Mohon tunggu...
M. Gilang Riyadi
M. Gilang Riyadi Mohon Tunggu... Penulis - Author

Movie review and fiction specialist | '95 | contact: gilangriy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Film IT Berhasil Membuat Saya Ketakutan

8 September 2017   14:09 Diperbarui: 11 September 2017   06:45 6849
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai seseorang yang sangat menyukai film horor, belum lengkap rasanya jika tidak menonton film yang satu ini. Apalagi film ini menjadi salah satu film yang ditunggu di tahun 2017. Diadaptasi dari novel karya Stephen King tahun 1986 dengan judul sama, film ini pun merupakan remake dari film sebelumnya yang duluan tayang tahun 1990 (lebih tepatnya sebuah mini series). 

Pada tahun tayangnya, film IT pertama mendapat rating sebesar 6.9/10 dari IMDb dan 62% dari Rotten Tomatoes. Bukan nilai yang buruk memang, apalagi saya pun belum bisa menilai lebih jauh karena belum menontonnya. Lalu ketika saya mencari informasi film ini di internet, ternyata ceritanya tidak beda jauh dengan cerita film IT tahun 2017 (ya iyalah, namanya juga adaptasi novel).

Oke, cukup deh basa basinya. Selanjutnya, saya akan memberi ulasan tentang film ini karena kebetulan kemarin saya menyempatkan diri untuk menontonnya. Awalnya saya tidak tahu apa-apa tentang film ini dan berpikir bahwa IT merupakan film thriller dimana banyak bunuh-bunuhan di dalamnya. Ternyata, tidak sesederhana itu. Film ini lebih menekankan pada genre horor yang tentunya membuat kita ketakutan.

Sialnya, saya telat masuk studio. Jadi telat sekitar 5 menitan. Well, untungnya tetap bisa mengerti jalan ceritanya sih. Ketika masuk, film dibuka dengan adegan yang cukup mengerikan. Di mana ada seorang anak kecil bernama George Denbrough yang sedang bermain perahu di pinggir selokan. Kemudian perahu tersebut hanyut hingga masuk ke saluran air. Dari sana ia melihat sosok Badut menyeramkan yang menghasut dirinya hingga membuatnya lengannya digigit bahkan hingga masuk ke perangkap si Badut. Dari situ, George menjadi salah satu anak yang hilang dari sekian banyak anak lainnya.

Cerita kemudian diganti dengan perkenalan tokoh utama yang berusia sekitar 12-13 tahun, yaitu Bill (kakak George), Ben, Richie, Mike, Eddy, Stanley, juga Beverly. Enam laki-laki dan satu perempuan ini ada di sekolah yang sama dan menjadi korban bully oleh teman-temannya. Awalnya mereka bukanlah satu 'geng', namun dengan beberapa kejadian membuat semuanya menjadi berteman baik.

image by IMDb
image by IMDb
Dengan berlatar di kota Dery, satu persatu dari mereka mulai mengalami hal-hal aneh dengan melihat sosok badut menyeramkan yang menggenggam balon merah. Badut Pennywise yang diperankankan oleh aktor Bill Skarsgard memiliki kemampuan untuk menghasut anak kecil dengan bisikan-bisikannya, sehingga membuat anak kecil tersebut masuk ketakutan dan masuk ke dalam jebakannya.

Setiap jumpscare yang tersaji di film IT dibuat secara epik. Bahkan sejujurnya membuat saya ketakutan dan merasa ngeri. Padahal ketika nonton film sekelas The Conjuring dan Annabelle sensasinya tidak seperti ini. Apalagi selain dikemas dengan sesuatu yang mengangetkan, film IT pun dilengkapi dengan adegan yang cukup sadis.

Nah, berlanjut kembali ke kisah Bill dan kawan-kawan. Setelah merasa banyak yang janggal, mereka mulai menyelediki apa yang terjadi dengan banyaknya anak hilang di kota Dery. Lalu dengan informasi dari Ben yang didapat di perpusatakaan, ternyata anak-anak yang hilang terhubung di satu titik, yaitu sumur tua yang berada di rumah kosong menyeramkan.

image by IMDb
image by IMDb
Salah satu adegan menyeramkan adalah ketika mereka bertujuh berkumpul di garasi rumah Bill. Dengan kondisi ruangan yang gelap tiba-tiba dikagetkan dengan kehadiran Pennywise yang keluar dari layar infokus. Masalahnya, itu ukuran badutnya sangat besar ditambah dengan backsound yang benar-benar menegangkan. Badut raksasa itu kemudian membuat mereka ketakutan, apalagi Eddy memiliki penyakit asma.

