Mohon tunggu...
Gilang Ramadhan
Gilang Ramadhan Mohon Tunggu... Penulis - Bachelor of Education in Indonesian Language and Literature, Indraprasta University, Jakarta

Omon-omon puisi dan sekenanya.

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Oulipo dan Keberanian Menentang Kekacauan Kata

12 Desember 2024   22:42 Diperbarui: 12 Desember 2024   22:46 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto The Right to Write. Sumber: Pexels.com/Suzy Hazelwood

Begitulah Oulipo bekerja: menciptakan kemungkinan baru, tidak hanya bagi penulis tetapi juga bagi pembaca. Mereka mengubah pembaca menjadi peserta aktif, bukan sekadar pengamat pasif.

Namun, Oulipo bukanlah sekadar permainan intelektual. Ada sesuatu yang sangat mendalam dalam pendekatan mereka. Mereka mengajarkan kita bahwa kreativitas bukanlah sesuatu yang muncul secara spontan, melainkan sesuatu yang dapat dirancang.

Mereka menunjukkan bahwa kebebasan sejati terletak dalam kemampuan kita untuk menavigasi batasan, untuk menemukan ruang gerak dalam kekangan yang diberikan kepada kita. Dalam dunia yang semakin kacau dan tak terduga, gagasan ini terasa sangat relevan.

Kita hidup dalam dunia yang penuh dengan batasan: waktu, uang, ekspektasi sosial. Tetapi seperti halnya para penulis Oulipo, kita dapat memilih untuk melihat batasan ini bukan sebagai hambatan tetapi sebagai peluang. Kita dapat memilih untuk bermain dengan aturan-aturan ini, menciptakan sesuatu yang indah dari apa yang tampaknya tidak mungkin.

Saya membayangkan seorang penyair muda, mungkin di Jakarta atau Bekasi atau kota kecil yang tidak pernah saya dengar. Ia duduk di meja kecilnya, memandang ke luar jendela, berpikir tentang apa artinya menjadi kreatif dalam dunia yang tampaknya menuntut kesempurnaan instan.

Dan saya membayangkan ia membaca tentang Oulipo, tentang Perec dan Queneau dan lipogram dan N+7, dan merasa sedikit lebih bebas. Karena inilah inti dari Oulipo: kebebasan. Tetapi bukan kebebasan dalam arti yang sederhana, bukan kebebasan untuk melakukan apa saja yang kita inginkan.

Kebebasan mereka adalah kebebasan yang ditemukan dalam batasan, dalam disiplin, dalam keberanian untuk melawan kebiasaan dan menciptakan sesuatu yang benar-benar baru.

Puisi, seperti kehidupan, adalah tentang memilih kata-kata yang tepat. Tetapi kadang-kadang, seperti yang diajarkan Oulipo kepada kita, itu juga tentang memilih kata-kata yang salah, tentang bermain dengan makna dan menemukan sesuatu yang baru di tengah kekacauan: pelajaran yang layak kita ingat, baik sebagai penulis maupun sebagai manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun