Aku memikirkan kematian seperti naik bajaj,
berisik, tak terduga, tapi penuh warna.
Setiap belokan adalah teka-teki,
setiap hentakan mengingatkan
bahwa kita masih bergerak, walau tersendat.
7.
Ada saatnya aku ingin tidur,
melupakan suara motor dan obrolan tetangga.
Tapi cahaya dari jendela selalu menyelinap,
membisikkan kisah orang-orang yang masih berjalan,
mencari makna dalam malam yang tak kunjung hening.
8.
"Jakarta tidak tidur," kata sopir taksi,
matanya merah, tapi penuh semangat.
Aku tersenyum kecil, setuju dalam hati.
Mungkin karena kita terlalu takut mati,
hingga memilih tetap terjaga, melawan waktu.
9.
Di depan gang sempit, aku berhenti,
menghitung langkah menuju pintu rumah.
Seseorang tertawa dari dalam warung,
suara televisi dan ceret mendidih bergema,
seolah hidup ini hanya jeda, bukan tujuan.
10.
Aku tak ingin lagi memikirkan akhir,
seperti jalan tol yang selalu macet di ujungnya.
Biarkan aku berjalan di gang kecil ini,
menyapa setiap wajah yang aku kenal,
sambil membawa nama dan cerita dalam kantong.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI