Mohon tunggu...
M. Gilang Riyadi
M. Gilang Riyadi Mohon Tunggu... Penulis - Author

Movie review and fiction specialist | '95 | contact: gilangriy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

SPLIT: Kisah 23 Kepribadian Dalam 1 Tubuh

21 Februari 2017   19:36 Diperbarui: 23 Februari 2017   18:21 4269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
image by: screenrant.com

Pernah mendengar tentang seseorang yang memiliki kepribadian ganda? Ya, ini tentang kondisi jiwa seseorang yang mana terdapat dua atau lebih kepribadian dalam satu tubuh. Kondisi seperti ini dikenal dengan sebutan Gangguan Identitas Disosiatif (Dissociative Identity Disorder). Tentunya, masing-masing kepribadian yang ada di tubuh orang tersebut merupakan sifat yang sangat berlawanan. Bisa saja ia adalah seseorang yang pendiam, namun di sisi lain menjadi seorang pemberontak. (www.alodokter.com)

Lalu, bagaimana jika seseorang yang berkepribadian ganda ternyata memiliki 23 sifat dan karakter yang berbeda satu sama lain? Tentunya menjadi hal yang sangat mengejutkan, bukan? Hal ini dialami oleh James Mcavoy yang memerankan tokoh Kevin dalam film terbarunya, SPLIT. Film ini baru dirilis di Indonesia beberapa hari lalu dengan genre thriller psikologis yang tentunya akan mempermainkan pikiran Anda.

Karakter Kevin yang memiliki banyak karakter ini membuatnya menculik tiga gadis remaja yang sedang berada di dalam mobil. Mereka adalah Casey, Chairle, dan Marcia. Mereka disekap di salah satu ruangan sebuah bunker yang menjadi markas Kevin dan tentunya jauh dari jangkauan orang-orang. Awalnya mereka bertiga jelas takut. Tapi setelah lama kelamaan melihat sikap Kevin yang berubah drastis dari satu karakter ke karakter lainnya, mereka yakin bahwa Kevin memiliki kepribadian ganda.

Kevin memang memiliki 23 karakter yang berbeda, namun hanya beberapa saja yang mendominasi dan memiliki nama yang berbeda juga, di antaranya adalah:

Dennis

Denis merupakan pria dewasa yang perfeksionis, gagah, dan tegas. Bisa dibilang, ia adalah ‘ketua’ dari seluruh karakter yang ada di tubuh Kevin.  Ia sering mengenakan jas rapi dan kacamata sebagai fashion-nya. Satu hal yang menjadi kelemahan Dennis adalah tidak menyukai hal-hal yang kotor, sehingga jika melihat sesuatu yang tidak bersih, pasti perasaannya tidak akan tenang.

Patricia

Ya, selain menjadi seorang laki-laki, Kevin pun memiliki kepribadian sebagai wanita bernama Patricia. Gayanya lemah lembut dan selalu mengenakan pakaian selayaknya wanita. Bahkan ia sangat baik terhadap tiga gadis yang diculiknya dan sempat membuatkan mereka roti lapis.

Barry

Barry adalah seorang fashion designer yang sedikit kemayu, beberapa kali mengenakan penutup kepala dan sering berkonsultasi ke salah satu psikolog tua (Dr. Karen Fletcher) yang mengerti tentang kelainan jiwa yang dialami oleh Kevin.

Hedwig

Berbeda dari karakter sebelumnya yang menjadi seseorang yang dewasa, peran Hedwig di sini merupakan sosok anak kecil berusia 9 tahun. Selayaknya anak kecil, ia memiliki sifat periang dan terkadang melakukan hal kocak.

Setelah mengetahui beberapa karakter yang ada di dalam tubuh Kevin, Cassey, Chairlie, dan Marcia mencoba memanfaatkan kesempatan ini untuk membebaskan diri dari ruang sekapan. Mereka lebih sering mengakali Hedwig yang memiliki sifat polos, bahkan sampai membuatnya kesal. Namun meski begitu, kesempatan untuk kabur tetaplah lebih sulit dari yang mereka kira. Bahkan karena membuat kesalahan fatal, mereka terpaksa jadi ditempatkan di tiga tempat terpisah yang berjauhan.

Baik itu Dennis, Patricia, Barry, dan Hedwig, menjelaskan akan ada “Monster” yang merupakan karakter ke-24 Kevin dan akan sangat membahayakan bagi mereka karena karakter ini bukanlah manusia biasa. Hanya Dr. Fletcher lah, satu-satunya orang yang tahu bagaimana semua kepribadian Kevin yang dapat menyelamatkan mereka.

Film ini dikemas secara baik dengan alur yang maju-mundur dan menjelaskan sedikit demi sedikit masa lalu dari beberapa karakter, namun terkadang masih ada beberapa bagian yang seharusnya tidak perlu ada di bagian film yang membuat jadi sedikit bertele-tele dan terkesan membosankan bagi saya. Tapi, tentunya banyak hal penting yang tidak boleh dilewatkan agar bisa mengerti bagaimana alur ceritanya. Dengan genre thriller psikologis, membuat Anda memang harus pintar menganalisis maksud dari tiap adegan. Dan jangan terlalu berharap untuk adegan action, karena di film ini tidak terlalu ditonjolkan banyak.

Selain itu, film ini tidak semenegangkan sebagaimana film thriller lainnya, tapi saya tetap menikmatinya karena saya memang menyukai genre seperti ini yang lebih membuat perasaan deg-degan secara perlahan. Di bagian akhir film merupakan puncak dari usaha Casey dkk untuk lepas dari tempat mereka disekap. Sedikit catatan lagi, akan ada sedikit adegan mengerikan yang berhubungan dengan darah, sehingga film ini memang lebih pantas ditonton oleh remaja sampai dewasa saja.

Di situs IMDB, rating untuk film ini sebesar 7.5/10, sedangkan di situs Rotten Tomateos film ini bernilai 75%. Nilai yang bagus memang untuk nilai seperti ini. Namun, sepertinya saya memiliki pendapat lain dan cukup memberikan nilai sebesar 6.9/10 saja dengan pertimbangan di atas tadi. Bagi Anda yang menyukai film thriller psikologis seperti ini, masih ada kesempatan untuk menontonnya di bioskop karena masih diputar untuk beberapa waktu ke depan.

See you!

[Gilang Riyadi, 2017]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun