Mohon tunggu...
M. Gilang Riyadi
M. Gilang Riyadi Mohon Tunggu... Penulis - Author

Movie review and fiction specialist | '95 | contact: gilangriy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Begini Sistem Manajemen Mal yang Mungkin Belum Anda Tahu

4 Mei 2017   16:43 Diperbarui: 4 Mei 2017   19:26 20799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mall menjadi salah satu alternatif bagi seseorang untuk menghabiskan waktu bersama keluarga dan kerabat terdekat. Bagaimana tidak, di zaman modern seperti ini, fasilitas di dalam mall sendiri semakin lama menjadi semakin lengkap. Mulai dari beragam restoran cepat saji, kafe kopi, bioskop, tempat karoke, toko buku, dan masih banyak lagi. Maka tak heran ketika hari libur tiba, banyak mall akan dipadati oleh pengunjung dan membuat jalanan sekitar macet.

Tapi, pernahkah terlintas dalam pikiran Anda bagaimana sistem manajemen di dalam mall yang sering Anda kunjungi? Apakah para Kompasianer tahu kapan jam operasional mall mulai dan berakhir? Kapankah hari libur untuk para pegawainya? Atau, bagaimana keadaan mall ketika sepi pengunjung?

Kali ini saya akan membagi informasi tentang bagaimana sistem manajemen di dalam mall yang mungkin belum Anda tahu ataupun tidak sampai terpikirkan dalam benak Anda. Memang, setiap peraturan di mall akan berbeda. Tapi, saya pikir pasti ada beberapa hal yang hampir sama antara mall yang satu dengan yang lain.

Well, saya berani menulis seperti ini karena saya sempat menjadi bagian dari pegawai mall. Di mana saat itu saya bekerja part time di salah satu toko baju Cihampelas Walk, Bandung. Saya bekerja kurang lebih selama 8 bulan (sekarang sudah berhenti sih), sehingga saya sedikit banyak tahu bagaimana ‘keadaan’ di sana. Awalnya hanya sekadar iseng karena ingin mengisi waktu luang libur kuliah selama sebulan. Ternyata setelah dijalani, saya memberanikan diri untuk tetap bekerja di sana dengan status sebagai mahasiswa reguler yang menjalani kehidupan kuliah.

Awalnya, ya, saya kaku. Bingung harus ngapain, terutama beradaptasi dengan tempat yang jelas bukan dunia saya. Kemudian perlahan-lahan dengan bantuan partner kerja, saya bisa membiasakan diri berada di sana dengan nyaman. Kemudian, sedikit demi sedikit pun saya mulai mendapat informasi tentang manajemen mall yang akhirnya saya rasakan secara langsung. Kira-kira apa saja? Check this out.

Jam Operasional

Jam berapakah sesungguhnya sebuah mall dibuka dan ditutup untuk pengunjung? Jam operasional resminya adalah jam 10 pagi – 10 malamatau kurang lebih selama 12 jam. Lalu, apakah jam ini 100% benar-benar diterapkan untuk setiap toko/stand/tempat? Jawabannya: TIDAK. Kenapa? Karena beberapa tempat di sana justru memiliki jam operasinal khusus.

Contohnya begini: Tempat Makan/Restoran/Kafe. Sepengetahuan saya, mereka akan buka lebih awal alias di bawah jam 10 pagi. Secara peraturan mall, mereka jelas tidak melanggar karena yang penting stand mereka harus dibuka pada jam yang sudah ditentukan. Ketika tempat lain tutup jam 10 malam tepat, tampat makan seperti ini justru harus menutupnya lebih larut lagi. Kenapa? Karena ini disesuaikan dengan jumlah pengunjung yang datang. Jika masih banyak pengunjung jelas mereka tidak akan menutupnya. Bahkan, ada juga kok restoran yang membuka jam operasional sampai jam 2 pagi.

Selain tempat makan/restoran/kafe, tempat yang memiliki jam operasional khusus antara lain adalah; Supermarket, Gym, Bioskop, dan Tempat Karoke.

ilustrasi by hanjuangtiga.blogspot.com
ilustrasi by hanjuangtiga.blogspot.com

Hari Libur Tidak Tentu

Pernah melihat suatu mall tutup satu hari penuh beserta segala isinya? Tentu hal ini jarang terjadi. Bagaimana tidak, hal ini dikarenakan setiap orang yang bekerja di sana tidak memiliki waktu libur tertentu. Sekalipun tanggal merah, mereka tetap harus bekerja.

Lalu, kapan liburnya? Biasanya setiap pegawai memiliki jatah waktu libur 1 hari/minggu. Itu pun bisa saja ada di hari kerja (Senin-Jum’at) atau syukur-syukur dapat waktu libur saat weekend tiba. Saya belum begitu paham bagaimana sistem penetapan hari libur dari masing-masing pegawai. Tapi di tempat saya bekerja saat itu hari libur ditentukan oleh diri sendiri sesuai dengan kesibukan masing-masing (hal ini bisa dibilang menguntungkan). Selain itu, saya bekerja part time, sehingga waktu libur pun lebih banyak (3 hari/minggu).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun