Integrasi Kemalikussalehan dalam Sistem Pendidikan dan Intelektualisme Islam Periode Emas
Jejak sejarah kemalikussalehan
Pada masa kejayaan peradaban Islam, konsep kemalikussalehan (kesalehan yang komprehensif) menjadi fondasi penting dalam membangun sistem pendidikan dan tradisi intelektualisme. Kemalikussalehan mengacu pada integrasi antara kesalehan spiritual, moral, dan intelektual dalam pembentukan individu dan masyarakat yang harmonis.Â
Kerajaan Samudra Pasai, yang berdiri di Aceh Utara, Sumatra, pada abad ke-13, memiliki peran penting dalam perkembangan pendidikan Islam di Nusantara. Sebagai kerajaan Islam pertama di Indonesia, Samudra Pasai menjadi pusat intelektual dan keagamaan.
Studi kasus: Universitas Al-Qarawiyyin Pengajaran Multidisiplin Berbasis Adab
Didirikan pada tahun 859 di Fez, Maroko, Universitas Al-Qarawiyyin adalah contoh nyata institusi yang menerapkan kemalikussalehan dalam sistem pendidikannya. Para pelajar diajarkan nilai-nilai adab (etika) dalam belajar, seperti menghormati guru, memelihara niat, dan menjaga disiplin. Universitas ini menawarkan pengajaran dalam ilmu agama, bahasa, astronomi, matematika, dan seni, dengan pandangan bahwa semua ilmu adalah bagian dari ciptaan Allah. Institusi ini menjalin hubungan dengan berbagai tradisi intelektual, termasuk Yunani dan India, tanpa meninggalkan dasar-dasar keislaman.
Implementasi 5 pilar kemalikussalehan terhadap studi kasus Universitas Al-Qarawiyyin Pengajaran Multidisiplin Berbasis Adab antara lain yaitu:
1.Religius
Pilar Religius dan Tauhid: Universitas ini menekankan pentingnya tauhid (keesaan Allah) sebagai landasan setiap ilmu yang diajarkan. Tauhid menjadi dasar dalam mengintegrasikan ilmu agama dan ilmu rasional, sehingga seluruh aktivitas akademik diarahkan untuk mendekatkan diri kepada Allah.
2.Akademis
Integrasi Ilmu Agama dan Ilmu Duniawi Kurikulum Universitas Al-Qarawiyyin mengintegrasikan ilmu agama seperti fikih, tafsir, dan hadis dengan ilmu duniawi seperti matematika, astronomi, kedokteran, dan seni. Pendekatan ini mencerminkan komitmen terhadap kemalikussalehan, yaitu mengharmoniskan tuntutan spiritual dan intelektual.
3.Transformatif
Penerapan pilar transformatif kemalikussalehan dalam pendidikan modern telah ditambahkan, mencakup transformasi individu, penguatan kepemimpinan, pengaruh sosial, dan kolaborasi multidisiplin.
4.Berwawasan global
Penerapan Pilar berwawasan global ini menjadikan Universitas Al-Qarawiyyin pusat pendidikan yang tidak hanya unggul secara lokal tetapi juga berkontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan dunia.
5.Cinta damai
Penerapan Pilar Cinta Damai Kemalikussalehan. Pendidikan Perdamaian Kurikulum mencakup pelajaran tentang pentingnya hidup berdampingan secara harmonis, penghormatan terhadap perbedaan, dan resolusi konflik berdasarkan nilai-nilai Islam.
Kesimpulan
Integrasi kemalikussalehan dalam sistem pendidikan dan intelektualisme Islam pada periode emas berhasil menciptakan peradaban yang unggul, baik dalam aspek spiritual maupun intelektual. Konsep ini tetap relevan di era modern sebagai model pendidikan holistik yang menghasilkan individu berkarakter dan berkontribusi bagi kemajuan umat manusia. Dengan mencontoh nilai-nilai ini, pendidikan masa kini dapat mempersiapkan generasi yang saleh, cerdas, dan bermanfaat bagi dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H