Nah kalau adegan ngeri yang mantap adalah ketika Beverly mengintip ke lubang wastafel karena mendengar ada yang memanggilnya di sana. Ternyata di lubang tersebut muncul rambut yang mengikat seluruh wajah Beverly. Dalam posisi ketakutan dan tidak bisa berbuat apa-apa, tersemburlah banyak darah dari lubang wastafel yang menyebabkan perempuan itu berlumuran darah. Tidak hanya itu, darah tersebut terus keluar hingga memenuhi seisi kamar mandi menjadi warna merah.

Teror yang diberikan oleh Pennywise hanya bisa dirasakan oleh anak kecil, sehingga orang-orang dewasa tidak percaya dengan apa yang mereka rasakan atas kejanggalan ini. Bill kemudian bertekad untuk masuk ke rumah tua tempat sumur itu berada. Ia ingin menyelamatkan adiknya yang hilang tempo hari. Karena tidak bisa membiarkannya pergi sendirian, teman-temannya akhirnya ikut menemani. Namun hanya Bill, Eddy, dan Richie lah yang masuk. Sedangkan Beverly, Mike, Ben dan Stanley berjaga di luar rumah kosong tersebut.

image by IMDb
image by IMDb
Nah di sini teror pun semakin menjadi yang menyebabkan nyawa mereka terancam. Pennywise tidak segan-segan lagi untuk menampakkan diri, bahkan melukai mereka satu persatu dengan cara sadis. Dan saya sebagai orang yang tidak takut badut, sekarang malah jadi sedikit parno gara-gara si Pennywise itu.

Meski bertema horor-thriller, akan ada juga komedi romantis yang dihadirkan di sini untuk membuat penonton tidak bosan. Yang berkesan sih adalah kisah cinta segitiga di antara Bill, Beverly, dan Ben. Sebagai ABG yang baru merasakan cinta, rasanya lucu melihat mereka yang diam-diam menyimpan perasaan pada lawan jenis namun tidak berani bilang secara langsung. Apalagi Ben yang cemburu ketika melihat Bill dan Beverly membuat saya jadi gemas.

image by IMDb
image by IMDb
Saya sarankan untuk kalian yang tidak menyukai film horor, thriller, adegan sadis, darah, dan takut terhadap badut, untuk tidak menontonnya. Saya khawatir saja nantinya kalian akan histeris atau gimana. Apalagi saat di tengah-tengah film, ada dua orang di dalam studio yang 'menyerah' dan memilih keluar untuk tidak menontonnya lagi. Sampai segitunya ya efek film IT.

Oh iya, film ini adalah chapter pertama untuk film IT yang mana pasti akan ada chapter 2 nya. Sepertinya chapter 2 akan memfokuskan cerita saat teror Pennywise kembali terjadi ketika ketujuh anak ini dewasa. Saya belum mendapat informasi kapan film keduanya tayang di bioskop. Semoga sesegera mungkin, ya.

Film IT berhasil menarik perhatian masyarakat dengan perolehan rating yang cukup tinggi dibandingkan film pertamanya. Sampai tulisan ini dibuat rating dari IMDb sebesar 8.4/10, sedangkan Rotten Tomatoes memberi nilai sebesar 89%. Wow, nilai yang fantastis bukan? Kalau saya sendiri sih berani memberi nilai sampai 9.0/10 karena berhasil membuat saya ketakutan (padahal nonton film horor lain biasa aja).

Nah, jadi bagaimanakah nasib ketujuh anak ini? Apa mereka semua bisa melepaskan teror Badut Pennywise itu? Tentunya tidak menarik jika saya menceritakannya. Oleh karena itu untuk Anda yang yang memang menyukai film horor serta memiliki nyali yang kuat, tidak ada salahnya untuk menonton ini. Saya jamin tidak akan menyesal kok, hehe. Untuk tahu sedikit cerita dari film IT, saya sisipkan trailer ini dari youtube ya.


-Gilang Riyadi, 2017-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun