Mohon tunggu...
Gilang Ramadhan
Gilang Ramadhan Mohon Tunggu... Penulis - Bachelor of Education in Indonesian Language and Literature, Indraprasta University, Jakarta

Omon-omon puisi dan sekenanya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jalan Dua Arah

12 Desember 2024   13:16 Diperbarui: 12 Desember 2024   13:16 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Di Jalan Raya. Sumber: Pexels.com/Connor McManus

Aku membaca buku yang tidak selesai,

seperti janji yang sengaja kami biarkan menggantung.

3

Ada bekas kuku di punggungku, jejak perjalanan

yang kami tahu tak abadi. Di lubang kecil dinding kamar,

kami berbagi napas, tawa, dan kebohongan kecil:

kopi bercampur Coca-Cola dan sikat gigi

yang terlalu sering dipakai.

4

Di jalan pulang, masing-masing memikirkan waktu.

Aku bertanya, kapan saat yang tepat untuk tinggal?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun