? Nah, untuk Anda yang pemberani dan masih penasaran dengan cerita ini, silahkan menyempatkan waktu untuk menonton di bioskop. Saya jamin tidak akan menyesal kok. Karena secara keseluruhan ceritanya memang seru (dan sadis, pastinya).
Btw, penilaian di IMDb untuk film Jigsaw sebesar 6.1/10. Sementara itu Rotten Tomatoes hanya memberikan nilai sebesar 32% saja yang berbanding jauh dengan IMDb. Sedangkan saya akan memberikan nilai sebesar 7.5/10Â dengan beberapa pertimbangan di atas tadi.
Nah, sekian ulasan film 'Jigsaw' yang saya buat. Sampai jumpa di tulisan selanjutnya!
-Gilang Riyadi, 2017-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H