Mohon tunggu...
Gilang Ramadhan
Gilang Ramadhan Mohon Tunggu... Penulis - Bachelor of Education in Indonesian Language and Literature, Indraprasta University, Jakarta

Omon-omon puisi dan sekenanya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jalan Dua Arah

12 Desember 2024   13:16 Diperbarui: 12 Desember 2024   13:16 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1

Kota ini, setengah tidur, setengah terluka;

berbisik pada angin yang lupa arah.

Kami bertemu di toko karpet tua,

memilih karpet dengan cacat-cacat kecil,

seperti cerita yang kami tinggalkan di sepanjang jalan.

2

Pesawat melesat, aku di atas awan.

Tubuhmu seperti kabut, ada tapi jauh.

Di bawah, laut menyembunyikan rahasia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun